Parman
adalah seorang ayah yang sangat bertanggung jawab, pekerjaan sehari harinya
yaitu menarik becak sampai larut malam demi menghidupi keluarganya. Suatu
ketika Parman sedang di uji yaitu tidak mendapatkan penumpang satu pun dari
sore hingga malam hari.
Dia
tidak kecewa dengan pendapatan hari ini, Parman tetap bersyukur atas hasil yang
didapatnya hari ini karena waktu sudah larut malam parman memutuskan untuk
pulang karena tidak ada pelanggan pun yang naik becaknya.
Pak
terman mencoba lewat jalan yang tidak biasanya dilaluinyasemoga di perjalalan
pulang nanti ada penumpang naik becaknya, dan benar juga saat perjalanan pulang
parman di stop seseorang wanita,
Lalu
parman pun berhenti dan wanita itu segera naik becaknya, “mau kemana dik” (kata
parman dengan perasaan gembira akhirnya ada penumpang juga yang naik becaknya).
“jalan saja pak nanti saya beritau” kata wanita itu.
Lalu
pak tarman mengayuh becaknya,setelah beberapa lama tarman mengayuh becaknya dan
ketika sampai di dekat kuburan wanita
itu memberhentikan becak pak terman, “stop pak” katanya, lalu pak tarman
akhirnya memberhentikan becaknya tapi
pak tarman tetap duduk manis di tempat duduk becaknya.
lalu
pak tarman bertanya “mana rumahnya dek?”
“disitu
bang” katanya dengan nada yang mendesah.
“Dimana
dek” kata pak tarman lagi. Dan pada saat
wanita itu turun, pak tarman tidak melihat kaki wanita itu menyentuh tanah.
Lalu
dengan spontan pak tarman berteriak dan berkata “kuntilanak…!” dan dengan
sepontan juga wanita itu menjawab “biarin! dari pada lu, tukang becak…!” lalu
pak tarman mengayuh becaknya dengan sangat kencang.