Ingin Mencari Jodoh Segera, Cerpen Terbaru

Cerpen Terbaru, "Ingin Cara Mencari Jodoh Segera" – Sudah satu tahun terakhir Charlie mengurung diri dari pergaulan. Ia sengaja membatasi pergaulan-nya karena masih trauma dengan kisah cinta tragis yang pernah ia lalui.


Di tinggal pada detik-detik terakhir sebelum akad nikah hampir saja membuatnya gila. Beruntung masih ada sedikit sisa iman yang tertanam dalam di relung hati gadis itu.

Meski mampu menangkal semua keinginan negatif namun ada trauma yang masih membekas dalam hatinya karena kejadian memalukan yang ia alami. 

“Sudahlah Charlie, sampai kapan kamu akan seperti ini terus…”
“Gak tahu, kejadian itu masih segar benar di ingatanku….”

“Itu adalah ilmu, pengalaman yang akan membuat mu kuat, segeralah beranjak…”
“Iya….pasti suatu saat nanti…”


Ini merupakan awal tahun kedua sejak pengalaman putus cinta yang Charlie rasakan. Di dalam hatinya ia sudah mulai bisa melupakan kejadian itu.

Sudah ada keinginan dalam hatinya untuk bangkit dari ketidakberdayaan itu, meski luka itu tak seluruhnya bisa hilang.

“Aku sudah berkali-kali mengajak mu ke kampung, kapan kamu mau ikut…?”
“Entahlah, aku masih malas….”

“Ya sudah, lusa aku ingin ke kampung, kalau kamu ingin ikut aku tunggu sampai jam 3 sore…”
“Iya…..”

Sinta yang merupakan sahabat Charlie sejak lama benar-benar merasa kasihan melihat sahabatnya yang seperti sudah tidak mau melanjutkan hidupnya.

Sudah banyak yang ia lakukan, ia berusaha selalu menghibur dan memberikan semangat kepada Charlie.

Kali ini ia ingin mengajak Charlie jalan-jalan, sekalian ingin mengenalkannya pada seseorang yang mungkin bisa mengobati luka hatinya. 

“Bener-bener nih anak, diajak jalan-jalan aja susahnya minta ampun…” ucap Sinta sedikit kesal. Tak lama, Sinta memutuskan untuk meninggalkan Charlie namun ada suara mobil yang berhenti di depan rumah. Ternyata Charlie datang….

“Hei…. Akhirnya datang juga, hampir saja aku tinggal…”
“Iya…. Eh tapi disana janji gak ada acara jodoh-jodohan ya….!”

“Halaaah… udahlah….. kita kan bukan anak kecil, tak ada namanya jodoh-jodohan seperti itu… having fung aja….”

“Tapi tetap, aku gak mau ada acara gitu-gituan…” lanjut Charlie dengan nada yang lebih tinggi. “Aku janji gak kan ada usaha untuk menjodohkanmu, tapi kalau kamu kenal dengan lelaki ganteng jangan nyesel ya…. He e e e…” jawab Sinta sedikit meledek.

Akhirnya mereka pun berangkat ke kampung Sinta. Sesampainya di kampung mereka disambut hangat oleh seluruh keluarga Sinta.

Keluarga Sinta sangat ramah dan itu membuat Charlie sedikit bisa melupakan apa yang ada dalam hatinya.

Di kampung, rupanya keluarga Sinta memang sedang hendak mengadakan selamatan, semacam pengajian kecil yang dihadiri oleh lingkungan saja.

Untuk satu hari - Ingin Cara Mencari Jodoh Segera, Charlie ikut sibuk membaur dan membantu semua kegiatan Sinta dan keluarga.

Untuk beberapa waktu Charlie bisa benar-benar melupakan dilema dan kekecewaan hidupnya. Saat acara pengajian di mulai tiba-tiba ada sesuatu yang mengganggu pandangan Charlie.

Sosok muda yang mengisi pengajian itu, mata Charlie seperti terjerat magnet dan sangat sulit lepas dari pemuda itu.

Rupanya, lelaki itu adalah penceramah yang sudah cukup kondang di daerah Sinta, ia masih muda namun kepandaiannya tak kalah dari yang tua.

“Eheem…hem…”
“Eh…iya….apaan Sin….?

“Enggak…. Tumben kamu serius benar dengerin pengajian…”
“Eh…iya, materinya bagus tuh, tentang kehidupan nyata gitu…”

Sinta hanya tersenyum melihat sahabatnya tak bisa lepas dari memandang sang da’i. Selesai acara mereka pun membantu membereskan semua hal.

Ke esokan harinya setelah semua beres dan sudah seperti hari biasa, Sinta dan Charlie bersiap-siap untuk menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan di kampung…

“Assalamualaikum, yuk, mau kemana kok pagi seperti ini sudah rapi benar…”
“Eh… Roni, ini mau ngajak temen ayuk jalan-jalan…”

“Em….., ya sudah hati-hati di jalan ya yuk, bapak ibu ada kan?”
“Ada…tuh lagi ngobrol, masuk aja…”

Setelah pemuda itu masuk, Charlie langsung menyeret lengan Sinta.
“Sin…. Bukannya itu yang ceramah kemarin ya…. Lo kok…..”

“Iya, ia, itu Roni, anaknya paman….”
“Wooo….. jadi maksud kamu dia saudara kamu…”
“Ya gitu deh…”

Rupanya ada ketertarikan pada diri Charlie terhadap pemuda itu. Diam-diam Charlie memendam rasa penasaran yang lebih dalam. “Segerakan jodohku ya Allah, aku harap dia…” tak sadar hatinya bergumam.

“Bagaimana cara mencari jodoh segera Sin…?”
“Apa…. Gak salah?”

“Ya enggak lah, aku juga manusia biasa lagi…”
“Hemz, ada sudah insaf sepertinya nih…”

“Kamu nih, ditanya benar-benar malah mengejek…”
“Ya buka saja hatimu, nanti juga pasti akan datang orang yang melamar…”

“La….pacar aja kagak ada siapa yang melamar….”
“Lo kan tau pacaran haram,….”
“Iya sih…maksud aku….”
“Udah de…h….”

Tidak di sangka, ternyata selama ini sang sahabat juga telah banyak bercerita tentang Charlie dan Roni memang sepertinya sudah menaruh hati meski hanya melihat dari foto dan hanya sekali kemarin melihat langsung.

Karena Roni merupakan pemuda agamis maka ia berniat akan langsung meminta Charlie untuk menikah dengannya.

--- Tamat ---

Back To Top