Dongeng Anak dalam Bahasa Inggris tentang Mengkhayal

Yang ini berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya karena dalam kisah ini bintangnya bukan seekor binatang tetapi seorang gadis. Jadi, bisa dikatakan kisah yang akan kita baca kali ini bukan kisah dongeng binatang. 

Ya, inti ceritanya adalah tentang kehidupan, apa dan bagaimana ceritanya nanti akan kita baca sendiri. Khayalan adalah sesuatu yang tidak nyata. 

Sesuatu yang belum tentu juga akan benar-benar terjadi. Mengkhayal hanya akan membuat terlena dan bahkan mungkin hanya akan merugikan. 

Pasalnya, menghayal berbeda dengan rencana. Sekilas, keduanya memang mirip tetapi jelas berbeda satu sama lain.

Mengkhayal hanya menitik beratkan hasil akhir yang manis dan mengabaikan proses sedangkan rencana hampir sama dengan khayalan tetapi lebih detail. 

Lebih jelas baik prosesnya maupun hasilnya. Nah, pada dongeng kali ini inti ceritanya adalah tentang seorang wanita muda, katakanlah gadis, yang banyak berkhayal.

Seorang gadis digambarkan begitu banyak berkhayal hingga akhirnya ia lupa bagaimana kenyataan yang sedang dihadapi. 

Ia lupa apa yang sedang ia lakukan saat itu karena terlalu fokus pada indahnya khayalan yang ada dalam pikirannya.

Karena asyik berkhayal akhirnya ia kehilangan konsentrasi hingga akhirnya apa yang sedang ia kerjakan berantakan. Menarik bukan? 

Nah, dari pada hanya penasaran saja dengan kisahnya lebih baik kita baca sendiri cerita tersebut. Jangan lupa siapkan cemilan ya, agar lebih santai dan menyenangkan.

A. Dongeng tentang Mengkhayal The Milkmaid

Dongeng tentang khayalan berikut ini berjudul “the milkmaid”. Istilah pada judul tersebut adalah istilah asing yang kurang lebih merujuk pada gadis. 

Atau wanita pemerah susu di peternakan sapi perah. Jadi, judul tersebut kurang lebih bisa diartikan sebagai “seorang pemerah susu”.

Sesuai judul, yang akan kita baca kali ini adalah sebuah teks berbahasa Inggris. Teks tersebut sangat pendek dan tidak akan membuat bingung pembaca. 

Bahasa yang digunakan sederhana dan kalimatnya pun cukup singkat. Seperti apa, mari kita baca bersama-sama dongeng tersebut di bawah ini.

cerita dongeng tentang mengkhayal
The Milkmaid

Tiga paragraf singkat, kurang lebih lima menit bisa selesai dibaca. Eh, ada yang bingung tidak dengan teks bahasa Inggris tersebut? 

Tidak dong, pembaca semua kan sudah pandai dan bisa bahasa Inggris, jadi tidak terlalu sulit mencerna alur cerita pada teks di atas, benar bukan?

Kalau sudah selesai dengan yang di atas, rekan semua masih bisa mencari cerita-cerita lain. Ada banyak kok di sini. 

Di situs ini ada cerita dongeng yang singkat, ada cerpen singkat, teks storytelling dan masih banyak lagi lainnya. Silahkan dipilih saja mana yang akan dibaca, mudah-mudahan cukup lengkap.

Dari isi ceritanya, dongeng di atas bisa memberikan pelajaran tentang kehidupan. Dongeng di atas mengingatkan kita untuk tidak berkhayal atau berangan-angan tanpa melakukan sesuatu yang nyata.

Seperti misalnya ketika kita memiliki sesuatu yang bisa beranak dan sudah menghitung anaknya padahal hewan tersebut belum besar dan bisa beranak.

Hal yang cukup bodoh memang kalau berbicara mengenai mengkhayal atau melamunkan sesuatu yang jauh dari jangkauan.

Sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak diusahakan maka tidak akan pernah bisa didapat. Bukan hanya hal itu, kegiatan mengkhayal saja sudah bisa membuat seseorang rugi.

Sebut saja misalnya seseorang bisa kehilangan waktu yang sangat berharga tanpa digunakan untuk melakukan apapun.

Ingat ya, mengkhayal itu beda dengan merencanakan. Kalau merencanakan sesuatu sih tidak ada salahnya tapi mengkhayal hanya akan membuat rugi, seperti cerita di atas.

B. Terjemahan Dongeng The Milkmaid

Di atas kita telah sama-sama membaca sebuah teks bahasa Inggris yang berisi cerita dongeng. Mungkin, mungkin saja ada rekan yang juga membutuhkan terjemahan atau arti teks tersebut. 

Berikut akan kita bahas juga mengenai arti atau jalan cerita dalam teks di atas. Dengan begitu rekan yang membutuhkan bisa terbantu.

Kalau judulnya sudah tahu ya apa artinya, kan tadi di atas sudah dijelaskan sedikit. Sekarang coba kita lihat lebih jauh tentang isi ceritanya. 

Pada dongeng tersebut diceritakan ada seorang pemerah susu yang akan menjual susu hasil perahannya.

Pemerah susu tersebut berjalan ke pasar dengan membawa susu dari sapi yang ia perah sebelumnya. Ia membawa susu tersebut dalam sebuah wadah kendi besar yang diletakkan di atas kepalanya. 

Dengan mantap ia melangkahkan kaki menuju ke pasar. Di perjalanan ia mulai berkhayal tentang apa saja yang bisa ia beli setelah menjual susu miliknya tersebut. 

Ia mebayangkan benda-benda apa saja yang mungkin bisa ia beli. “Dengan uang itu, aku akan beli seribu anak ayam yang akan aku pelihara di pekarangan belakang”, gumam sang pemerah susu. 

“Ketika ayam-ayam itu sudah besar aku bisa menjualnya di pasar dengan harga yang mahal”, terusnya.

Sambil terus berjalan, ia terus mengkhayal, “kemudian aku akan membeli dua ekor kambing yang masih muda dan aku bisa menggembalakannya di dekat rumah”.

“Ketika kambing-kambing itu sudah besar aku bisa menjualnya di pasar dengan harga yang bagus”, gumamnya. 

Masih mengkhayal, ia berkata pada dirinya sendiri, “aku akan bisa segera beli sapi lagi dan aku akan punya lebih banyak susu untuk dijual. 

Kemudian aku pasti akan mendapatkan uang yang lebih banyak lagi!”

Dengan pikiran yang bahagia tersebut ia pun mulai berjingkrak senang. Ia pun melompat-lompat dengan senangnya. 

Tiba-tiba, ia terpeleset dan jatuh. Kendinya pecah dan susu didalamnya tercecer di jalanan. Tidak ada lagi berkhayal, sekarang semua khayalannya sirna. Ia hanya bisa terduduk lemas dan menangis.

***

Terlalu sibuk dengan rencana yang tak pasti akan melupakan kita dari kenyataan. Sibuk berkhayal hanya akan membuat kita lupa bagaimana menghadapi kenyataan yang sedang dijalani dengan baik. 

Akhirnya, kejadian saat itu pun tidak akan bisa diperkirakan. “Mimpi di siang bolong”, bisa dikatakan itulah yang dilakukan oleh pemerah susu tersebut. 

Berkhayal sesuatu yang sangat jauh dari kenyataan, pada akhirnya membuat ia mendapatkan musibah yang berat. 

Seharusnya, dengan satu kendi susu yang ia bawa ia akan mendapatkan banyak uang, tetapi akibat kecerobohannya ia pun hanya bisa menangis.

Satu kalimat bijak yang dapat diambil dari cerita dongeng bahasa Inggris di atas adalah “jangan hitung ayam sebelum ayam itu menetas”. 

Ada banyak kemungkinan yang akan terjadi pada sebutir telur yang belum menetas menjadi ayam, begitu juga dengan khayalan dan rencana.

Maka dari itu, meski kita sibuk berkhayal dan menyiapkan rencana tetapi jangan sampai kita lupa atau lena dengan apa yang sedang dikerjakan saat ini.

Ingat, yang terjadi hari ini akan menentukan apa yang terjadi hari esok. Jika pemerah susu tersebut fokus pada apa yang sedang dikerjakan yaitu menjual susu ke pasar maka ia mungkin bisa benar-benar mewujudkan keinginannya.

Back To Top