Cerpen Lucu Susu Bayi dan Perawat

Susu bayi, ceritanya menarik dan lucu. Contoh cerpen lucu yang menarik berikut ini dijamin akan membuat anda tersenyum sendiri. Ya kalau tidak dibaca ya tidak tahu, yang jelas edisi karya cerpen kali ini bercerita tentang sebuah kejadian sehari-hari yang sederhana namun lucu.

Susu Bayi dan Perawat

Bayangkan saja, seorang perawat atau suster yang masih gadis setiap harinya bolak-balik ditanya masalah hal yang sama yaitu tentang "susu bayi". Sebagai seorang yang masih sendiri tentu saja ia kadang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut.

Lucunya pertanyaan tersebut terjadi berulang-ulang, bahkan dalam satu hari ia bisa mendapatkan sepuluh pertanyaan seperti itu. Asal perasaannya yang lebih sensitif adalah karena sebenarnya ia dan tunangannya sedang menantikan detik-detik menuju pernikahan.

Marah, kesal tentu saja sering ia alami, apalagi kebanyakan ibu-ibu yang bertanya kepada dia tidak mengetahui bahwa ia masih gadis. Padahal hampir setiap hari di tempat kerja ia selalu berurusan dengan masalah wanita dewasa khususnya mengenai persalinan, seru bukan?

Ya, meski contoh cerpen tersebut sederhana tetapi ceritanya menarik dan bisa menghibur anda semua. Tentu ini akan menjadi tambahan koleksi bagi anda penggemar cerita-cerita cerpen yang sudah lama menjadi pelanggan situs ini. Sekarang mari kita baca saja cerpen menarik tersebut!

Susu Bayi dan Perawat
Cerpen oleh Irma

“Fara yang cantik, manis dan bawel, sebentar lagi kan anakku lahir, nah karena kamu adalah seorang perawat atau suster maka menurut kamu susu bayi yang seperti apa yang nanti harus aku berikan?”.

Untuk kesekian kalinya dalam satu hari pertanyaan seperti itu diterimanya, kali ini datang dari saudara sepupu Fara. Dengan nada bosan, Fara menjawab “ya air susu ibu dong, itu yang paling bagus”, ucapnya.

Tentu saja saudara sepupu Fara tidak puas dengan jawaban itu, “kalau itu sih aku sudah tahu, maksudnya susu formula atau susu bayi yang di pasaran itu”, jawab sepupu Fara protes. Tentu saja, sebagai seorang praktisi kesehatan ia tidak dengan mudah menjawab mengenai merek sebuah produk susu bayi.

Fara lebih suka menjelaskan bagaimana seharusnya susu bayi yang baik. Ia terlihat sama sekali tidak mau menyebutkan merk susu bayi apapun, bahkan ketika ditanya saudaranya sekalipun. “Aku tidak bisa bilang mana yang paling bagus dong kak, tapi agar lebih paham aku bawakan sesuatu nih”, jawab Fara.

Ia lalu menyodorkan sebuah leaflet yang berisikan mengenai susu bayi yang bagus. “Dasar kamu ya”, ucap saudaranya tersebut.

Fara adalah seorang perawat yang bertugas di sebuah kecamatan di desa yang cukup terpencil. Di daerahnya bekerja tersebut masih banyak sekali kaum ibu yang belum paham mengenai kesehatan, terutama mengenai kesehatan ibu dan anak. S

ebagai seorang perawat tentu saja ia sering menjadi rujukan bagi ibu-ibu yang ingin tahu lebih banyak mengenai kesehatan.

Tak jarang, khususnya para ibu yang baru melahirkan meminta saran dan rekomendasi tentang susu bayi terbaik yang bisa diberikan kepada anak mereka. Yang paling sering, banyak juga ibu-ibu yang lumayan mampu bertanya tentang susu bayi 0-6 bulan.

“Ibu, kalau masalah harga susu bayi ya saya tidak tahu, ibu bisa tanya langsung ke toko, itu kan diluar kemampuan saya”, ucap Fara suatu hari ketika ada yang bertanya masalah daftar harga susu bayi kepada dia. Hal seperti itu bahkan sampai terbawa ke rumah Fara.

“Ada apa Fara, kelihatannya kamu letih benar?”
“Iya nih mas, aku heran sama ibu-ibu disini, paling suka bertanya masalah susu untuk anak bayi, mereka tidak tahu ya kalau aku masih gadis?”, ucap Fara kesal.

“Ya sabar, lagi pula sebentar lagi kita juga akan menikah, hitung-hitung buat belajar”, jawab Slamet
“Tapi kan mas, bosan setiap hari harus menjawab itu-itu saja…”, jawabnya manja
“Ya lain kali kamu duluan aja yang bertanya”, ucap Slamet memberi solusi

Benar, keesokan harinya, sebelum para ibu yang selesai bersalin di puskesmas tersebut mulai bertanya tentang susu bayi ia pun mengambil inisiatif.
“Senang ya bu, anaknya sudah lahir sehat..”, ucapnya
“Iya senang sekali Sus, sudah plong rasanya…” jawab ibu tadi
“Hem…selamat ya bu…”, lanjut Fara

“Iya Sus, tapi anu Sus, saya mau tanya…” lanjut sang ibu tadi
“Eh, saya dulu ya Bu yang bertanya, Bu, bagaimana sih rasanya punya anak?”, tanya Fara
“Loh, kok nanya seperti itu, jadi Suster belum…”, ucap sang ibu kaget
“Iya bu… saya masih gadis…” jawab Fara sambil tersenyum
“La… buruan nikah Sus, nikah itu indah kok… apalagi kalau sudah punya anak seperti ini…”, jawab sang ibu…

Satu kali, Fara sukses menghalangi sang ibu untuk bertanya mengenai susu yang harus ia berikan kepada anaknya yang baru lahir. “Tapi Sus, maaf, jadi susu bayi lactogen atau susu bayi nutrilon yang bagus ya?”, tanya sang ibu tadi sebelum Fara meninggalkannya.

“Aduh Ibu maaf, nanti saja ya, sedang ada yang akan melahirkan juga”, jawabnya sambil tersenyum.

Belum sempat Fara menjauh tiba-tiba ada seorang ibu dari kamar lain yang memanggilnya. “Sus, suster…”, panggil sang ibu. “Ada apa bu?”, tanya Fara.
“Ini Sus, mau tanya sedikit kalau untuk bayi kan air susu ibu-nya belum ada, terus boleh diberi susu formula?”, tanya ibu tadi. “Boleh bu, tapi sedikit saja”, jawabnya.

“Lalu Sus, susu bayi yang mana yang bagus ya menurut suster”, tanya sang ibu lebih lanjut.
“Kalau masalah itu ibu tanya saja di apotek, beli-nya di apotek saja jangan di warung atau toko ya bu”, jawab Fara. “Ya sudah, saya permisi dulu ya bu”, lanjut Fara.

Setiap hari, Fara harus melayani berbagai kebutuhan ibu dan pasien lain di puskesmas tempatnya bekerja. Kadang, bersama rekan lain ia juga sering mengeluh karena letih dengan ibu-ibu yang masih begitu lugu masalah kesehatan. 

“Memang sudah tugas kita Fara, apalagi kamu Suster yang sering sekali bertemu langsung dengan pasien”, itulah nasehat sang dokter yang menangani puskesmas disana.

Pelan, Fara pun mulai berusaha membuang rasa kesal tersebut. “Mas, menunggu tiga bulan lagi kok lama benar ya”, ucap Fara kepada Slamet tunangannya.

“Iya, memang kenapa sih, tumben?” tanya Slamet
“Setiap hari berurusan dengan ibu-ibu yang melahirkan dan mengurusi bayi kadang iri juga mas”, ucap Fara
“Ya, memiliki anak memang sebuah kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan uang”, ucap Slamet.

Akhirnya, tidak mau berulang-ulang menjawab pertanyaan yang hanya itu-itu saja, Fara inisiatif untuk membuat leaflet yang berisikan panduan untuk memilih susu bayi. Tentu saja, disana tidak ada merek, hanya dijelaskan bagaimana sebaiknya susu yang dipilih.

Dalam leaflet tersebut juga dijelaskan mengenai pentingnya air susu ibu (ASI) bagi seorang bayi. Kemudian dibagian akhir ditulis sebuah pertanyaan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan, “lalu susu bayi seperti apa yang bagus?”

--- Tamat ---

Back To Top