Contoh Cerpen Terbaru Singkat, Salah Jalan - Berbeda dengan yang lain, cerpen terbaru kali ini memiliki tema agama yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia sebagai ciptaan-Nya. Cerpen berjudul "Salah Jalan" ini mengisahkan seorang hamba yang salah jalan karena rasa cinta yang berlebihan kepada seorang wanita.
Ceritanya sangat menyentuh dan pesan moral-nya sangat layak untuk direnungkan. Maka dari itu saya sengaja secepatnya membagikan cerpen baru tersebut kepada pengunjung setia situs ini. Saya berharap dengan membaca cerpen ini kita bukan hanya mendapatkan hiburan tetapi juga bisa belajar menjalani hidup yang lebih baik.
Satu yang saya ingat dari pesan yang ada, besar kecil yang namanya kesalahan adalah kesalahan, yang namanya dosa adalah dosa maka dari itu hendaknya kita bisa menghindarinya.
Sebagai manusia yang ber-Tuhan, memang sudah sepantasnya kita selalu berjuang dan berupaya untuk terus hidup dijalan yang baik dan benar dan selalu menghindari dosa-dosa. Itulah satu yang saya ingat jelas dari cerpen singkat tersebut,
Sebagai manusia yang ber-Tuhan, memang sudah sepantasnya kita selalu berjuang dan berupaya untuk terus hidup dijalan yang baik dan benar dan selalu menghindari dosa-dosa. Itulah satu yang saya ingat jelas dari cerpen singkat tersebut,
Salah Jalan
Cerpen Singkat Oleh Irma
Banyak orang yang bilang lebih baik “berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”, jika dikaitkan dengan kualitas hidup maka lebih baik menjadi orang jahat terlebih dahulu dan mati saat menjadi orang baik.
Tapi bagaimana jika terjadi sebaliknya, haruskah kita menyalahkan takdir?
Tapi bagaimana jika terjadi sebaliknya, haruskah kita menyalahkan takdir?
Kenyataan hidup memang tidak ada yang tahu sama sekali, apa yang akan kita alami kemudian tidak ada yang tahu. Banyak yang ingin mati dalam keadaan baik namun harus mati dalam keadaan nista begitu pun sebaliknya.
Begitulah, kuasa yang pencipta yang hanya Dialah yang tahu maksudnya, seperti yang dijalani oleh Najeb, seorang pemuda beriman yang harus menjemput ajal saat melakukan kejahatan.
Begitulah, kuasa yang pencipta yang hanya Dialah yang tahu maksudnya, seperti yang dijalani oleh Najeb, seorang pemuda beriman yang harus menjemput ajal saat melakukan kejahatan.
Semua berawal saat ia berkenalan dengan seseorang yang begitu spesial dalam hidupnya. Beberapa tahun lalu Najeb mengenal Putri, seorang mojang yang akhirnya menjadi penyebab kehancuran imannya.
Putri adalah seorang artis muda yang sedang naik daun, siapapun pasti mengenalnya, parasnya cantik namun seperti kebanyakan artis yang tak tahan uji, Putri juga terjebak dalam kehidupan yang liar. Sampai suatu hari ia ingin bertobat dan mencari guru untuk belajar mengaji.
Putri adalah seorang artis muda yang sedang naik daun, siapapun pasti mengenalnya, parasnya cantik namun seperti kebanyakan artis yang tak tahan uji, Putri juga terjebak dalam kehidupan yang liar. Sampai suatu hari ia ingin bertobat dan mencari guru untuk belajar mengaji.
“Maaf… saya dengar anda pandai mengaji…”
“Itu kata orang, saya hanya bisa sedikit…”
“Anda begitu rendah hati, tapi tak apalah, niat saya kesini adalah untuk belajar mengaji, sudikah kiranya anda membagi ilmu untukku…?”
“Alhamdulillah, zaman sekarang jarang sekali ada wanita cantik yang mau belajar mengaji…”
Niat baik tidak selamanya berjalan dengan baik, mulanya Putri benar-benar membuktikan niatnya untuk belajar mengaji.
Tapi syetan memiliki banyak akal untuk memperdaya manusia. Najeb yang masih muda dan belum beristri akhirnya masuk dalam perangkap syetan.
Hanya karena hal sepele, ia mengabaikan hal kecil yang seharusnya benar-benar ia hindari. Awalnya secara tak sengaja ia berada hanya berdua tanpa ada orang lain.
Mereka belajar mengaji di masjid yang biasanya ada orang lain juga yang belajar bersama Putri namun secara kebetulan hari itu tidak ada murid lain yang belajar sehingga karena sungkan akhirnya Najeb mengajari Putri sendirian. Saat itulah syetan mulai membisik dalam hati mereka.
Tapi syetan memiliki banyak akal untuk memperdaya manusia. Najeb yang masih muda dan belum beristri akhirnya masuk dalam perangkap syetan.
Hanya karena hal sepele, ia mengabaikan hal kecil yang seharusnya benar-benar ia hindari. Awalnya secara tak sengaja ia berada hanya berdua tanpa ada orang lain.
Mereka belajar mengaji di masjid yang biasanya ada orang lain juga yang belajar bersama Putri namun secara kebetulan hari itu tidak ada murid lain yang belajar sehingga karena sungkan akhirnya Najeb mengajari Putri sendirian. Saat itulah syetan mulai membisik dalam hati mereka.
“Wadu…h yang lain kemana ustad, kok belum datang, saya sudah jauh-jauh begini masak mau pulang…”
“Iya, mereka gak ada yang datang…”
“Terus bagaimana ini…?”
“Sebenarnya tidak boleh tapi ya sudahlah, tidak apa-apa kita belajar saja tapi sebentar ya…”
Benar saja, mereka memang hanya menghabiskan waktu tak lebih dari sepuluh menit namun ternyata sepuluh menit sudah cukup untuk syetan bisa menanamkan benih keburukan pada mereka.
Dua anak manusia berbeda jenis yang masih sama-sama muda dan lajang, laki-laki dan perempuan berada di satu tempat tanpa ada orang ketiga, satu detik, secara tidak sengaja mata mereka saling bertatapan dan hati mereka pun berdesir karena nafsu. Menyadari hal itu Najeb langsung meminta menyudahi pelajaran tersebut.
Dua anak manusia berbeda jenis yang masih sama-sama muda dan lajang, laki-laki dan perempuan berada di satu tempat tanpa ada orang ketiga, satu detik, secara tidak sengaja mata mereka saling bertatapan dan hati mereka pun berdesir karena nafsu. Menyadari hal itu Najeb langsung meminta menyudahi pelajaran tersebut.
“Sampai disini saja ya putri, tidak baik kita hanya berdua disini…”
“Oh…oh iya ustad, kalau gitu saya permisi langsung pulang saja…”
Putri pun merasakan sesuatu yang berbeda saat mereka bertatapan mata, ada desir di hati yang belum pernah ia rasakan.
Malam menjelang, ia pun tak bisa melupakan tatapan mata itu. “Ternyata ustad Najeb ganteng juga ya, boleh lah…” ucapnya dalam hati.
Malam menjelang, ia pun tak bisa melupakan tatapan mata itu. “Ternyata ustad Najeb ganteng juga ya, boleh lah…” ucapnya dalam hati.
Tabiat Putri yang berprofesi sebagai artis belum sembuh benar, menyadari seperti ada rasa suka di hatinya ia pun mulai berfikir hal yang tidak baik dan mencari cara untuk bisa berduaan seperti kemarin.
Hari itu seperti biasa, ia akan belajar bersama murid lain. Saat datang ia melihat ustad Najeb menuju tempat berwudu. Cepat-cepat ia pun menyusul…
“Eh…. Maaf ustad, saya tidak tahu…”
“Iya…ya tidak apa-apa…”
Meski sebentar hati mereka pun bergetar, putri pun semakin berani mencari perhatian karena ia merasa Najeb pun merasakan hal yang sama. semakin hari Putri pun semakin berani, dan berhasil memenuhi nafsunya untuk mendapatkan cinta Najeb.
Akhirnya mereka menikah namun ternyata rasa cinta yang ada di hati Putri hanya sekejap sedangkan Najeb sudah terlanjur terpedaya dan sangat mencintai Putri.
Akhirnya mereka menikah namun ternyata rasa cinta yang ada di hati Putri hanya sekejap sedangkan Najeb sudah terlanjur terpedaya dan sangat mencintai Putri.
Hati busuk Putri ternyata tidak berhenti sampai di sana, ia pun memperalat Najeb untuk mendapatkan semua yang ia inginkan, cerpen terbaru yang singkat.
Lama kelamaan Najeb dibujuk untuk bekerja dan meninggalkan kegiatannya yang lama, semakin lama Najeb semakin lupa akan siapa dirinya sesungguhnya. Sampai suatu hari…
Lama kelamaan Najeb dibujuk untuk bekerja dan meninggalkan kegiatannya yang lama, semakin lama Najeb semakin lupa akan siapa dirinya sesungguhnya. Sampai suatu hari…
“Mas….kamu itu udah gak cinta lagi ya….”
“Bukan begitu Putri…”
“Tapi, itu, lalu kenapa mas gak mau nuruti kemauanku…”
“Itukan dosa Putri, ingat, itu dosa….”
“Iya aku tahu mas, tapi aku kan sedang hamil, aku ngidam pingin hasil mangga yang mas ambil dari rumah pak Budi…”
Begitulah, Najeb diminta untuk mencuri mangga di kediaman pak Budi, harus mencuri dan pak Budi adalah seorang kapolsek di lingkungan mereka tinggal.
Nasib sial menimpa Najeb, saat hendak memetik mangga itulah ia ketahuan oleh pak Budi dan akhirnya harus meregang nyawa karena tertembus timah panas.
Nasib sial menimpa Najeb, saat hendak memetik mangga itulah ia ketahuan oleh pak Budi dan akhirnya harus meregang nyawa karena tertembus timah panas.
---Tamat---