Makna Cerita Legenda Telaga Pasir

Makna Cerita Legenda Telaga Pasir – curiga memang menjadi sifat yang dilarang dalam agama karena berpotensi menimbulkan fitnah kepada orang lain. Tetapi curiga adakalanya dibutuhkan namun jangan sampai melukai, menuduh, atau menghakimi orang lain. 

Simpan saja curiga itu di dalam hati, agar tidak menyakiti orang lain yang mungkin tidak tahu sama sekali apa yang menjadi maksud kita. Curiga dengan suatu hal yang belum diketahui memanglah hal yang wajib bila memang tidak ingin menyesal pada kemudian hari. 

Di dalam cerita ini akan menghadirkan cerita yang menggambarkan tentang seorang yang mendapatkan masalah karena kurangnya curiga tentang barang yang datang kepadannya. Sehingga curiga yang mestinya diletakan di awal itu berubah menjadi penyesalan yang tidak akan membuat orang itu kembali lagi ke waktu yang sebelumnya. 

Dengan cerita ini mudah-mudahan bisa menjadikan kita untuk selalu curiga (waspada), terhadap hal, baik yang berupa kejadian, berupa barang, agar tidak menyesal dikemudian hari.

Cerita ini berjudul ”Telaga Pasir”. Cerita yang cukup menarik untuk kita simak bersama karena mengajarkan kita untuk selalu waspada, curiga, dengan suatu benda yang tidak dikenal, tidak umum. 

Memang bentuk suatu hal yang akan membawa kita kepada penyesalan tentulah selalu menarik, untuk itu kita selalu waspada agar tidak begitu mudahnya kita mengalami penyesalan di kemudian hari.

Kisah ini menceritakan tentang sepasang istri yang bernama Ki pasir dan Nyi pasir. Pada suatu ketika Ki pasir pulang membawa telur yang tidak biasa, ukurannya lebih besar, dan berbeda sekali dengan ukuran telur ayam maupun telur bebek. 

Nyai menanyakan telur apa ini, tetapi Ki pasir tidak mau berpikir panjang dan menyuruh Nyai agar cepat memasaknya, karena Ki Pasir saja tidak tahu itu telur apa. Setelah Nyai memasaknya Ki dan Nyai pasir makan bersama, dan telur itu mempunyai rasa yang lebih lezat dibadingkan telur lainnya. 

Pada malam harinya tubuh Nyai menjadi panas dan begitu gatal, sedang Ki pasir sudah lebih dahulu pergi keluar untuk menggulung-gulung tubuhnya di tanah karena tidak tahan dengan rasa panas dan gatal. Nyaipun ikut menggulung-gulung tubuhnya di tanah karena tidak tahan dengan rasa panas dan gatal yang dideritannya.

Pesan moral cerita legenda ini adalah bahwa cerita ini mengajarkan kita untuk selalu waspada dengan bentuk barang, kejadian, yang belum kita kenal. Janganlah memakannya bila memang belum mengetahui barang apa itu dan asalnya dari mana, karena seperti yang ada di cerita tadi kita tidak tahu barang itu mengandung zat yang bisa membahayakan tubuh kita.

Rasa curiga terkait dengan pristiwa di dalam cerita ini tentulah menjadi hal yang penting dan menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Karena curiga itulah yang sebetulnya bisa membawa kita kepada keselamatan dan rasa aman. 

Memang keselamatan dan rasa aman tidak lain adalah takdir dari pada tuhan yang maha kuasa dan tidaklah ada yang bisa meghalangi kehendaknya.

Tetapi perlulah diingat bahwa rasa aman dan keselamatan itu tidak akan kita miliki bila kita sebagai manusia tidak berusaha untuk memiliki rasa aman dan keselamatan. Untuk itu kita sebagai manusia juga harus berusaha agar rasa aman dan keselamatan bisa kita miliki. 

Dan rasa aman serta keselamatan itu hanya bisa dilakukan dengan curiga, waspada, serta menyelidiki terlebih dahulu secara benar, objektif, dan ilmiah, tentang barang yang menjadi objek permasalahan itu.

Cerita ini menjadikan kita untuk lebih waspada dan hati-hati serta menumbuhkan curiga terhadap sesuatu hal yang belum kita ketahui, dan banyak orang ketahui. Dengan sikap hati-hati, waspada, dan curiga ini mudah-mudahan bisa membawa kita kepada keselamatan dunia akhirat, dan terhindar dari segala macam bahaya yang ada di dunia ini.

Masih banyak sekali cerita-cerita yang lain yang mengajak pembaca sekalian untuk berada dalam rasa aman, selamat dalam menjalani kehidupan dunia ini. Rasa aman, selamat, tidak akan datang bila kita sebagai manusia tidak mengusahakan rasa aman, dan selamat, itu. 

Dan situs ini mudah-mudahan bisa menjadi media yang baik untuk menjadikan pemabaca sekalian menjadi cerdas sehingga bisa kristis terhadap suatu permasalahan dan suatu barang yang tidak dikenal.

Back To Top