Cerpen Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Seberapa Pantas

Cerpen Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Seberapa Pantas - pahit rasanya cinta bertepuk sebelah angan, benar tidak? Yang bisa mengatakan tentu yang pernah mengalaminya. Mungkin kebanyakan, terutama yang sudah dewasa, pernah mengalami hal ini di masa muda. 



Sedangkan bagi rekan remaja hal seperti ini mungkin masih baru dan bisa saja belum pernah terjadi. Nah, cerpen cinta terbaru berjudul “seberapa pantas” berikut ini menggambarkan bagaimana sebuah perasaan yang tidak berbalas. 

Mencintai seseorang tetapi orang tersebut tidak mencintai kita, memperlakukan seseorang dengan penuh kasih sayang namun ia tak memperdulikan. Sungguh, hal seperti itu akan terasa menyakitkan.

Karya yang satu ini dipersembahkan untuk seorang sahabat bernama Andi, yang sedang bekerja nun jauh disana, semoga dengan karya ini bisa menghibur. Anda adalah salah satu sahabat setia situs ini, ia pernah bercerita bahwa ia sedang mengalami hal yang kurang berkenan yaitu perasaannya digantung. 

Mudah-mudahan apa yang disampaikan dalam cerpen ini bisa menguatkan hati dan pikiran sahabat kita tersebut. Untuk rekan lain, mudah-mudahan bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang disajikan oleh pengarang. 

Dan lagi, jangan sampai kita memperlakukan orang lain tanpa mempedulikan perasaan orang tersebut. Coba berlaku bijak agar kita tidak kena karma. Jadi ngelantur, yuk dibaca dulu saja cerpen berikut.

Seberapa Pantas
Cerpen Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Pagi yang indah namun sudah diselimuti dengan kabut yang begitu tebal. Seolah alam mengerti kegalauanku terhadap apa yang kini sedang kualami. Aku tetap melakukan rutinititasku meskipun perasaanku tidak menentu dan aku harus bertemu orang yang aku sayang tetapi dia tidak mencintaiku.

Ayu merupakan gadis yang selalu aku puja-puja karena kecantikan dan kelembutan hatinya. Aku selalu gagal konsen ketika melihat dia sewaktu bekerja.”Kalo kerja tu yang bener jangan ngelamun”, ungkap atasan yang melihatku gagal konsen. Memang wajahnya sangat mudah diingat dalam pikiranku.

Dipagi hari yang terselimuti kabut kami para karyawan mengikuti apel pagi. Aku berdiri dibarisan paling belakang, sementara Cinta gadis pujaanku berada di sebelah kiriku pas. “Cinta, makin cantik aja si kamu”, ungkapku meledek dia. “Ya kan dari dulu emang cantik tau Ndra”, ungkapnya.

Aku bahagia meski Cintaku kepada Cinta bertepuk tangan, namun dia masih mau mengobrol dan bercanda tawa denganku. 

Arahan demi arahan guna tercapainya target disampaikan sang atasan, sementara kau asyik bersenda gurau di belakang dengan Cinta.

Apelpun selesai dan pak satpam membukakan pintu perusahaan dan untuk memulai produksi. “Pagi pak”, ungkapku menyapa pak satpam,”Iya “, dengan tersenyum pak satpam menjawab. 

Aku berjalan menuju mesin kerjaku yang sudah menunggu kehadiranku. Sementara Cinta memegang mesin produksi yang tidak jauh dariku.

Pikiran tidak menentu karena orang yang yang tidak menerima cintaku kerja di sampingku. Aku pun mengalihkan pandanganku agar aku tidak larut dalam kegalauanku. 

Sementara itu aku berusaha menanamkan kefokusan bekerja yang biasanya hilang menjadi sebuah kebiasaan. Biarkan cinta ini ku musnahkan agar aku tidak larut dalam kesedihan.

Sementara mesin produksi terus menunjukan peformanya seperti seolah tau dengan semangat yang ada di dalam diri operatornya. 

Hari kemaren ketika aku gagal fokus, mesin ini selalu mengalami masalah, tetapi hari ini sudah setengah hari belum juga mesin mengalami kerusakan.

Meski berat aku aku akan tetap berusaha melupakanmu dan merelakan kau bahagia dengan orang lain. Aku bahagia asalkan kau bahagia. 

Aku memang mencintaimu tetapi aku tidak bisa memaksakan kehendak. Bagiku kau tetap menganggapku sebagai teman itu lebih dari cukup bagiku.

--- oOo ---

Kalau boleh jujur, setiap hari kami sangat senang bisa menghadirkan karya-karya sederhana yang bisa dijadikan bahan bacaan yang menghibur sekaligus bermanfaat. Cerpen sederhana di atas pun demikian, kami sangat ingin memberikan yang terbaik untuk para pembaca dan pengunjung setia situs ini.

Meskipun begitu, ada banyak keterbatasan yang masih kami miliki. Oleh karena itu kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya jika ada karya yang dirasa kurang berkenan, kurang bagus atau kurang menghibur. Ke depan kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan cerpen dan cerita yang lebih baik.

Tag : Cerpen, Cinta, Remaja
Back To Top