Kisah Cerita Pembubaran HTI - Hay gaes, kali ini saya akan ajak kalian membahas tentang gejolak politik Indonesia, yang tujuannya untuk menanamkan nasionalisme dalam hati kalian.
Foto: Ilustrasi/
Memang cerita ini tidak semenarik cerita cinta romantis. Tapi bila kalian hayati dengan baik cerita ini juga bisa lebih menarik dari pada sekedar kisah cinta romantis.
Belakangan ini memang telah muncul ormas yang dianggap radikal dan mempunyai misi untuk mendirikan negara khalifah di Indonesia.
Ya, mereka memang tidak percaya dengan pancasila sebagai ideologi negara kita. Mereka lebih percaya dengan pemikiran Islam menurut mereka.
Padahal tentu adanya pancasila memuat cerita-cerita panjang dan penuh tetesan air mata dan darah yang tujuannya untuk mempersatukan semua suku bangsa-suku bangsa yang terlebih dahulu ada sebelum Indonesia merdeka.
Sehingga tentu sangat egois, bila kita orang Islam menginginkan berdirinya negara khalifah di Indonesia.
Bila di negeri ini berdiri negara khalifah lalu bagaimana dengan saudara-saudara kita yang berbeda iman dengan kita.
Ini tentu tidak baik untuk diteruskan malah justru akan menimbulkan perpecahan sesama saudara sebangsa.
Beruntung belum lama ini pemerintah telah mengambil sikap terhadap ormas HTI, yang diduga mempunyai misi mendirikan negara khilafah di Indonesia dan hendak mengganti pancasila sebagai ideologi.
Melalui kementerian Hukum dan HAM, badan hukum dari ormas tersebut telah resmi dicabut pada 19 Juli 2017.
Sudah saatnya memang pemerintah mengambil sikap kepada ormas-ormas yang bertentangan dengan pancasila. Sehingga bisa menjadi perhatian untuk pergerakan-pergerakan lain yang hendak menentang atau mengganti ideologi bangsa kita.
Pesan saya ya gaes untuk anak muda-anak muda yang fanatik, jangan menjadi arabisasi. Tetap jaga ukhuwah sesama manusia sebagai hablum minanas yang sama pentingnya dengan hablum minallah.
Dan tetap jaga jiwa nasionalisme kita sebagai bangsa, jangan sampai hanya gara-gara ambisi segolongan, kita semua terpecah belah.
Karena kita terlahir dan ada serta menggunakan nama Indonesia atas dasar persatuan dari semua golongan yang berbeda-beda.
Sehingga sang egois bila kita memikirkan diri kita sendiri, jadi pesan saya untuk anak muda sekalian jaga keutuhan NKRI, bila bukan kita yang menjaga lalu siapa lagi...? (Arif Purwanto)