Sedang gandrung dengan alam jadi kita baca cerpen tentang petani saja ya. Cepen ini bagus kok, ceritanya ya tentang petani dalam bertani, sukses atau gagal nanti kita bahas lebih lanjut mengenai isi dari cerpen terbaru tersebut.
Yang jelas, karya yang satu ini masih identik atau sama dengan karya-karya lain yang sudah kita baca.
Cerpen ini sederhana, menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti. Alur ceritanya tidak komplek, latar dan seting-nya juga cukup jelas.
Cerpen ini sederhana, menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti. Alur ceritanya tidak komplek, latar dan seting-nya juga cukup jelas.
Cerita-cerita seperti dalam cerpen petani ini memang sangat bermanfaat. Cerita tersebut bisa menjadi sumber inspirasi wirausaha bagi kita yang bergerak di bidang usaha mandiri.
Selain itu kisah dan pengalaman yang dimuat juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita yang bergerak di bidang yang sama.
Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai cerpen tersebut mari kita lihat juga beberapa kisah lain di bawah ini.
Selain itu kisah dan pengalaman yang dimuat juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita yang bergerak di bidang yang sama.
Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai cerpen tersebut mari kita lihat juga beberapa kisah lain di bawah ini.
1) Kisah seorang petani yang sukses
2) Cerita petani sukses
3) Cerpen petani yang baik hati
4) Cerita petani menanam padi di sawah
5) Kisah petani
6) Cerpen pertanian
7) Cerita seorang petani
8) Karangan tentang sawah padi
Ada pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dengan membaca kisah di bawah ini. Pengalamannya, ada seorang petani yang harus berjibaku dan berjuang dalam bertani.
Ada banyak dilema, ada banyak masalah yang ternyata harus dijalani dan dihadapi serta harus segera dipecahkan.
Contoh kecilnya saja yang berkaitan dengan harga jual produk pertanian, bayangkan jika hasil tani bagus namun harga sangat rendah.
Tentu menjadi masalah yang serius bagi petani bukan? Nah, itulah sebagian cerita yang bisa didapat dalam cerpen tentang petani di bawah ini.
Ada banyak dilema, ada banyak masalah yang ternyata harus dijalani dan dihadapi serta harus segera dipecahkan.
Contoh kecilnya saja yang berkaitan dengan harga jual produk pertanian, bayangkan jika hasil tani bagus namun harga sangat rendah.
Tentu menjadi masalah yang serius bagi petani bukan? Nah, itulah sebagian cerita yang bisa didapat dalam cerpen tentang petani di bawah ini.
Aku dan Petani
Cerita oleh Gunarto
Aku adalah orang sangat dirugikan dari carut marutnya ekonomi nasional saat ini. Bagaimana tidak, saat ini aku adalah seorang petani miskin dari desa yang ingin dan berharap memiliki untung yang lebih dari fluktuasi harga - harga kebutuhan komoditas pertanian.
Aku sendiri adalah petani cabai merah kriting yang terkena hempasan harga yang tidak bersahabat dengan petani kecil dari paket kebijakan ekonomi yang di jalankan pemerintah.
Saat ini harga cabai sangat murah hanya di kisaran dari harga pasar yang sebagai mana mestinya. Tapi aku tidak pantang menyerah. Sudah tidak memiliki hutang saja sudah bersyukur kata ku dalam hati apa lagi memiliki keuntungan yang berlipat ganda.
Saat ini aku menggarap tanah, dari hasil ku menyewa dari seseorang yang aku dan ayah ku kenal dan dia telah menyewa sejak beberapa tahun yang lalu.
Terkadang aku merasa kesal karena aku tidak mendapatkan uang dari hasil jerih payah ku sendiri karena aku sejak bebrapa tahun yang lalu memang mengharapkan hasil yang maksimal tetapi harganya kurang maksimal.
Padahal aku sudah berharap aku ingin sekali memiliki hasil yang maksimal dari hasil kerja keras ku sendiri.
Padahal aku sudah berharap aku ingin sekali memiliki hasil yang maksimal dari hasil kerja keras ku sendiri.
Bagaimana tidak, setiap hari aku bolak balik sawah selama 5 bulan dan aku telah berhutang pada bos ku dan aku juga sudah meminjam uang kesana kemari.
Tetapi tuhan menginginkan lain aku dapat memetik hasil yang aku buat tetapi aku tidak dapat memetik keuntungan karena harga cabai saat ini sangat murah.
Tetapi tuhan menginginkan lain aku dapat memetik hasil yang aku buat tetapi aku tidak dapat memetik keuntungan karena harga cabai saat ini sangat murah.
Beberapa tahun lalu memang harga cabai itu menembus angka seratus ribu rupiah per kilogram. Tetapi keadaannya sekarang berbanding terbalik dari perkiraan yang kita rasakan seperti tahun tahun yang lalu.
Tapi ya sudahlah itu memang hukum alam dan hukum ekonomi berjalan. Di mana barang melimpah pasti harga turun.
Atau dengan kata lain jika penawaran naik maka harga akan turun karena barangnya melimpah.
Atau dengan kata lain jika penawaran naik maka harga akan turun karena barangnya melimpah.
Saat ini petani di desa ku sedang sedikit resah karena rencana pemerintah saat ini akan melarang para petani mengkonversi lahan tanahnya di tanami palawija tani cabai pada saat musim kemarau datang.
Alasan pemerintah adalah karena di kecamatan kami pada saat ini produksi beras berkurang karena pada musim kekeringan atau kemarau petani lebih suka bertani palawija ketimbang menanam padi pada umumnya.
Alasan pemerintah adalah karena di kecamatan kami pada saat ini produksi beras berkurang karena pada musim kekeringan atau kemarau petani lebih suka bertani palawija ketimbang menanam padi pada umumnya.
Hal ini tentu menimbulkan keresahan di desa ku karena aku sendiri jika pemerintah melarang mau makan apa kita. Karena keluarga ku menggantungkan hidup dari bertani tanaman cabai ini.
Aku tidak tau mengapa pemerintah seegois itu. Ya memang si sebenarnya produksi beras berkurang tetapi kenyataanya pada musim kemarau petani tidak bisa menanam padi karena kekurangan air jadi mereka beralih menanam tanaman palawija.
Hari semakin kelam saat ku tau bahwa aku tidak mempunyai hasil yang berarti bahkan aku masih bingung apa aku memiliki hutang atau tidak pada musim tanam ini.
Pusing rasanya ku rasakan karena aku kurang efisien dalam mengelolah modal dan tenaga yang aku miliki berbanding dengan harga cabai yang murah saat ini.
Beberapa saat yang lalu bahkan ayahku berkata jika tahun ini kita tidak berhasil dalam semusim ini ayahku akan berhenti bertani cabai.
“Pusing banget” fikirku. Bagaimana tidak kami menggantungkan hasil dan pendapatan kami dari hasil bertani tanaman cabai.
“Pusing banget” fikirku. Bagaimana tidak kami menggantungkan hasil dan pendapatan kami dari hasil bertani tanaman cabai.
“wah rasanya tidak karuan karena mendengar kata kata dari ayah. Aku tidak bisa melarangnya karena aku sendiri juga tidak memiliki hasil atau keuntungan yang maksimal.
Ya ku biarkan saja semoga badai ekonomi ini di dalam keluarga kami cepat berlalu dan kami dapat menikmati hasil yang kami dapat rasakan.
Aku sendiri sebenarnya merasa terlalu yakin dengan hasil panenku saat aku pertama kali merasa yakin dengan hasil kerja keras ku. Tapi ya sudah lah…
… Sekian …
Bagus juga bukan cerita dalam cerita seorang petani tersebut? Ya, mungkin yang kurang atau tidak ada dalam cerita di atas adalah karangan tentang sawah padi tapi tenang saja.
Lain waktu akan kita lengkapi lagi dengan berbagai cerita lain yang tak kalah bagus dan menarik dari kisah di atas.
Jadikan pembelajaran, jadikan motivasi dan jadikan sebagai bahan untuk introspeksi diri agar kita bisa menjadi lebih baik lagi.
Lain waktu akan kita lengkapi lagi dengan berbagai cerita lain yang tak kalah bagus dan menarik dari kisah di atas.
Jadikan pembelajaran, jadikan motivasi dan jadikan sebagai bahan untuk introspeksi diri agar kita bisa menjadi lebih baik lagi.
Mudah-mudahan cerita di atas bisa berkenan bagi kita semua. Bagi yang masih ingin mencari beberapa karya lain bisa mencari di kotak penelusuran atau pencarian situs.
Atau bisa juga mencari cerpen tentang petani lainnya di bagian kategori cerpen di sebelah kanan situs. Itu saja, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada beberapa cerita lain selanjutnya. Terima kasih banyak!
Atau bisa juga mencari cerpen tentang petani lainnya di bagian kategori cerpen di sebelah kanan situs. Itu saja, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada beberapa cerita lain selanjutnya. Terima kasih banyak!