Contoh kisah cerita horor di sekolah. Ini adalah sebuah cerita hantu yang ada di sekolah. Ya,
jelas terlihat pada judulnya, “hantu bangku kosong” sepertinya akan
menceritakan kisah misteri hantu yang ada di sebuah sekolah, tepatnya di sebuah
kelas dan tepatnya lagi di sebuah bangku kosong.
Bisa dilihat bahwa kisah ini sepertinya akan dekat dengan kehidupan remaja sekolah atau pelajar. Mungkin saja ceritanya tentang seorang pelajar yang diganggu
hantu ketika berada di sekolah. T
api, kok bisa ya, bukankah kita sekolah itu
siang hari, apa mungkin di siang bolong ada hantu yang menampakkan wujudnya? Kalau
tidak mungkin, lalu bagaimana bisa seorang siswa dihantui di sekolahnya?
Tidak bisa ditebak-tebak memang kalau hanya dari judulnya
saja. Yang jelas pasti saja ada alur cerita menarik yang mengantarkan kisah
misteri hantu di bangku kosong tersebut. Mungkin saja berupa bayangan atau
suara-suara aneh. Mungkin juga diganggu ketika sedang melakukan kegiatan
ekstrakurikuler.
Makhluk semacam hantu memang bisa ada dimana saja, bahkan di
gedung sekolah sekalipun. Kita tentu sering mendengar bukan bahwa di sekolah
ada juga kejadian tentang hantu, lalu di cerita ini bagaimana ya?
Hantu Bangku Kosong
Cerpen hantu yang bagus
Kulitku terasa dingin terkena tetesan air hujan. Langit yang
mendung dan tetesan butiran air hujan membuat para siswa beralarian menuju
gerbang sekolah. Langkahku pun ku percepat untuk menghindari air hujan yang
semakin deras.
Terasa sangat menjengkelkan ketika rambutku harus basah
karena air hujan. Begitu melewati gerbang sekolah, aku langsung berjalan
menyusuri koridor sekolah mencari kelas baru ku.
Sudah lima ruangan ku lewati tapi tetap saja aku belum
menemukan ruangan kelas baru ku. Sampai akhirnya nampak sebuah papan
bertuliskan XI IPA 2 di atas pintu ruangan.
Aku pun masuk ke dalam ruangan itu. Nampak beberapa siswa
sudah berangkat. Belum banyak siswa yang berangkat hari ini. Hanya ada beberapa
siswa saja yang sudah duduk manis di bangkunya masing-masing.
Aku pun berjalan menuju bangku kosong di barisan paling
depan. Aku duduk dan kutaruh tasku disitu. Saat aku duduk tiba-tiba saja semua
siswa menatap kearahku dengan tatapan terkejut.
Aku tidak tau apa maksud mereka. Ku lepas tali rambutku dan
ku urai rambutku yang basah karena terkena air hujan. Aku berusaha untuk tidak
memperdulikan tatapan mereka.
Tapi tiba-tiba saja ada seorang gadis yang berjalan ke
arahku. Rambutnya terurai kedepan menutupi wajahnya. Seragamnya tampak lusuh
dan begitu kotor. Dia terlihat begitu menyeramkan.
Saat sampai di depanku, tiba-tiba saja gadis itu menaruh
kedua tangannya dileherku. Dia menekannya begitu keras. Aku berusaha berteriak
dan meminta bantuan. Tapi tak ada satu pun siswa yang menolongku.
Mereka malah menatapku dengan tatapan aneh dan juga heran.
Teriakanku seolah tak bisa terdengar oleh mereka. Semakin lama cekikan gadis
itu terasa semakin keras dileherku.
Dia menatapku dengan tatapan tajam dan penuh dendam. Aku
merasa sangat panik dan juga ketakutan. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja
pandanganku kabur dan setelah itu aku tidak merasakan apa-apa lagi.
***
Aku membuka mataku perlahan. Kepala ku terasa begitu berat
dan pusing. Entah apa yang sudah terjadi padaku. Tiba-tiba aku sekarang sudah
berada di ruangan penuh obat dan dan juga ada kotak P3K didalamnya.
Nampak seorang gadis berambut pendek sedang duduk
disampingku. Dia sedang tertunduk dan memegangi keningnya. Sepertinya dia lah yang membawa ku kesini dan
menjaga ku saat aku tak sadarkan diri tadi.
Aku tak ingat apa-apa, tarakhir aku hanya ingat ada seoarang
gadis menyeramkan mencekik ku diruangan kelas tadi. Aku pun berusaha bangkit
dan menyandarkan punggungku di tembok.
“Kamu siapa?” Ucapku pada gadis berambut pendek.
“Eeh, udah siuman?” Ucapnya sambil menengadahkan wajahnya.
Dia tampak cantik dan dewasa dengan rambut pendeknya.
“Aku Indri.” Ucapnya sambil menyodorkan tangannya padaku.
“Amel.” Ucapku sembari menyambut tangannya. Aku pun
berkenalan dengan gadis itu.
“Tadi kamu tiba-tiba pingsan di kelas. Kamu teriak-teriak
sendiri ngga jelas. Terus abis itu kamu dibawa sama temen-temen kesini
gara-gara kamu pingsan.” Ucapnya menceritakan apa yang terjadi padaku.
“Terus kamu yang nungguin dan jagain aku disini?” Tanya ku
padanya.
“Iya.” Ucapnya sambil tersenyum.
“Oh.. iya-iya makasih ya.” Ucapku pada Indri.
“Iya sama sama. Santai aja lagi.” Ucapnya lagi. Dia kembali
tersenyum. Dan senyumannya benar-benar manis kali ini.
“Tadi anak yang nyekik aku itu siapa ya?” Tanyaku polos
padanya. Dia hanya tertawa sembari menggeleng-nggelengkan kepalanya. Dia
seperti menyembunyikan sesuatu dariku.
“Kok palah ketawa si?” Tanya ku lagi.
“Hahah.. ya lagian kalo aku cerita belum tentu kamu
percaya sama aku.” Ucapnya.
“Maksudnya?” tanyaku heran.
“Kamu percaya hantu?” Dia balik bertanya padaku.
“Emm… antara percaya sama engga si. Kenapa?”
“Tadi yang nyekik kamu itu hantu.” Ucapnya datar. Seketika
aku pun langsung kaget dan shock mendengar ucapannya. Yang benar saja, di pagi
hari seperti ini sudah ada hantu yang berkeliaran.
Aku memang percaya dengan adanya hantu, tapi kenapa juga
hantu harus muncul di pagi hari, dan kenapa dia mencekikku. Ribuan pertanyaan
muncul dibenakku sampai-sampai aku tak tau mana dulu yang harus ku tanyakan
pada Indri.
“Bangku yang kamu dudukin itu bangku angker. Udah lebih dari
lima tahun bangku itu di biarin kosong. Kamu juga bukan korban pertama dari
bangku itu.” Ucapnya lagi mencoba menjelaskan.
Aku cukup tersentak dibuatnya. Di sekolah elit seperti ini,
masih ada orang-orang yang percaya hantu dan sudah lima tahun bangku itu
dibiarkan kosong. Luar biasa!
“Terus, kenapa bangku itu ngga ditaruh digudang atau diganti
dengan bangku lainnya?” Tanyaku lagi.
“Bangku itu udah berkali-kali di pindahin ke gudang sama
satpam. Udah berkali-kali bangku itu diganti pake bangku yang baru. Tapi tetep
aja, bangku itu terus balik sendiri kedalam kelas.
Udah ada juga orang yang berusaha ngancurin bangku itu, tapi
yang terjadi bukannya bangku itu hancur, eh palah kakinya yang pincang
gara-gara kena ayunan cangkulnya sendiri.” Ucapnya lagi.
Aku benar-benar bingung dibuatnya. Cerita yang menyeramkan.
Sulit dipercaya tapi aku sendiri sudah menjadi korbannya. Ingin sekali rasanya
aku segera pulang dan untuk berpindah
sekolah.
Tapi apa yang harus kukatakan pada orang tuaku. Tidak
mungkin mereka mengijinkan ku pindah sekolah hanya karena alasan konyol macam
ini. Sebenarnya aku masih ingin sekali bertanya pada Indri. Tapi kuurungkan
niatku, aku sudah tidak mau terlalu peduli dengan bangku kosong sialan itu.
“Yaudah kalo kamu udah enakan balik ke kelas lagi yok. Tapi
inget ya, jangan duduk dibangku itu lagi.” Ucap Indri padaku.
“Iya deh.” Ucapku pelan. Aku dan Indri pun berjalan keluar
menju kelas.
Sesampainya di kelas aku melihat gadis yang tadi mencekikku
sedang duduk di bangko kosong itu. Seketika tubuhku terasa kaku, Kisah Horor Hantu Bangku Kosong. Lidah ku
menjadi keluh dan tak mampu bersuara. Aku hanya terus berjalan dalam diam dan
ketakutan.
Akhirnya aku duduk bersama Indri di bangku paling belakang.
Sial!!! Setan gadis itu tidak kunjung menghilang. Dia terus duduk dibangku
kosong itu tanpa peduili apapun. Oh Tuhan… sampai kapan aku harus menikmati
pemandangan ini.
---oOo---