Kisahku Mencari Jam Tangan Pria yang Bagus dan Berkualitas

Mencari jam tangan pria yang bagus adalah suatu keharusan bagi kebanyakan pria atau laki-laki. Apalagi ketika mendekati hari raya lebaran atau idul fitri, semua ingin memiliki penampilan yang sempurna.

cerita pendek membeli jam tangan pria
Kisah Mencari Jam Tangan Pria yang Bagus dan Berkualitas
Tidak berbeda juga dengan keluargaku. Jam tangan baru seolah sudah menjadi keharusan bagi ayah dan aku. Bahkan jauh sebelum mulai bulan puasa pun kami sudah mulai memikirkan hal itu. Entahlah, seperti sudah menjadi tradisi.

Sore itu, suasana begitu romantis, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga, bercerita kesana kemari. Ayah, dengan laptop di depan mata juga ikut nimbrung.

Memakai sarung, kaos oblong dengan jari-jari yang menari di atas keyboard, ayah seolah tidak mau ketinggalan dengan percakapan kami. Hangat sekali. Kebersamaan seperti ini sangat berharga, tak ternilai.

“Besok ayah akan beli jam baru, siapa yang mau ikut?”, tanya ayah sambil terus menghadap laptop. “Aku, aku…”, teriak kami seketika itu.

Kalau sudah berbau belanja, suasana menjadi heboh. Apalagi Mama. Bukannya ikut semangat, Mama justru sibuk pidato tentang berbagai hal yang berhubungan dengan hidup sederhana. Intinya Mama tidak ingin anak-anak dan keluarganya tertular virus gaya hidup mewah.

“Eits, awas ya. Masing-masing kalian tetap tidak boleh melampaui batas anggaran masing-masing. Termauk Ayah juga”, ucap Mama

“Tapi kan…” ucap ayah hendak protes.

“Iya ayah, meski ayah yang cari duit tapi tetap saja enggak boleh boros dan berlebihan…”, ucap Mama memberi komando. “Iya, iya deh…”, ucap ayah sambil nyengir.

Begitulah, ketika berbicara mengenai belanja, suasana rumah menjadi gaduh. Aku, Ayah, Ibu, Riska dan kak Syanti, semua sama.

Akhirnya, dua hari sebelum menjelang puasa, kami sekeluarga berbelanja bersama. Santai, sambil menikmati kebersamaan. Aku dan ayah, mencari jam tangan yang paling bagus, dengan harga yang sesuai anggaran tapi.

Mama, Kakak dan adikku sibuk sendiri, mencari baju dan berbagai kebutuhan wanita. Biasalah, meski ada jatah anggaran, tapi kalau sudah seperti itu biasanya Mama sedikit longgar, setahun sekali sih.

Aku dan Ayah mulai memilih, ada banyak merek terkenal untuk jam tangan. Kami tidak mencari merk terkenal, kami mencari jam yang sesuai dengan keinginan. Tapi tentu saja, belanja sama ayah tidak sebebas belanja sendiri.

Aku harus menyesuaikan pilihan dengan saran dari ayah. Tapi tak apalah, ayah selalu bisa memberikan pilihan yang sempurna. Terbukti, setiap lebaran pasti aku mendapatkan pujian, “jam tangan kamu keren”, begitulah.

Back To Top