Naskah Drama 4 Pemain tentang Putri Ular

Naskah Drama 4 Pemain tentang Putri Ular - yang membutuhkan contoh naskah drama khusus untuk yang pemainnya sedikit bisa mempelajari teks yang satu ini, siapa tahu cocok dan sesuai. Sama dengan beberapa contoh lainnya, teks ini juga masih dikembangkan dari kisah-kisah cerita yang dekat di masyarakat yaitu cerita rakyat.


Masih dengan edisi cerita menarik yang ada di masyarakat Indonesia kali ini juga dari Aceh dengan judul cerita yaitu "kisah putri ular".

Drama yang seperti ini belum banyak dijumpai bukan? Makanya kita coba hadirkan yang paling sederhana agar dapat dijadikan sebuah contoh dan dikembangkan lebih lanjut.

Drama kali ini adalah drama untuk 4 orang pemain yang tentunya pendek dan menarik. Kalau ditambah dengan narator maka jumlahnya menjadi lima orang.

Meski begitu, untuk jumlah pemain ini sebenarnya bisa dikembangkan lebih jauh. Drama 4 orang ini dapat dikembangkan untuk 5 orang, 6 atau bahkan 7 pemain dan seterusnya.

Ini karena dalam ceritanya mengambil setting kerajaan dimana ada rakyat, ada prajurit dan lainnya yang bisa dimasukkan dalam dialog atau percakapan. Tidak usah terlalu lama, berikut drama tersebut selengkapnya.

Cerita Kisah Putri Ular
Naskah Drama 4 Orang Pemain

Para Tokoh Pemain
1) Putri 
2) Pengasuh
3) Ratu
4) Raja

Pada zaman dahulu, ada seorang raja di daerah simalungun. Raja mempunyai seorang putri yang sangat cantik dan kecantikanya sudah tersebar kemana mana. Hingga suatu saat dating seorang raja dari negri tetangga untuk meminangnya.

Tentu saja sang putri sangat senang karena mempunyai calon suami raja yang masih muda dan tampan. Ia selalu merawat dirinya sebelum hari pernikahanya datang. 

Pada suatu hari, sang putriingin mandi di kolam taman istana. Pada hari itu sangat cerah, putri di temani pengasuhnya menikmati sejuknya air kolam.

Putri : Sejuknya air kolam ini.

Pengasuh:”Mandilah tuan putri, air itu akan membuatmu menjadi lebih segar sehingga bisa mempercantik kulitmu itu”.

Tiba tiba angin tertiup kencang hingga membuat dahan di atas kolam pun patah dan jatuh menimpa putri yang sedang mandi. Malangnya dahan itu melukai hidung putri, sang pengasuh pun sibuk menolong putri.

Pengasuh :”Putri tak papa?”.
Putri  : (Setelah itu putri melihat bayangan dirinya di air dan mengatakan ) “Aku sudah jelek sekarang” teriak sang putri yang bercampur sedih dan kecewa.

Dan pengasuh mencoba menenangkanya tapi tidak berhasil sang putri tetap bersedih dan menyesali hidungnya yang luka.

Pengasuh : “Tidak putri, putri masih terlihat cantik”.
Putri : “Tidak… aku terlihat jelek sekarang.

Akhirnya sang pengasuh lain pergi untuk membertahukan raja sedangkan sedangkan beberapa pengasuh tetap menemami sang putri.

Pengasuh :”Raja .. putri… putri…”.
Ratu : “Ada apa dengan putri, pengasuh.
Pengasuh : “Putri sedang bersedih karena wajahnya terluka oleh dahan yang jatuh ke wajahnya.
Ratu : “Kanda raja, sebaiknya kita melihat putri sekarang
Raja : Baiklah, sekarang dimana putrid.

Tanpa di ketahui sang pengasuh putri berdoa kepada para dewa. Putri tidak mau membuat keluarganya kecewa dan calon suaminya, doa putri yang sangat khusyuk sehingga doanya dikabulkan para dewa.

Putri : “Ya dewa,,, aku tidak ingin melihat orangtuaku dan calon suamiku kecewa melihat keadaanku sekarang, rubahlah aku menjadi seekor ular.

Lalu secara perlahan lahan sang putri berubah menjadi ular.Ketika sang raja dan ratu datang mereka sangat terkejut. 

Karena putri telah berubah menjadi ular sang raja dan ratu hanya menangis melihat putrinya berubah menjadi ular. 

Sementara itu ular jelmaan sang putri pergi kearah semak semak dan tidak pernah kembali lagi ke istana.


Tamat

Back To Top