Tiga Mantra Sukses dalam Membangun Bisnis Ala Chairul Tanjung

CT CORP, demikianlah perusahaan multi nasional yang sukses dibangun chairul tanjung. Chairul tanjung mengawali kesuksesan sebagai anak singkong yang tidak mempunyai apa apa setelah ayahnya bangkrut sebagai wartawan.


Tetapi pada saat itu ia tetap optimis dan terus berusaha mewujudkan mimpi mimpinya untuk menjadi pengusaha yang sukses. Berbekal pendidikan kedokteran dari universitas Indonesia ia memantapkan diri menjalani prosesnya sebagai pengusaha..

Saat ini chairul tanjung memiliki banyak usaha. Dari bidang ritail, perbankan, media komunikasi bahkan sampai hiburan dan perhotelan.

Ditengah hirup pikupnya ia menjalani profesi pengusaha, ia masih sempat untuk memberikan kuliah umum di perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya di universitas islam malang.

Chairul tanjung mengatakan dalam kuliah umum itu bahwa kunci sukses untuk menjadi seorang pengusaha yaitu kreatif, inovatif dan entrepreneur yang mampu menangkap peluang yang ada.

Memang dunia kita sekarang penuh persaingan. Tetapi jika tiga kunci itu tidak mampu diterapkan maka anda harus menciptakan peluang anda sendiri. Demikianyang dikatakanya di universitas islam malang beberapa waktu lalu.

Untuk mencapai kesuksesan itu selain kreatif dan inovatif seseorang yang ingin maju juga harus menguasai teknologi. Karna dimasa depan teknologi akan menggantikan tugas tugas kita.

Teknologi sudah menjadi kebutuhan di era persaingan bisnis sekarang ini. Jadi jika mau sukses ya selain menerapkan tiga mantra yang tadi juga harus menguasai teknologi.

Kemajuan dibidang teknologi juga mengancam bidang sumber daya manusia. Karna dilain sisi teknologi dapat menggantikan manusia, dan dampaknya tentu mengurangi tenaga kerja. 

Kita tentu juga harus bersaing di era teknologi sekarang ini jika tak ingin digantikan oleh teknologi, yang jika salah melangkah tentu kita akan jadi pengangguran.

Dilain sisi pendidikan tenaga kerja kita masih rendah. 43 persen tenaga kerja Indonesia hanya berpendidikan SD. Sisanya SMA,SMP dan masih sedikit yang perguruan tinggi. Ini tentu peluang dan juga hambatan diera keterbukaan ekonomi sekarang ini.

Sementara sekarang pemerintah sedang gencar gencarnya membuat sekolah menengah kejuruan (SMK) tetapi apa yang kita lihat tidak sesuai kenyataan. Hal ini malah berakibat pada meningkatnya pengangguran terdidik karna korelasi keilmuwan dan hubungan pasar tenaga kerja dan industry. (Gunarto)

Back To Top