Cerpen Singkat Berjudul Perih

Masih dengan cerpen singkat terbaru, cerpen berjudul "perih" ini bisa menjadi bahan bacaan anda saat luang. Bisakah anda tebak bagaimana cerita dari cerpen tersebut? Kalau di lihat dari judulnya, cerita ini pasti tentang cinta, biasanya si demikian tapi anda bisa lihat langsung bagaimana cerita tersebut.


Kalau dilihat dari sisi makna, "Perih" bisa dikategorikan juga sebagai cerpen motivasi kehidupan karena didalamnya ada pesan moral yang bisa diterapkan. Apakah pesan moral yang disertakan dan bagaimana serunya kisah cinta dalam cerpen tersebut?

Cerpen ini menceritakan kehidupan seseorang yang sepertinya begitu malang, banyak hal yang menjadi cobaan sekaligus ujian yang di alami - setidaknya begitulah tutur karakter utama dalam cerita tersebut.

Nuansa sepi, kesendirian dan kegagalan terasa kental dalam alur cerita yang diberikan. Dengan gaya penceritaan yang sederhana dan bahasa yang mudah dicerna, Cerpen Singkat Berjudul Perih ini bisa menjadi salah satu pilihan anda semua.

Perih!!
By: Vinant

Semua guru berpesan untuk tidak menyalahkan takdir, tapi nyatanya memang takdir hidup yang aku jalani begitu berbeda jauh dengan yang lain. Kalau yang lain bahagia dengan berbagai kemudahan yang ada aku harus terpuruk dengan begitu banyak kelemahan yang melekat.

"Hidup ini tak seindah mimpi, cobaan silih berganti", itulah yang sering kali mengganggu pikiran ku. "Mengapa semua ini terjadi?", pada akhir malam aku selalu mengeluh, aku selalu berontak dengan apa yang terjadi padaku.

Begitu banyak hal yang membuatku terpuruk, dari kesulitan mencari nafkah hidup bahkan sampai kesialan dalam hal bercinta. Aku seperti anak panah yang hanya mampu terbawa angin entah kemana.

Parahnya, menghadapi kerasnya hidup aku harus sendiri, tak satu pun menemani, maklum, semenjak meninggalnya ibu ditabrak kereta api beberapa tahun lalu aku resmi menjadi yatim piatu, untung bukan gelandangan.

"Hidup enggan, mati tak mau", seperti tidak ada satu pun jalan yang bisa ku lalui. Tak ada satu pun yang membuatku bahagia, bahkan saat aku dilanda asmara sekalipun.

Seluruh kehidupan ku biasa saja, tak ada yang istimewa, hari berjalan begitu lambat, beban hidup terasa begitu berat, apalagi masalah cinta, aku selalu kalah dan kecewa.

Begitu berat beban hidupku
Ku menangis sendiri
Dia yang ku cinta telah pergi

Tuhan ku tak sanggup lagi
Menahan perihnya hati
Mengapa aku begini

Sisi lain kehidupan ku tak ada yang menarik kecuali kisah cintaku yang ditipu mojang cantik. Suatu hari, aku mengenal seorang gadis dari sebuah sudut toko.

Saat itu, hujan begitu deras kulihat seorang wanita duduk memandangi hujan. Dari wajahnya terlihat begitu jelas bahwa dia sangat kesal, entah karena hujan yang tak kunjung reda atau karena dia sendirian saja.

Entah apa yang menuntun ku menghampirinya, aku menawari nya tumpangan bukan motor tapi atau mobil mewah, aku memberikan sebuah payung kusut dan dengan payung itulah akhirnya dia dapat pulang tanpa kehujanan.

Dua minggu berselang aku mendapatinya lagi di toko itu, rupanya di akhir pekan dia selalu kesana, berbelanja atau mungkin sekedar berjalan jalan menghabiskan luka.

Ku beranikan diri menyapanya, untung dia masih mengenali sebagian penampilan ku yang tetap kusut dari kemarin. Kami berbincang dan akhirnya semakin dekat. Aku mulai merasakan rindu, bahkan sering aku gelisah menunggunya yang tak kunjung datang.

Perkenalan ku berjalan lancar, setidaknya begitu pandanganku. Aku mencoba mengucapkan rindu, aku mencoba mengungkapkan cinta, tanpa tahu bagaimana sebenarnya perasaannya. Bangunan itu menjadi saksi bagaimana kegelisahan hati ini semakin dalam, bagaimana cinta ini semakin besar.

Dindingnya yang putih, se-putih cinta yang tumbuh di hatiku. Aku berdiri di pojok pintu, di dalam begitu ramai, lalu lalang pengunjung dan percakapan yang bersahutan tak mampu menarik perhatian ku.

Mataku tak henti-hentinya mencari sosok wanita tinggi langsing dengan rambut yang ter-gerai, entahlah...

Tuhan memang adil, wanita cantik mendapatkan lelaki baik. Aku tak menyangka bahwa selama ini dia membohongi ku. "Engkau jatuh cinta dengan orang yang salah", gurau nya suatu malam.

Sedikit takut, aku memberanikan diri menanyakan maksud dari perkataannya tersebut.
"Apakah engkau seseorang yang telah berpasangan?", tanyaku pelan
"Apakah aku terlihat seperti itu?", dia balik bertanya, "aku sendiri" lanjutnya sambil menatap mataku.

Aku mengartikan pernyataannya secara se-pihak dan tak tahu bahwa dia sebenarnya telah memiliki kekasih - seseorang yang selalu setia menunggunya di ujung gang ini. Tragis, aku tak mampu mengungkapkan seberapa hancur perasaan ini. Aku hanya berharap, suatu hari semoga aku dapat merasakan indahnya cinta.

Tuhan ku tak sanggup lagi
Menangis seperti ini
Lupakan dia dariku

Memang belum nasibku, kehidupan ini memang mungkin belum berpihak kepadaku. "Tuhan berikanlah aku cinta yang abadi untuk menuntun hidupku, aku tak mungkin hidup seperti ini...", tangis ku suatu malam merenungi semua yang terjadi.

Jika engkau ingin tahu bagaimana aku, akulah daun di penghujung musim berguguran. Aku laksana bintang tertutup awan.

Tapi engkau jangan menyalahkan aku, aku tidak menyesali kehidupan ku yang sakit, aku tidak mengumpat nasibku yang buruk, aku hanya menyesal, mengapa aku tak mampu menghalau perih.

oOo

Jika anda membaca Cerpen Singkat Berjudul Perih di atas mungkin ceritanya jauh dari menghibur, susunan kalimat dan gaya bahasa yang digunakan juga mungkin tidak masuk dalam kategori cerita pendek.

Namun, dengan cerita ini mudah-mudahan anda mendapatkan sedikit tambahan hiburan untuk waktu-waktu luang yang anda miliki.

Tak salah juga jika anda memutuskan untuk mengkaji atau mendalami unsur instrinsik atau ekstrinsik dari cerita di atas untuk mengetahui apakah cerita tersebut layak di sebut cerita pendek atau hanya sekedar ungkapan atau curahan hati penulis saja.

Back To Top