Puisi tentang Sosial, Pilu Menyambut Mimpi

Contohcerita.com kembali hadir menyajikan satu buah contoh puisi tentang kehidupan sosial. Kali ini judulnya yaitu “pilu menyambut mimpi”. Mudah-mudahan kali ini kita juga mendapat pencerahan batin.

Puisi tentang Sosial
Contoh Puisi tema Sosial: Pilu Menyambut Mimpi
Mudah-mudahan karya ini selain bisa menjadi inspirasi juga bisa menumbuhkan motivasi untuk saling berbagi. Cerita dalam puisi ini sungguh miris. Sedih mendenarnya. 

Seperti kita tahu, mimpi adalah salah satu perlambang untuk masa depan. Disini dapat dirasakan bagaimana galau, kesulitan dalam menggapai masa depan yang lebih baik. 

Karya ini kami buat khusus untuk berlatih mengasah kepekaan kita terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kita. Harapannya bisa menjadi cambuk bagi kita untuk lebih peduli dengan sesama. 

Sebelum sampai ke karya tersebut, tak lupa kita juga sudah menyiapkan beberapa pilihan puisi dengan tema serupa. Berikut ini kita buat daftar singkat karya-karya terbaru dengan tema sosial. Silahkan dilihat juga. 


Satu dua mungkin sudah pernah dibaca. Kalau ada yang belum, kiranya masih cukup baru silahkan langsung dinikmati saja. Gratis kok, membaca puisi disini bisa sesuka hati. 

Mari kita jadikan situs kita ini sebagai sarana untuk belajar. Mari belajar sambil menikmati kisah-kisah menarik yang diberikan. 

Kembali ke karya tadi, puisi yang akan kita baca ini termasuk puisi pendek. Panjangnya hanya terdiri dari 6 bait. Masing-masing bait juga sangat singkat kok. Tidak akan membuat pusing. 

Diksi yang digunakan juga diambil dari kehidupan sehari-hari. Dengan begitu pembaca pada umumnya bisa dengan mudah mengikuti alur yang disampaikan. Seperti apa, mari kita simak! 

Pilu Menyambut Mimpi
Puisi tentang Sosial oleh Irma 



Berjalan tertatih 
Aku tak segagah mereka berdasi 
Mata liar, menebak segala kerikil tajam 
Menghadang dada telanjang 

Menuju mimpi, menyambut masa depan 
Tak bahagia, aku lebih cemas 
Lepas dari pijakan 
Yang tak rata 

Bagiku, sekarang adalah surga 
Cukup makan cukup bahagia 
Esok tak pasti 
Neraka mungkin terjadi 

Bukan tanpa iman 
Sungguh tak lelah berjalan 
Aku hanya kasihan 
Pada mereka nasib di tangan 

Tak ada jaminan 
Masa depan gemilang 
Bermodal baju di badan 
Bermodal kayu di tangan 

Pilu rasa menyambut mimpi 
Masa depan tak pernah di nanti 
Hanya angan sebatas nyali 
Membungkus harap sebakul nasi 

Bagaikan melihat dataran yang tandus, membaca puisi di atas membuat kita merinding membayangkan bagaimana perasaan yang dirasakan oleh sang penulis. 

Penulis menciptakan tokoh yang memiliki permasalah yang cukup mengerikan. Bisa dikatakan hal itu adalah sesuatu yang cukup berat untuk dibayangkan. Benar bukan? 

Sudahlah, kalau masalah isi atau makna dari puisi sosial tersebut kita serahkan saja kepada pembaca. Yang terpenting kita terus berusaha menghadirkan banyak pilihan untuk dinikmati. 

Sudah ada satu judul yang bisa langsung dibaca dan sudah ada juga daftar pendek judul-judul puisi menarik lainnya. Giliran rekan yang melanjutkan. 

Kalau sudah, silahkan lanjutkan ke beberapa puisi lain yang sudah ada dibagian bawah. Spesial untuk anda, kita akan kembali lagi besok dengan karya terbaru lainnya. Terima kasih. 

Back To Top