Cerpen Remaja, Penuh Dengan Janji

Cerpen Remaja, Penuh Dengan Janji - Hari ini kita akan membaca sebuah kisah sedih tentang cinta yang harus putus di tengah jalan. Kisah tersebut tertulis indah dalam sebuah karya cerpen remaja terbaru yang tidak terlalu panjang. 

Pixabay

Karya tersebut dapat dikatakan sebagai cerpen tentang cowok yang penuh dengan janji, cukup menarik untuk di baca. Bagi rekan semua yang hobi membaca kisah-kisah cerpen singkat maka jangan sampai melewatkan kisah yang ada dalam cerita pendek kali ini. Rugi kalau sampai ketinggalan dan tidak membaca bagaimana kisahnya.

Kalau dilihat dari isi atau kisah yang ada di dalamnya, cerpen tentang remaja ini juga bisa dikategorikan ke dalam cerpen sedih karena cerpen ini menceritakan sebuah hubungan cinta yang akhirnya hancur. 

Memang, saat remaja kita masih jauh dari sifat dewasa, kita masih mudah emosi dan kurang sabar. Mudah-mudahan cerita atau kisah yang ada ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua. Semoga ada hikmah yang bisa kita petik dari perjalanan sang tokoh. 

Cerita ini, seperti cerita lainnya, dapat kita jadikan hiburan saja dan juga dapat kita jadikan sebagai bahan belajar. Contohnya kita bisa menggunakan cerpen ini sebagai contoh untuk belajar membuat cerpen sederhana, belajar analisis cerpen dan lain sebagainya. Supaya tidak penasaran langsung kita baca saja cerpen singkat tersebut di bawah ini.

Mulut Cowok Penuh Dengan Janji
Oleh Irma

Sebuah kalimat penuh makna yang akhirnya menjadi bukti bagaimana kepribadianmu, "sebagai hadiah perkenalan besok aku mengajakmu nonton ya", kalimat yang terucap dari mulut pria yang tiga tahun lalu baru aku kenal, hanya membias di awan tak kesampaian. 

Dia adalah cowok pertama yang meruntuhkan gerbang asmaraku, sekaligus sebagai lelaki pertama yang mengajarkanku arti kepedihan.

Tiga tahun lalu, aku baru menganjak jenjang sekolah menengah dan masih sebagai seorang pelajar. Satu tahun bersekolah di sma aku berkenalan dengan kakak senior yang sangat keren dan ganteng. 

Perkenalan itu terjadi saat ada pemilihan ketua osis di mana akhirnya aku terpilih menggantikan dia sebagai pengurus baru. Sikapnya begitu manis, dan karena dia adalah kakak senior maka sudah pasti suka tidak suka aku harus sering bertemu dengannya.

Sekali, dua kali, lama kelamaan kami semakin dekat karena kegiatan kami di sekolah. Akhirnya, waktu berjalan tanpa henti di akhir kurikulum di acara perpisahan sekolah ia pun menyatakan cinta kepadaku. Aku yang sudah lama dekat dengannya tak dapat membohongi hatiku dan menerimanya sebagai kekasih.

"Mungkin ini adalah hari terakhir aku di sini, aku tidak ingin menyesal dengan memendam rasa, maukah kamu menjadi pacarku?"

"Apa....?"
"Aku mencintaimu, sudah lama dan aku ingin kamu menjadi kekasihku..."

Saat itu aku hanya mengangguk untuk menjawabnya. Hari-hari berikutnya terasa begitu romantis, ia selalu menyempatkan waktu untuk ku. Tapi ternyata itu tidak berjalan lama, tiga bulan, ya hanya tiga bulan aku merasakan sebagai permaisuri dan putri dari kerajaan cinta.

"Kak, besok hari ulang tahunku, kamu datangkan?" ucapku diujung telepon
"Iya, pasti, meski aku sedang sangat sibuk tapi aku pasti ada di sana untukmu..." jawabnya mesra

Ternyata, di acara ulang tahunku, bahkan sampai larut malam ia tak datang, tak ada kabar dan tak ada pesan. Hatiku mulai gelisah.... takut.... "kenapa dia belum datang, apa yang terjadi?". Sampai larut malam aku masih terjaga, menunggu telepon atau pesan singkat darinya.

Hanphone yang sedari tadi ku dekap akhirnya berdering, nada pesan berbunyi, "dek, selamat ulang tahun ya, maaf kakak tidak bisa jadi datang karena ada urusan kampus yang sangat mendesak. Semoga panjang umur, sehat selalu, salam sayang dari kakak..."

Aku lega mendapatkan pesan tersebut meski ada kekecewaan yang dalam. Selesai ku baca pesan tersebut aku langsung membalasnya dan menanyakan dia kenapa tidak datang. 

Lama ku tunggu, handphone kembali sunyi tak berbunyi. Sampai akhirnya aku terlelap tidur ternyata ia tak membalas pesanku. Keesokan harinya aku langsung meneleponnya.

"Kakak sedang apa, kenapa semalam tidak balas pesan aku...?"
"Iya maaf, kakak ketiduran, cape seharian mondar-mandir urusan kampus..."

Ya, saat itu memang ia sedang sibuk menghadapi perkuliahan, aku sedikit maklum meski aku mulai merasa tak nyaman. Aku mencoba menenangkan diri dan menerima kekecewaan itu dalam hati. Aku sabar meski aku sangat mengharapkan di hari ulang tahunku itu aku bisa menghabiskan waktu sejenak bersamanya. Itu karena kami sudah tidak dekat lagi.

Tiga hari berikutnya, tepat di hari minggu dia mengajakku nonton, aku sudah siap-siap dari pagi dan akhirnya ia pun tak datang. Padahal hari itu ia sudah berjanji bahwa ia mengajak nonton untuk menebus kesalahannya. Lagi, lagi janji itu menguap begitu saja.

Saat itu aku benar-benar kesal, aku sudah membatalkan acara dan rencanaku demi dia namun dia tidak menepati janjinya. Akhirnya ku putuskan untuk membalas perlakuan dia tersebut. Keesokan harinya dia merasa benar-benar bersalah dan memintaku untuk datang ke rumah. 

Sebagai permintaan maaf dia telah menyiapkan sesuatu yang spesial. "Besok datang ya, jangan sampai lupa harus datang, aku menyiapkan sesuatu yang sangat istimewa untukmu, aku sengaja pulang demi kamu...". Aku mengiyakan seolah tak terjadi apa-apa.

Saat itu ternyata ia menyiapkan pesta ulang tahun untukku bersama teman-temannya, tapi karena aku sudah terlanjut kecewa dengan janjinya maka aku tak datang. Aku tahu bahwa dia menyiapkan itu setelah beberapa hari berlalu. 

Kejadian itu telah memukul telak hubungan kami, mulai dari saat itu masing-masing dari kami berubah dan saling tak peduli. 

Semua itu terjadi karena dia telah menjadi cowok yang penuh dengan janji yang tak ditepati. Jadi aku sudah tidak nyaman lagi dan kecewa. Hubungan kami menggantung untuk waktu yang cukup lama sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya.

--- Tamat ---

Semoga Cerpen Remaja berjudul Penuh Dengan Janji di atas berkenan dan bisa menjadi hiburan kita semua. Jangan lupa baca juga beberapa kisah menarik lain yang ada di bagian akhir. 

Setelah selesai silahkan catat alamat situs ini dan jika tidak merepotkan mohon untuk membagikan cerita ini di facebook, twitter dan lainnya. Itu saja, selama membaca!

Tag : Cerpen, Cinta, Remaja
Back To Top