Cerpen tema Patah Hati, Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi

Cerita patah hati juga bagus kok kalau diangkat menjadi cerpen. Buktinya cerpen berjudul “siapkah kau tuk jatuh cinta lagi” berikut ini. Ya kalau dilihat dari judulnya sih memang sedikit berbeda, sepertinya kisah yang diangkat bukan seputar orang yang masih merasakan sakitnya patah hati tetapi orang yang sudah mulai move on dalam menjalani hidup.

Bisa menjadi inspirasi, jelas dong. Kita tahu bahwa keadaan seperti itu kadang sangat berat, perasaan yang begitu kalut dan kacau bahkan kadang bisa membuat orang patah semangat. Tak jarang juga yang kemudian tidak ingin lagi melanjutkan hidup. 

Itulah sebabnya pada karya kali ini lebih diangkat tentang bagaimana cara bangkit dari patah hati karena cinta. Cerpen tentang patah hati memang memiliki nuansa dan suasana yang sedih dan kurang bahagia. 

Didalamnya banyak diceritakan keadaan yang kurang menyenangkan. Tetapi ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari kejadian-kejadian yang digambarkan pengarang. Itulah sebabnya pembaca bisa mendapatkan sisi pendidikan dari pengalaman yang diceritakan tersebut.

Karya ini juga cukup sederhana dan tidak sulit untuk dicerna. Artinya pembaca akan dengan mudah mengerti bagaimana inti dari pandangan dan maksud yang ingin disampaikan pengarang. Penasaran bukan bagaimana kisah selengkapnya. Ya sudah, kita baca saja langsung cerpen tersebut di bawah ini.

Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi
Cerpen tema Patah Hati

Hatiku teriris perih ketika aku usai melewati masa pacaranku yang terakhir kalinya. Aku tidak tahu kenapa ada orang yang berbuat tega kepadaku padahal aku sudah mencintainya dengan sepenuh hati. Di sini di kamar ini aku hanya bisa merenung akan rasa sakit yang aku alami.

Aku membuang semua kenangan bersamamu yang telah menyakitiku. Bahkan foto yang tertata rapi di kamarku aku bakar  hingga kesedihan bisa terbakar bersamanya.  Dengan membakar barang pemberianmu, sedikit membuat hatiku lebih baik meskipun hal tersebut tidak membalikkan keadaan dan suasana hatiku menjadi lebih baik.

Kini sudah 1 tahun aku hidup tanpa cinta dan aku mulai sudah bisa melupakan apa yang pernah terjadi kepadaku meskipun belum semuanya. Aku masih trauma untuk menjalani kehidupan berpacaran, meskipun sudah banyak teman yang memperkenalkan temannya berharap aku bisa menjadi pacarnya.

Tetapi aku belum terpikir sampai ke situ karena rasa sakit ku yang begitu dalam yang pernah ku alami.

Di hari itu aku berkenalan dengan seorang pemuda yang merupakan teman dari temanku. Dia merupakan orang yang baik, ganteng dan sangat perhatian. Itu bisa aku rasakan setelah 1 bulan aku mengenalnya, dia bahkan tidak lupa memberikan ucapan selamat tidur ketika aku hendak tidur dan selamat pagi ketika aku hendak beraktifitas.

Berkat perhatiannya yang begitu dalam, hati ini begitu nyaman ketika ada di dekatnya, namun aku tidak tahu apakah ini pertanda aku menemukan cinta sejati atau hanya sebuah nafsu yang memang akan berujung kepedihan seperti yang aku alami.

Pagi itu dia mengajak untuk ketemuan di sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat kerja. Aku berangkat dengan sedikit gugupnya, aku tidak tahu kenapa aku bisa gugup apakah ini pertanda akan ada suatu hal indah yang menghampiriku.

“Non kenapa non kayaknya gelisah..?”, ungkap sang sopir sambil mengemudi.
“Enggak tau ini pak, gugup aku mau ketemu Roni”, ungkapku.
“Ya…ha…ha…, Non Rima grogi, mau ketemu sama Den Roni”, ungkap pak sopir meledeku.
“Apa sih pak”, ungkapku.
“Tarik napas aja Non, pelan abis itu hembuskan pelan”, ungkap pak sopir.

Aku pun mengikuti apa yang sudah disampaikan oleh pak sopir, memang cara tersebut terbukti ampuh menghilangkan gugup dan aku merasa lebih baik.

Kami pun sampai di tempat makan namun rasa gugupku kembali lagi dan bahkan semakin hebat.  Aku pun menarik napas dan menghembuskan dan masuk setelah keadaan membaik.

“Hay”, ungkapku kepada Roni.
“Hay juga “, Roni.
“Dari tadi ya”, ungkapku.

“Baru aja kok 1 menit sebelum kamu datang”, ungkapnya.
“Kirain sudah dari tadi”, ungkapku  sambil terpesona melihat wajahnya.
“Kamu cantik hari ini”, ungkap Roni.

Aku terdiam dan muka memerah, aku tidak tahu kenapa darahku mengalir lebih cepat dan jantungku berdetak lebih kencang ketika Roni memujiku. Aku pun menjawab,”Iya terimakasih”, ungkapku.

Tak lama kemudian Roni memegang tanganku dan aku pun terkejut dan muka seolah tidak bisa digerakkan dan seluruh badanku kaku.

“Rim, aku sudah lama menantikan momen ini dan baru tercapai sekarang, aku seneng banged kamu ada di sini sekarang. Aku mau ngomong sesuatu tentang hati sama kamu”. Uangkap Roni.

Aku tambah terkejut sama ucapan Roni dan berkata dalam hati,”Jangan-jangan Roni mau nembak aku,, ya tuhan”.

“Aku suka sama kamu Rim, kamu mau gak jadi pacar aku”, ungkap Roni.

Aku melepaskan tangan Roni dan berkata,”Untuk sekarang aku belum bisa jawab Ron, tolong beri aku waktu ya”.
“Oke aku kasih waktu kamu, tapi aku harap jangan lama-lama ya?”, ungkap Roni.

Aku menganggukan kepalaku, sementara aku melihat Roni yang sedikit memperlihatkan muka kecewa karena keputusanku.

Aku pun pulang dan kemudian aku berfikir sesampainya aku di rumah. Aku bingung dengan masalah yang aku hadapi saat ini, aku mencintai Roni tapi aku takut untuk menjalin hubungan dengannya. Aku pun terus berfikir dan terus gelisah memikirkan apa yang telah aku alami.
 
Yang pasti untuk saat ini aku hanya bisa berfikir dan berfikir serta meminta pendapat dari orang lain. Hal ini aku lakukan  agar keputusanku kelak tidak aku sesali dan baik untuk aku jalankan. Sehingga mimpi menyakitkan yang pernah menjadi nyata tidak akan terulang lagi.

--- oOo ---

Jangan pernah berkecil hati, jangan putus asa karena patah hati. Hidup harus tetap dilanjutkan, masa depan masih panjang. Yakinlah bahwa diluar sana sudah disiapkan satu jodoh terbaik untuk anda. Yakinlah bahwa apa yang sedang dialami kali ini adalah bekal untuk hidup kita yang lebih baik lagi.

Makanya, ada banyak hikmah dari membaca cerpen atau cerita-cerita yang ada dalam situs ini. Tidak rugi kalau anda sering berkunjung ke sini, benar bukan? Ya sudah, sekarang anda bisa lanjutkan ke beberapa cerpen lain yang sudah disediakan dibagian akhir tulisan ini. Mudah-mudahan berkenan dihati. 

Tag : Cerpen, Cinta, Remaja
Back To Top