Contoh Cerpen Tokoh 5 Orang Tokoh

Contoh Cerpen Tokoh 5 Orang Terbaru - Ini adalah sebuah cerita permusuhan, persaingan dan kisah romantis tentang percintaan remaja. Ceritanya adalah berkisah tentang remaja sekolah SMA. Mereka harus menghadapi pengalaman cukup rumit.


Mereka harus mengatasi berbagai masalah kehidupan pribadi dan sosial selain juga harus tetap fokus dengan tugasnya sebagai seorang pejalar. 

Di sebut contoh cerpen tokoh 5 orang karena memang pemain atau tokoh sentral dalam cerpen terbaru ini berjumlah lima orang.

Satu karya ini akan melengkapi beberapa judul karya lain yang diberi kategori sesuai jumlah tokoh penting yang ada dalam cerpen disini. 

Dengan tambahan satu judul lagi maka diharapkan kita semua yang sedang membutuhkan naskah-naskah cerpen dengan pemain lima orang bisa menggunakannya.

Bisa sebagai bahan bacaan tambahan. Sebelum kita membaca contoh cerita tersebut mari kita lihat beberapa judul lain yang mungkin juga sesuai dengan yang kita inginkan di bawah ini.

1) Tokoh cerpen perihal orang miskin yang bahagia 
2) Cerpen 5 orang singkat, hukum karma
3) Cerpen tokoh 6 orang 
4) Cerpen tokoh 4 orang 
5) Cerpen tokoh 3 orang 
6) Cerpen tokoh 7 orang 
7) Cerpen 5 tokoh wanita 
8) Cerpen tokoh terkenal 
9) Cerpen tokoh idola

Tidak semua judul di atas merupakan cerpen dengan tokoh 5 orang namun cerita-cerita tersebut bisa dijadikan sebagai pilihan lain untuk di baca. Silahkan cek juga beberapa judul di atas siapa tahu ada yang bagus dan sesuai dengan yang diinginkan. 

Kalau tidak ada yang tidak apa-apa, bisa langsung membaca yang sudah ada dan sudah disiapkan langsung.

Berikut ini adalah sebuah Contoh Cerpen Tokoh 5 Orang Terbaru yang bisa kita baca bersama-sama. Cerpen ini bisa kita baca sebagai hiburan di waktu senggang untuk menghabiskan waktu. 

Judul ceritanya adalah pengalaman sma, tentu akan bercerita tentang bagaimana pengalaman sebuah geng remaja sekolah saat masa sma dulu. Penasaran, lihat saja langsung cerita selengkapnya di bawah ini

Pengalaman Geng Ciprut
Cerpen lima orang

"Horeee.....!!!!" Teriakan itu berasal dari mulut kami yang tidak bisa lagi menahan luapan kegembiraan atas hasil ujian yang kami dapatkan. Kami lulus, dan itu artinya perjuangan yang kami lakukan selama ini sudah sempurna dengan hasil kelulusan ini. 

Aku dan ke empat sahabatku yaitu Rita, Dias, Bagas dan Dewi benar-benar tidak bisa menahan luapan kegembiraan ini. 

Bayangkan saja, tiga tahun.... tiga tahun kami menyandang status sebagai murid putih abu abu. Empat hari... empat hari kami berjuang demi hasil belajar kami selama tiga tahun.. 

Dan hasilnya, diambangin selama sebulan menanti kabar yang kami harap, bakalan happy ending, enggak cuma buat kami, tapi semuanya. Sebuah penantian yang benar-benar melelahkan bukan, padahal hanya untuk menunggu hasil dari usaha kami.

"Kapan sih, perasaan udah lama banget tapi belum pengumuman juga" ucap Rita
"La....kan baru tanggal berapa ini???" jawabku

"Halaaaa.... lama nian waktu ini berjalan!!" Bagas dan Dewi menimpali

"Sabar kawan, tak kan lari gunung di kejar....." ucap Dias dengan sok puitis

Sore itu kami hanya menghabiskan waktu bercanda di teras rumah, entah saat itu kami benar-benar sedang tidak ada niat sama sekali untuk keluar. 

Tidak ada keinginan, tidak mood untuk mencari hiburan sekalipun, bahkan es krim kesukaan kami yang Bagas bawa pun terasa hambar. Kami hanya sesekali berkisah tentang perjalanan kami dulu, bahkan sebelum kami saling bertemu. 

Memang, banyak banget cerita yang terjadi. Tentang persahabatan, hingga manis pahitnya cinta yang kami rasain. Bukan sekedar nyanyian ataupun ungkapan basi kalau ada yang bilang bahwa masa SMA itu masa yang paling asik. Itu bener, kami akui. 

Dan lo, yang pernah ngrasain jadi anak SMA pasti juga setuju sama kami. Karena saat status inilah, kita ngerti gimana pergaulan, bersosialisasi, berorganisasi, emosi, dan lain lain yang sangat berpengaruh terhadap jati diri kita, sikap kita dan ego kita. 

Itulah yang kami rasain. Sebenernya banyak, banyak banget, tapi nggak mungkin kami sebutin satu-satu kan.? 

Rasa hangatnya persahabatan yang kental luar biasa mengalir. Kami inget, dan rasanya baru kemaren kami ngrasain itu. Banyak yang curhat, galau masalah gebetan, masalah LDR-an, masalah tugas, semuanya dituangin tanpa basa basi dan embel embel jaim. 

Nggak cuma temen kami yang ngrasain cinta itu. Kami juga ngrasain apa itu bahagianya diterbangin oleh cinta, dan sakitnya terjatuh gara gara cinta juga. 

Saat kami nggak bisa move on, sahabat kami selalu ada. Kami baru sadar hal ini setelah cukup lama nggak ketemu mereka secara langsung, cuma bisa komunikasi lewat alat komunikasai ala kadarnya. 

Maklum, ngapain kami kesekolahan kalau nggak ada agenda?? Mending kalo sahabat kami pada berangkat, kalo nggak?? Bisa jadi lumut kerak kami disana. Jadi ya, mending kami nyari bangku kuliahan aja. 

Kami sebagai murid yang biasa aja, seperti murid kebanyakan, yang terkadang menganggap sekolah itu adalah hal yang ngebosenin, dengan seragam putih abu abu yang terasa pengen cepet cepet kami lepas setelah jam sekolah berakhir. 

Berangkat sekolah cuma sebagai formalitas, karena kalau nggak sekolah nggak ada hal lain yang bisa dilakuin. Pergi kesolah, dengerin guru ngomong, pulang. Rasanya cuma gitu gitu aja. Berulang ulang. Kami bosen, pake banget. 

Tapi, sampai pada titik ini, kami malah ngrasa berat banget buat nglepas seragam ini. Kami masih pengen pake putih abu abu, bareng kalian. 

Ngrangkai cerita baru lagi yang nggak ada habisnya. Sekarang seragam putih abu abu ini harus kami lepasin, mau nggak mau, dengan ikhlas.

"Rasanya kayaknya baru kemaren kita dapet MOS dari kakak kelas yang luar biasa kecenya" ucap Bagas

"Dan sekarang mau di ospek sama kakak-kakak kampus??" ucap Dewi melanjutkan

"Omegot, rasanya baru kemaren masa MOS itu, dan sekarang kita harus…." tambah Rita
"Asyudahlah…." ucap ku pendek

Dulu, sekolah ini tujuan langkah kami, tapi saat ini, sekoalah tercinta ini kami punggungin dengan bangga, karena langkah kaki kami melangkah keluar sekolah dengan bahagia.. Happy ending… 

Masa depan sudah berjarak tak kurang dari satu senti dari ujung hidung kita, bangku perkuliahan menunggu kita.. kami, dan kalian sahabatku, bakalan jadi mahasiswa.! Kami nggak nyangka akan secepet ini. Tapi inilah hidup.. Yang jelas, kami nggak lupa sama cerita kita saat putih abu abu, semoga, lo juga. 

--- Tamat --- 

Bagaimana, bagus bukan cerpen tokoh 5 orang tersebut di atas, sudah di baca belum? Kalau belum ya silahkan di baca dulu nanti kalau kurang bisa melihat beberapa cerita lainnya yang juga tak kalah gokil dan menarik dari kisah di atas. 

Jangan lupa bagikan "contoh cerpen dengan 5 tokoh" ini pada rekan lainnya ya, atau anda juga bisa mengirimkan cerita pendek karangan sendiri agar bisa di baca rekan lainnya. Bisa dikirim lewat menu di bagian atas situs. Ya sudah sekarang silahkan dilanjutkan membaca kisah-kisah menarik lainnya.

Back To Top