Cerpen tentang Bahaya Narkoba Membunuhmu

Kembali lagi untuk mempermudah kita dalam mencari berbagai cerita pendek yang kita butuhkan kali ini akan kita bahas mengenai cerpen dengan tema khusus yaitu cerpen barang haram. Sesuai dengan judulnya maka cerita pendek yang akan kita baca ini semuanya membahas mengenai satu tema yang berhubungan dengan penyalahgunaan obat terlarang.

Apakah anda sedang mencari cerita atau kisah-kisah yang bisa kita jadikan bahan belajar dan pengalaman mengenai hal ini? Seperti biasa, dalam pembahasan kumpulan cerita pendek begini maka setidaknya akan ada dua sub pembahasan yang akan diberikan.

Pertama mengenai contoh cerpen kenakalan remaja dan tentunya yang kedua adalah koleksi lengkap berbagai karya yang berhubungan dengan tema ini. Jadi disini kita akan mendapatkan berbagai koleksi yang cukup banyak baik untuk yang langsung bisa di baca dan maupun koleksi lain yang bisa di baca selanjutnya.

Kalau dilihat dari sisi tema cerita atau isi cerita maka berbagai karya berikut semua memberikan gambaran mengenai bagaimana orang yang berhubungan dengan barang haram tersebut. 

Dari ceritanya maka kita bisa mempelajari dan mengetahui mengenai efek buruk penyalahgunaan obat, penyebab penggunaan, cara mencegah dan bagaimana cara mengobati kecanduan.

Semua itu pastinya akan memberikan kita saran dan petuah yang cukup berharga dimana sebaiknya kita benar-benar menghindari hal yang merusak tersebut.

Di sini, pada sub ini kita akan langsung membaca satu contoh cerpen singkat yang membahas secara khusus mengenai tema penyalahgunaan tersebut.

Cerpen ini seperti yang lain merupakan karya yang cukup singkat dan pendek sehingga dapat kita baca sekaligus. Bahasa yang digunakan dalam contoh berikut sangat sederhana dan mudah untuk kita pahami sehingga kita bisa belajar dari pesan-pesan moral yang ada di dalamnya.

Meski pendek namun karya ini juga memiliki unsur keindahan yang bisa menghibur baik dari segi penuturan bahasa yang digunakan maupun dari sisi alur ceritanya. 

Namun sebelum kita membaca langsung contoh cerita tersebut ada baiknya kita melihat juga beberapa judul koleksi terbaru untuk kategori cerpen ini. Berikut ada beberapa judul terbaru yang bisa kita jadikan contoh.

1) Bayang bayang kematian
2) Cerpen bahaya narkoba dan miras
3) Makalah cerpen
4) Cerpen pendidikan 

Nah, itu dari beberapa karya terbaru untuk contoh cerpen yang bisa juga langsung kita baca. Jika ingin menikmati kisah di atas silahkan klik saja tautan pada judul-judul cerpen di atas. Nanti kita akan langsung di arahkan ke cerpen yang diinginkan.

Cukup mudah bukan, tidak perlu susah payah mencari lagi di internet. Sekarang yang ingin membaca contoh langsung bisa menikmati sebuah karya cerpen dengan judul "Tak Kan Lagi" di bawah ini.

Tak Kan Lagi Ku Mengenalmu
Cerpen Singkat oleh Handoko

Yoko adalah seorang anak laki-laki yang bisa dikatakan cukup beruntung karena telah diangkat anak oleh pasangan suami istri yang cukup berada, hidup berkecukupan dan cukup terpandang di kalangan masyarakat. 

Namun keadaan dan perjalanan hidup Yoko rupanya tidak seberuntung ia yang telah diadopsi tersebut. Ia rupanya memiliki masalah pribadi sendiri yang tidak semua orang tahu dan itu membuatnya harus merasakan kelamnya jeruji penjara, yang ternyata sangat dingin.

Usianya masih sangat kecil saat ia diadopsi oleh keluarga berada di kampung itu, baru sekitar lima tahun. 

Diadopsi menjadi anak angkat pasangan suami istri yang tidak memiliki anak tersebut membuat orang - orang banyak yang merasa iri karena ia mendapatkan banyak hal yang tidak didapatkan orang lain.

Sebagai keluarga berada tentu saja makan enak, pakaian bagus, fasilitas memadai, semua itu ia dapatkan.

Sejak saat itu ia dibesarkan dalam lingkungan yang serba kecukupan, tak kurang suatu apapun. Namun seiring umurnya yang bertambah rupaya ia mengalami masalah yang cukup membebani pikiran dan perasaannya. 

Di usia sekitar sepuluh tahun saat ia sudah mulai mengerti dan dapat memahami kehidupan ia tahu bahwa statusnya hanyalah anak angkat dan bukan anak kandung dari keluarga tersebut. Keadaan itu akhirnya membebani hati dan pikirannya sehingga ia merasa canggung.

"Bu, apa benar aku bukan anak kandungmu, semua orang berkata demikian"
"Tidak nak, kamu adalah anak kami...dan kami sangat menyayangi kamu nak!"
"Ibu bohong....!"

Meski kedua orang tua angkatnya telah berusaha mengatakan bahwa ia adalah anak kandung mereka yang sangat disayangi namun kebohongan tersebut justru berbalik membuat Yoko semakin tidak nyaman dengan situasi dan keadaan hidupnya tersebut. 

Berkali-kali ia coba menuntut kejelasan status namun kedua orang tua angkatnya juga tetap bersikeras dan tidak jujur dan berkali-kali hanya mengatakan bahwa mereka sangat menyayangi Yoko.

Meski belum cukup dewasa namun ternyata menyembunyikan kenyataan akan hal itu telah menumbuhkan rasa yang salah. Yoko semakin dalam tidak mempercayai kedua orang tua angkatnya bahwa mereka benar-benar menyayangi mereka. 

Akhirnya tingkah laku Yoko pun mulai berubah, ia ingin membuktikan dan melihat apakah benar orang tua angkat mereka benar menyayanginya. Ini berawal dari kekecewaan dan amarah yang ada dalam dirinya.

Hal buruk mulai terjadi, Yoko yang tadinya rajin kini mulai membangkang tepat di usianya yang ke 15 tahun.

Ia mulai menolak untuk sekolah, ia mulai malas untuk belajar ngaji dan banyak lagi yang lain. Dan saat orang tuanya menegur dan memarahinya ia mengatakan bahwa mereka tidak sayang padanya.

"Yoko, kenapa kamu tidak berangkat sekolah...?"
"Malas bu,... bosan!"

"Kenapa kamu bilang begitu, nanti kamu mau jadi apa kalau tidak sekolah!!
"Kenapa ibu memarahiku seperti itu, ibu tidak sayang sama aku ya, benar kan ibu tidak sayang!!!"
"Bukan begitu nak, tapi kamu salah!!!"

Yoko mulai tidak memperdulikan apa kata dan nasehat orang tuanya. Semakin hari ia semakin bandel dan brutal, bahkan ia mulai bergaul dengan anak-anak putus sekolah yang hanya nongkrong di perempatan saja.

"Yoko, kamu tidak boleh bergaul dengan mereka!"
"Kenapa bu, apa salahnya dengan mereka bukankah mereka juga manusia juga??"

"Iya nak... tapi mereka tidak baik???"
"Tahu apa ibu tentang mereka, mereka juga sama dengan yang lain, baik tidak sombong, suka menolong!"

Waktu terus berjalan, kedua orang tua angkat Yoko tak mampu berbuat banyak atas kelakuan anak angkatnya tersebut. Mereka sudah termakan kata-kata sendiri sehingga mereka tidak bisa bersikap tegas dan mengingatkan apa yang salah dengan Yoko.

Akhirnya pada suatu ketiga puncak kesabaran mereka pun habis, saat itu Yoko benar-benar dimarahi habis-habisan karena sudah tidak mau sekolah dan tidak mau belajar ngaji.

Tapi apa yang terjadi, rupanya kekesalan Yoko pun sudah memuncak dan akhirnya ia pun pergi dari rumah tanpa pamit.

Satu hari Yoko tidak pulang, orang tuanya masih membiarkannya, dua hari Yoko tidak ada kabar dan mereka sudah mulai gelisah dan tiga haru berlalu tapi tidak ada yang tahu Yoko kemana. 

Mereka sekarang panik dan mulai kelimpungan mencari keberadaan anak angkatnya tersebut. Lima hari berlalu Yoko tetap tidak ada kabar sampai suatu saat di tengah malam yang gelap...

"Permisi bu..."
"Siapa malam-malam begini?"
"Kami dari kepolisian ingin bertemu dengan orang tua Yoko..."

Malam itu ada beberapa polisi yang datang ke rumah Yoko dengan kabar buruk. Polisi tersebut memberi kabar bahwa ada seorang anak bernama Yoko yang sudah ditangkap polisi saat pesta sabu dengan rekannya.

Mereka tidak bisa melakukan apa-apa, hanya derai air mata yang bisa menggambarkan bagaimana perasaan mereka. Begit besar kekecewaan mereka terhadap Yoko tapi mereka tetap tidak bisa mengabaikan Yoko karena rasa sayang mereka.

Keesokan hari nya mereka langsung meluncur ke kantor polisi untuk mengetahui keadaan anak angkatnya tersebut. Di sana sudah jelas bahwa Yoko terbukti menggunakan obat terlarang dan harus menerima akibatnya.

Orang tua angkat Yoko berusaha melakukan apa saja untuk membebaskan anak mereka tapi hukum harus ditegakkan, tak ada jalan untuk membantu Yoko kecuali membiarkannya bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuat. 

Keputusan akhir, setelah sidang Yoko divonis bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara. Sungguh anak angkat beruntung yang sial!

--- Tamat --- 

Setelah kita membaca satu contoh khusus yang sudah disertakan di atas kita bisa juga mencari kisah-kisah lain yang juga dengan tema ini. Jelas, seperti sudah sering dikatakan dan selalu diingatkan bahwa disini adalah tempatnya kumpulan cerpen maka begitu juga dengan cerpen tema ini. 

Disini juga tentunya ada kumpulan cerpen bahaya barang haram yang bisa kita jadikan bahan bacaan untuk hiburan maupun untuk pembelajaran hidup.

Kisah-kisah berikut juga bersentral pada hal yang berkaitan dengan tema ini. Ada banyak kisah mulai yang sangat singkat yang terdiri dari beberapa paragraf saja, ada yang cerpen sedang dan ada juga cerita yang cukup panjang yang lebih dari 3 halaman.

Jadi kita bisa mendapatkan cerpen 1 halaman, cerpen 2 halaman dan seterusnya, pokoknya lengkap semua ada disini. Selain itu seiring waktu berbagai koleksi yang ada juga akan terus ditambah sedikit demi sedikit sehingga akan menjadi sebuah koleksi yang cukup banyak dan lengkap.

Bagi yang sudah tidak sabar ingin mencari kisah-kisah tentang ini silahkan langsung cek dan pilih saja diantara judul-judul berikut.

Mati rasa, karna mu
Menyesal di kemudian hari
Susahnya lepas darimu
Belenggu menjerat
Tertipu semu
Semua sudah terlambat
Terbuai candumu
Kebahagiaan semu
Hancurnya impian
Tak ada lagi harapan
Karantina
Berujung penjara

Lengkap sudah isi dari koleksi karya cerita pendek ini. Mudah-mudahan berbagai cerpen di atas bukan hanya bisa menjadi bahan bacaan dan hiburan semata melainkan bisa juga kita gunakan sebagai renungan dan motivasi hidup agar kita bisa terhindar dari jerat mematikan barang haram tersebut. 

Sebagai penutup mari kita ingat dan camkan dalam hati "say no to drug" agar kita bisa selalu terbebas dari bahaya mematikan yang di timbulkan. Jika masih ada karya lain yang dibutuhkan selain karya cerpen yang ini silahkan langsung cari saja di kolom pencarian situs.

Jangan lupa juga dukung situs ini dengan membagikan berbagai cerita menarik yang anda baca di berbagai media sosial seperti facebook, twitter atau profil google anda. Dengan begitu anda turut berperan dalam kelangsungan hidup website tercinta kita ini.

Back To Top