Pesan Moral Cerita Asal-Usul Telaga Warna

Asal-Usul Telaga Warna – Seorang anak dari pada orang yang mempunyai kekuasaaan dan mempunyai kekayaan tentulah tidak mempunyai rasa menghargai kepada orang lain. Anggapan demikian bisa ditepis bila orang tua mengajarkan tentang sikap dan prilaku yang baik. 

Sehingga anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang penyayang dan menghargai orang lain sebagaimana dia menghargai orang tuanya sendiri.

Di dalam cerita rakyat asal usul telaga warna ini kita bisa melihat tentang kisah seorang raja yang terlalu memanjakan anaknya tersebut, sehingga sang anak menjadi pribadi yang begitu manja, dan pribadi yang sombong serta tidak mempunyai sikap menghargai antara sesama manusia. 

Sehingga cerita ini menjadi cerita yang memberikan manfaat besar untuk kita orang tua ketika mendidik anak.

Cerita ini berjudul ”Asal-Usul Telaga Warna”. Ceritanya tentang asal muasal atau asal mula sesuatu yaitu telaga warna yang ada di Jawa Barat. Menurut cerita ini asal muasal dari telaga warna adalah sebuah keajaiban yang tidak bisa dirasionalkan dengan akal dan logika. Hanya sang penciptalah yang mengetahuinya bagaimana itu terjadi.

Cerita ini menceritakan tentang seorang raja dan permaisuri yang hingga akhirnya mendapatkan anak setelah perkawinannya cukup lama tidak diberikan kehamilan. 

Kehamilan dari permaisuri dimulai ketika sang raja pada kala itu memutuskan untuk berdoa kepada sang pengasa guna meminta anak.

Dan kini dia dianugrahi bayi yang sedang dalam kandungan. Setelah bayi itu lahir dan bertumbuh menjadi putri yang begitu cantik, raja selalu menuruti apa saja yang menjadi keinginannya. Karena memang raja sangat bahagia dan bersyukur atas lahirnya putri yang cantik itu.

Pada usiannya yang ke-17, para warga sekitar berbondong-bondong datang ke istana dan membawa berbagai macam hadiah. 

Ada yang membawa emas, mutiara, dan hasil bumi yang lain. Hanya sedikit yang diambil sang raja selebihnya dibagi-bagikan lagi kepada rakyat.   

Emas dan mutiara tersebut hingga akhirnya dilebur untuk dijadikan kalung kepada ahlinya. Hingga datanglah hari ulang tahun putri, dan rakyat sudah berbondong-bondong datang untuk melihat putri mengenakan kalung hasil dari rakyat tersebut.

Namun ketika raja menyuruh putri untuk mengenakan kalung itu dia justru menepisnya dan jatuhlah kalung itu bertebaran di lantai. Rakyat pun begitu sedih meihat ulah dari putri tersebut. 

Hingga tak lama kemudian kalung itu mengeluarkan air mata yang tak terbendung hingga akhirnya menenggelamkan kerajaan dan sekitarnnya. Dan jadilah telaga warna.

Pesan moral yang terkandung di dalam ceirta ini adalah tidak memanjakan anak secara berlebihan, tunjukanlah kasih sayang dengan memberikan pendidikan sehingga anak menjadi pribadi yang lebih santun, pintar, dan sopan. Sehingga anak akan bisa berguna dan dapat bersinerji dengan masyarakat sekitarnnya.

Jangan pernah takut untuk memberikan kekerasan kepada anak, tetapi kekerasan yang mendidik dan kekerasan yang membangun. 

Bukan kekerasan yang menghancurkan keperibadian dan fisik dari anak, tetapi kekerasan yang mendidik dan membangun.

Dengan memberikan pengajaran yang mendidik dan membangun anak akan bisa menjadi pribadi yang membanggakan orang tuannya dan negarannya. 

Adapun pesan moral yang lain adalah tentang tidak ada yang tidak mungkin bila memang tuhan sudah berkehendak.

Bahkan kejadian raja dan permaisurinya yang tidak mempunyai anak, tetapi akhirnya mempunyai anak setelah seorang raja meminta kepada tuhan. 

Sehingga selama anda masih percaya kebesaran tuhan maka tidak ada yang tidak mungkin di dalam hidup anda. Agar lebih jelas, jangan lupa baca sendiri cerita rakyat singkat dan menarik tersebut.
Pesan Moral Cerita Rakyat Asal-Usul Telaga Warna
Selain itu tidak ada yang tidak mungkin pristiwa buruk atau pristiwa yang baik akan terjadi bila memang tuhan sudah berkehendak. Seperti yang sudah terlihat di dalam cerita ini bahwa kalung yang mengeluarkan air mata hingga menenggelamkan istana adalah pristiwa yang di luar nalar dari akal dan logika manusia.

Toh akhirnya terjadi karena tidak ada  yang tidak mungkin bila tuhan sudah berkehendak. Cerita ini begitu baik dan banyak hikmah serta faeah yang bisa didapat, kini semua hikmah dan faedah serta pelajaran bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena faedah dan hikmah bisa menjadi tak ternilai bila memang diamalkan, tetapi menjadi tak bernilai bila memang tidak diamalkan. 

Untuk itu mulailah dari hari ini menjadi pribadi yang lebih baik. Masih banyak lagi cerita yang mengandung pesan moral yang mendidik serta memberikan hikmah pelajaran yang berarti di dalam situs ini.

Anda bisa membukannya dan membacannya serta merenungkannya, Pesan Moral Cerita Asal-Usul Telaga Warna, dengan demikian anda bisa sadar dari ketertiduran hati dan pikiran anda itu. 

Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua. jangan lupa untuk mencatat situs ini dan berkunjung ke sini setiap hari untuk mendapatkan cerita lainnya.

Back To Top