Tambahan cerpen cinta terbaru nih. Judulnya "Ketidakjujuran." Tidak banyak yang bisa kita temukan dalam diri yang serba kalut, namun banyak yang bisa kita sadari saat kita telah terlepas dari lingkaran masalah. Begitulah gambaran yang ada dalam kisah renungan singkat berikut ini.
Kisah ini menggambarkan sisi buruk atau dampak buruk dari sebuah ketidakjujuran. Dari cerita pendek terbaru ini kita bisa mendapatkan nasehat bahwa sebaiknya kita hindari yang namanya ketidakjujuran karena hanya akan membuat luka pada diri sendiri.
Cerpen yang satu ini merupakan cerpen cinta singkat, yang juga dapat dikategorikan ke dalam cerpen cinta terbaru yang pendek sekali.
Ceritanya bisa dikatakan sebagai cerita sedih karena ending dari cerita ini adalah kehilangan seseorang yang dicintai. Mau tahu bagaimana ceritanya, mari kita simak selangkapinya di bawah ini.
Ceritanya bisa dikatakan sebagai cerita sedih karena ending dari cerita ini adalah kehilangan seseorang yang dicintai. Mau tahu bagaimana ceritanya, mari kita simak selangkapinya di bawah ini.
Ketidakjujuran, Itu yang Salah
Anggraeni Dias Saputri
Pernah nggak loe ngrasain, loe suka sama seseorang tapi posisi loe sebagai sahabat baiknya? Loe nggak mau do’i tahu kalo loe suka sama do’i, karena takut do’i bakalan ngejauhin loe.
"Kapan gue bisa terlepas dari derita ini, kenapa, kenapa loe gak ngerti..." disetiap mimpi, gue hanya bisa berharap ada keajaiban sehingga ia akhirnya tahu apa yang gue rasakan. Tap ya, begitulah, semua akhirnya berlalu sampai akhirnya hatiku beku... Gue ngrasain hal itu, beberapa tahun yang lalu….
"Kapan gue bisa terlepas dari derita ini, kenapa, kenapa loe gak ngerti..." disetiap mimpi, gue hanya bisa berharap ada keajaiban sehingga ia akhirnya tahu apa yang gue rasakan. Tap ya, begitulah, semua akhirnya berlalu sampai akhirnya hatiku beku... Gue ngrasain hal itu, beberapa tahun yang lalu….
Gue pertama kenal do’i saat gue masih duduk dibangku SMP, masih lugu banget kan tuh? Awalnya gue sama do’i temenan, ya temen biasa, tapi lambat laun temen biasa itu berubah jadi sahabat. Karena do’i selalu ada saat gue butuh, selalu ada saat gue ngarepin ada seseorang yang ngibur gue, selalu memberi gue apa yang gue butuhin.
"Kamu kemarin kemana kok gak masuk siih?"
"Aku sakit, agak batuk dikit gitu..?"
"Oh..... kok sekarang berangkat, emang udah sembuh, udah ke dokter belum, udah minum obat, kok gak bilang ke aku sih kali kamu sakit..."
Begitulah, hari demi hari tidak tahu bagaimana akhirny kedekatan guw sama do'i semakin terasa. Akhirnya jJadi sahabat deket banget, dari curhat bareng, hang out bareng, yah pokoknya sering bareng gitu. Hingga gue sadar, gue merasa kesepian kalau nggak ada do’i disamping gue.
Suatu saat do’i curhat ke gue, do’i lagi seneng sama seseorang. Sikap gue saat itu, ya gue seneng dengernya, tapi didalem, rasanya ada sesuatu yang salah sama perasaan gue. Perasaan takut. Perasaan takut kalau do’i ninggalin gue. Kalau posisi gue –orang terdekatnya, digantikan oleh cewek itu. Gue gusar.
Do’i mulai dekatin cewek itu. Memberi perhatian sama cewek itu, baik sama cewek itu. Gue perhatiin do’i, do’i seneng banget deket cewek itu. Sedikit demi sedikit, do’i mulai ninggalin gue. Sendiri.
Meski kadang do’i tetep curhat ke gue, tapi itu malah membuat gue sakit. Karena do’i cuma bercerita mengenai pujaan hatinya. Saat itu, dalam hati gue mengutuknya. Cowok bodoh, maska do’i nggak peka sama perasaan gue sih?
Meski kadang do’i tetep curhat ke gue, tapi itu malah membuat gue sakit. Karena do’i cuma bercerita mengenai pujaan hatinya. Saat itu, dalam hati gue mengutuknya. Cowok bodoh, maska do’i nggak peka sama perasaan gue sih?
Dan akhirnya gue tahu apa yang salah sama perasaan gue. Gue suka sama do’i….~
Cintanya bertapuk sebelah tangan ternyata, do’i sedih. Gue juga ikutan sedih. Tapi entah kenapa, ada rasa lega didalam hati gue. Gue aman. Do’i akan kembali deket sama gue. Cowok yang nggak peka ini kembali sama gue. Gue berharap do’i peka sama gue.
Suatu saat, waktu misahin kami berdua. Sampai detik inipun do’i nggak ngucapin hal yang gue harepin. Hingga gue berpisah sama do’i, bukan karena ada masalah. Tapi karena tempat studi gue beda sama do’i. Meski jauh, tapi gue dan do’i tetep menjalin komunikasi.
Meskipun nggak sedeket awalnya. Semakin bertambahnya umur, kita jalani hidup masing masing. Semakin jarang pula kami berkomunikasi. Tapi gue nggak kesepian, karena gue bertemu banyak orang dan sahabat baru. Perasaan itupun hilang.
Gue ketemu do’i lagi. Bercengkrama lagi, deket lagi. Beberapa bulan kemudian, do’i ngomong jujur sama gue. Do’i pernah suka sama gue. Gue kaget. Sejak kapan? Sejak do’i pertama kenal gue, tapi pada akhirnya do’i nyerah karena gue nggak pernah nanggepin perasaannya.
Bahkan saat do’i bilang do’i suka sama cewek lain pun, gue malah seneng. Do’i semakin yakin, bahwa gue cuma nganggep do’i sebagai sahabat, nggak lebih. Do’i nyerah sama perasaannya.
Gue diem. Jadi, do’i selalu ada saat gue butuh karena do’i suka sama gue? Do’i deket sama gue? Sering telpon, sms, dan komunikasi lain-lain itu meskipun sering ketemu? Dan... Waktu itu do’i nggak serius suka sama cewek itu? Cuma buat mancing perasaan gue?
Gue mikir, sebenarnya salah siapa sih? Salah gue yang nggak peka? Gue terlalu bodoh? Atau salah ketakutan gue ngrusak persahabatan kami? Atau... salah do’i yang nggak mau jujur saat do’i ngrasain itu?
Dan…. jawabannya adalah.. kami sama sama takut untuk mengungkapkan perasaan ini. Karena takut rasa ini hanya bertepuk sebelah tangan dan malah hubungan bersahabatan ini hancur. Itu yang salah, ketidak jujuran….
--- Tamat ---
Semoga saja Cerpen Cinta Terbaru, Ketidakjujuran ini bisa menjadi salah satu bacaan menghibur yang kita miliki. Yang lebih lengkap dari kisah lainnya juga masih ada hanya di situs ini, silahkan cari yang diinginkan dengan melihat beberapa koleksi melalui pencarian. Itu saja, selamat membaca!