Mimpi Sukses Jual Souvenir, Kado dan Hadiah

Mimpi Sukses Jual Souvenir, Kado dan Hadiah - Cerita yang akan kita baca kali ini sedikit berbeda dengan cerpen lain. Cerita ini merupakan salah satu contoh cerpen tentang impian dan cita-cita. Didalamnya, cerpen mengisahkan tentang sebuah motivasi, semangat, impian dan cita-cita seseorang dalam meraih masa depan yang diinginkan.

Cerpen Mimpi Sukses Jual Souvenir, Kado dan Hadiah

Dalam cerpen singkat terbaru ini juga digambarkan bahwa sukses memang dipengaruhi oleh karakter seseorang. Biasanya orang yang akan sukses sudah bisa dilihat dari kecil. Biasanya orang yang sukses memiliki karakter yang pantang menyerah, kreatif, semangat dan tidak mudah terpuruk karena kekurangan.

Gambaran hal tersebut dapat jelas terlihat dalam cerpen ini. Di kisahkan, Tono yang merupakan anak seorang buruh tani memiliki kreativitas yang cukup bagus. 

Dalam kehidupan keras dan serba kurang ia memiliki watak yang suka bekerja keras dan tidak mudah menyerah. Dari kecil ia selalu berusaha membantu kedua orang tuanya, selain sekolah ia juga berjualan. 

Sampai pada akhirnya, setelah lulus sekolah mulai terbukalah pintu keberuntungan dalam hidupnya. Seperti apa cerita Tono tersebut, bisa kita baca langsung berikut. Tapi sebelum itu jangan lupa juga beberapa cerpen lain di bawah ini!

1) Kisah sukses jual souvenir
2) Kisah perjuangan hidup yang sulit
3) Pengalaman pahit menjadi seorang pekerja
4) Cerpen impian masa depan
5) Cerpen meraih impian
6) Cerpen singkat tentang impian
7) Cerpen meraih kesuksesan
8) Cerpen mengejar cita-cita
9) Kumpulan cerpen unik dan menarik
10) Cerita pahitnya kehidupan akhirnya sukses

Beberapa kategori cerita di atas dalam waktu dekat juga bisa anda baca langsung di situs ini. Jadi, bukan hanya cerpen tentang usaha menggapai kesuksesan berikut yang bisa dibaca. Agar tidak ketinggalan maka sering-sering berkunjung ke situs ini ya. Sekarang mari kita baca dulu cerpennya berikut.

Jual Souvenir, Kado dan Hadiah
Kisah Cerpen Oleh Mandes

Tono berangkat pagi sekali ke sekolah. Hari itu ia sibuk dengan bawaan, bukan hanya buku tetapi ada beberapa barang lain. Tono menjinjing tas plastik yang berisi beberapa pesanan kado yang terbuat dari kerajinan. Ya, Tono adalah seorang murid SMA kelas 3 yang dari dulu sudah berjualan di sekolah.

Tono menghabiskan waktu luang di sekolah untuk mencari rezeki, berjualan barang-barang yang berupa kerajinan tangan yang ia buat sendiri. Ada bingkai foto, ada gantungan kunci, dan ada beberapa pernah-pernik souvenir yang sudah pernah ia hasilkan.

Setiap pagi ia selalu berangkat ketika embun masih bergantungan erat di dedaunan. Ia selalu menjinjing tas beberapa contoh hiasan yang akan ia tawarkan kepada teman dan juga guru. 

Sudah hampir 3 tahun ia menjalani pekerjaan tersebut. Di sekolah ia sudah dikenal dan banyak pula yang memesan berbagai bentuk kado dari dirinya.

Meski tidak pernah menjadi juara kelas, Tono tergolong anak yang rajin dan semangat dalam belajar. Ia dari kecil sudah dilatih untuk membagi waktu antara menuntut ilmu dan juga mencari uang. 

Maklum, orang tuanya hanya buruh tani yang penghasilannya tak pernah cukup. Karena itulah ia selalu bisa meluangkan waktu untuk semangat belajar meski harus bekerja keras mencari tambahan uang.

Biasanya, sesampainya di sekolah ia akan langsung berkeliling menawarkan barang-barang jualannya ke teman-temannya. 

Tetapi hari itu ia tidak perlu berkeliling karena kemarin ia sudah mendapatkan pesanan dari beberapa teman sekaligus. Sesampainya di sekolah ia langsung menuju ke depan kelas dan menyiapkan pesanan sambil duduk di teras sekolah.

“Ton, sudah datang kamu?”, seorang teman datang menghampiri dia. “Iya Sis…”, jawab Tono singkat.
“Mana pesananku Ton, tidak lupa kan?”
“Tidak, ini Sis..”

Siska pun langsung mengecek beberapa gantungan kunci yang ia pesan dari Tono kemarin. Siska sepertinya sangat senang dengan hasil karya Tono, ia pun tersenyum sambil memberikan uang pembelian.
“Ini Ton uangnya, sisanya bonus buat kamu…”
“Waduh…. Tidak usah Sis…”
“Sudah, tidak apa-apa Ton, gantungan kuncinya bagus jadi tidak salah kalau aku kasih sedikit tambahan…”
“Ya sudah, aku terima ya, terima kasih banyak ini…”
“Sama-sama Ton, ya sudah aku ke kelasku dulu ya…”
“Iya, sekali lagi terima kasih ya Sis…”
“Iya…”

Begitulah, kalau ada pesanan, Tono menunggu teman-teman yang memesan di depan kelasnya. Kadang, jika yang ditunggu tidak datang ia juga tak segan untuk menghantarkan pesanan tersebut.

Dalam berjualan Tono cukup sukses karena sangat sering mendapatkan pesanan. Suatu hari, ia pernah diminta untuk membuatkan souvenir pengantin oleh seorang guru di sekolahnya. Lumayan banyak, bahkan sampai ratusan gantungan kunci unik untuk souvenir di pernikahan gurunya tersebut.

“Ton, kamu tahu kan kalau ibu beberapa bulan lagi mau menikah….?”
“Iya bu… ibu mau minta kado dari Tono apa bu?”
“Jelas dong… tapi ada yang lain, ibu mau minta tolong kamu untuk membuatkan ibu souvenir pernikahan… kamu mau?”
“Jelas mau bu, tapi souvenir-nya seperti apa, siapa tahu saya tidak bisa?”
“Gantungan kunci Ton, tapi ibu ingin yang belum pernah kamu buat di sekolah ya, yang beda.. sanggup?”
“Oke deh bu, kalau gitu besok saya siapkan gambar atau modelnya terlebih dahulu nanti ibu tinggal pilih mana yang cocok…”
“Wih…. Kayak pengusaha beneran kamu Ton, pakai dibuatkan desain segala…”
“Iya bu… kata teman-teman memang harus seperti itu kalau ingin sukses jadi pengusaha…”
“Ya sudah, ibu tunggu desain kamu, jangan lupa yang bagus dan unik ya…?”
“Siap bu Risma….”

Semenjak pesanan yang Tono dapatkan dari Bu Risma, Tono lebih sering lagi mendapatkan pesanan dari guru-guru baik itu untuk partai kecil maupun besar. Bahkan satu dua ia sudah sering juga mendapatkan pesanan dari guru di sekolah lain.

Rupanya, souvenir dari pernikahan ibu Risma menyebar dan banyak sekali yang suka. Karena itu banyak yang bertanya ke Bu Risma dimana memesannya. Sejak saat itu Tono semakin serius menggeluti usahanya tersebut.

Bahkan sering kali ia harus lembur sampai malam dalam mengerjakan pesanan yang diminta. Dalam hati ia bertekad untuk terus bekerja keras dan belajar lebih baik agar kelak ia bisa sukses menjadi pengusaha dan bisa merubah kehidupan keluarganya.

--- Tamat ---

Lumayanlah, paling tidak meski tidak begitu bagus cerita tentang Tono di atas bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Oh iya, cerita dan nama yang ada di cerpen tersebut bersifat fiktif ya, jadi kalau ada kesamaan nama atau pun kisah, itu bukanlah kesengajaan.

Itu saja, setelah selesai membaca contoh cerpen keberhasilan di atas silahkan lanjutkan ke beberapa cerpen lain di bawah ini. Masih ada beberapa kisah cerita pendek yang cukup menarik, bagus, unik dan memiliki pesan yang bagus untuk direnungkan. Silahkan dipilih saja yang mana yang ingin dibaca. 

Back To Top