Kita tentu sudah sangat mengenal Tugu Monas bukan? Ya tugu Monas atau yang biasa dikenal sebagai tugu monumen nasional dibangun pada masa pemerintahan presiden Soekarno sebagai bentuk arsitektur megah bernuansa seni.
Bung Karno membangun monumen nasional adalah sebagai bentuk kemajuan kota Jakarta khususnya kemajuan Indonesia. Kota Jakarta yang dulu pada zaman belanda hanya dihiasi arsitektur ala barat eropa, sekarang setelah presiden Soekarno dibuatlah monumen - monumen megah dan patung patung yang tinggi.
Bung Karno memiliki jiwa seni yang dalam hingga dirinya memerintahkan pembuatan monumen nasional sebagai bentuk atau simbol kota Jakarta. Yang pada saat itu kota Jakarta ditetapkan sebagai kota pemerintahan maupun kota terbuka.
Banyak orang tidak pernah tau dari mana asal emas yang berada diatas tugu Monas. Orang hanya tau kemegahan tugu Monas dan hanya ter-hanyut pada romantika arsitektur pembuatan tugu Monas itu.
Pembuatan tugu Monas butuh waktu yang cukup lama, terbukti dengan hasil yang ada sekarang tentu merupakan kerja keras dari anak anak bangsa sendiri.
Tetapi yang harus kita tau bahwa emas yang berada di atas tugu Monas itu berasal dari daratan Sumatra. Tepatnya di provinsi Bengkulu.
Emas yang berada diatas tugu Monas itu adalah emas yang berasal dari Lebong Tandai, kabupaten Napal Putih provinsi Bengkulu. Kita semua pasti tercengang mendengar Bengkulu diatas tugu Monas.
Tetapi memang kenyataannya seperti itu. Bahwa emas yang berada di atas tugu Monas adalah emas yang berasal dari daerah Bengkulu. Terkadang kita bertanya kenapa bisa berasal dari Bengkulu, kenapa tidak berasal dari Freeport saja.
Jawabnya adalah sebelum Belanda mengenal Freeport Belanda sudah mempunyai pertambangan emas di Lebong Tandai. Lebong Tandai pada zaman Belanda adalah tempat pertambangan emas terbesar di Indonesia.
Bahkan Lebong Tandai pernah akan diminta tukar oleh inggris dengan singapura. Tetapi pemerintahan Hindia Belanda menolaknya saat itu karena Bengkulu adalah wilayah integrasi dari Hindia belanda.
Baru pada zaman setelah kemerdekaan bung Karno menasionalisasi semua aset milik pemerintah Hindia belanda. Sejak saat itu Lebong Tandai menjadi milik Indonesia. Dari sanalah bung Karno memiliki ide ide besar membangun monumen nasional Jakarta yang emas emasnya yang berada diatas diambil dari Bengkulu. (Gunarto)