Apa Sebenarnya Faktor yang Menyebabkan Raja Salman ke Indonesia?

Hari ini dan seminggu yang akan datang publik dan media harus legowo mendengar dan melihat pemberitaan yang terus menerus dari raja Salman. Raja Salman sendiri adalah raja arab Saudi yang mempunyai sifat memamerkan kemewahan ke seluruh penjuru dunia.


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa arab Saudi adalah Negara dengan industri minyak yang terbesar didunia.

Ini tentu akan berefek pada peningkatan jumlah pendapatan Arab Saudi setia tahunnya. Berbeda sekali dengan kondisi Negara kita saat ini.

Arab Saudi yang saat ini masih mengandalkan kilang dan industri minyaknya untuk mengisi sistem perekonomian. Tentu saat ini tidak berharap banyak. Angka pertumbuhan ekonomi yang terbilang mencengangkan dunia tidak berarti apa apa ketika harga minyak dunia merosot turun.

Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi arab Saudi mencengangkan dunia. Pasalnya pada tahun 2011 itu pertumbuhan arab Saudi mencapai 10 persen. Lain dengan Indonesia yang pada tahun itu masih berkisar pada kisaran 5 persen, naik secara lambat.

Eksport Arab Saudi juga masih mengandalkan ekspor berupa minyak ke seluruh dunia. Adapun angka ekspor Arab Saudi mencapai 90 persen dari total ekspornya.

Produk domestik bruto Arab Saudi juga saat ini masih mengandalkan minyak sebagai penyumbang terbesarnya untuk PDB.

Ditengah gemerlapnya kemewahan raja salman yang berkunjung ke Indonesia, public tentu tidak mengetahui bahwa perekonomian arab Saudi saat ini hamper ambruk.

Harga minyak dunia yang terus fluktuatif mendorong arab Saudi untuk mengeluarkan modal dalam negrinya keseluruh dunia sebagai basis investasinya dimasa mendatang.

Saat ini Arab Saudi sedang mereformasi ekonomi secara besar besaran karena di lain sisi mereka khawatir jika cadangan minyak mereka habis.

Minyak dianggap tidak lagi sebagai bagian dari investasi utama arab Saudi. Mereka mulai menyadari pentingnya investasi dibidang bidang yang lain.

Banyak pihak tidak bisa memperkirakan mengapa Raja Salman datang ke Indonesia dan mengucurkan investasi ke Indonesia. Ada yang berspekulasi bahwa Indonesia mayoritas muslim jadi modal mereka bisa terjaga.(Gunarto)

Back To Top