Cerpen Cinta, Bersama Hujan

Cerpen Cinta, Bersama Hujan - Cerpen yang satu ini menggambarkan pergulatan batin seseorang yang sedang dilanda kesedihan mendalam. Berbagai hal berkecamuk dalam dirinya seoalah memang ia sedang mengalami cobaan berat dalam hidupnya. 


Ini merupakan salah satu cerpen cinta yang akhirnya harus menyisakan kepedihan pada seorang remaja. Kalau di lihat dari alur kisahnya, cerpen ini menggambarkan kesedihan yang begitu dalam, rasa frustrasi yang sangat membebani.

Dari sisi penceritaan, cerpen tentang cinta ini ditulis dengan bahasa yang sederhana namun maknanya sedikit tersembunyi. 

Karena cerpen sangat pendek dan singkat maka untuk mengetahui makna keseluruhan dari ceritanya harus melalui penalaran dan pemahaman atas apa yang coba diberikan penulis. 

Apakah cerpen cinta berjudul bersama hujan tersebut bisa menjadi hiburan menarik? Kita buktikan saja dengan langsung membaca kisah selengkapnya di bawah ini!

Cerpen Cinta, Bersama Hujan
Cerpen Singkat Terbaru

Sikap seseorang dalam merespon berbagai hal yang terjadi tidaklah selalu sama. Ada banyak yang mampu lebih tabah, ada yang menghadapinya dengan rasa frustasi yang tinggi. Pada dasarnya emosi yang ada dalam diri kita akan sangat merugikan jika di pendam. 

Seperti apa yang terjadi pada diri Masya, seorang gadis remaja yang mengalami pergulatan hidup yang teramat pahit - itu tergambar dari reaksi yang timbul mana kala ia menghadapi beratnya getir hidup.

Ia sama sekali seperti tak memiliki apapun, seperti beban hidup benar-benar sangat berat untuk ia pikul sendiri. Pergulatan emosi yang sengit, begitu membuat ia menderita. Apakah takdir sedang mempermainkannya?? 

Kenyataan yang tak sesuai memang sering kali terjadi. Tapi, Masya selalu bertanya. Mengapa yang Masya impikan selalu berbeda dengan apa yang digariskan oleh Tuhan?? Dengan segala yang ia tanggung, terkadang ia tak mampu juga menyembunyikan semuanya. 

Dengan tidak sadar, dengan menggebu-gebu tiba-tiba terluap semua perasaan yang ada dalam hati dan pikirannya. Ia tanpa sadar pernah bercerita panjang lebar dan berkeluh kesah.

".... aku sangat sedih"
"Tuhan tahu yang terbaik." 

Itu jawaban yang terlalu umum dari semua orang yang pernah mencoba untuk menghibur dirinya.
"Adakah kalimat lain yang lebih baik dari ini??"

Suara hati dan pikirannya teru saja menjerit seolah menentang atas semua titah yang telah terjadi dalam hidup yang sedang ia jalani. "Dan kalian pikir, apakah pilihannya selalu yang terburuk untuknya sendiri?? 

Entahlah.. Masya dengan semua yang membelit dan melilit telah lelah mendengarkan, ia lelah berbicara. Masya lelah berperasaan...

"Seringkali aku mengharapkan sesuatu yang lain, saran yang membebaskanku"
"Saran yang seperti apa lagi, toh semua kau mentahkan"
"Semua saran dan nasehatmu konyol, seperti di film, monoton!!!"

"Tak akan pernah ada satu nasehatpun yang akan berguna selama kau menutup diri, kau terlalu angkuh untuk menyerah pada takdir...! 

Perlahan, rinai hujan mulai turun membasahi rerumputan yang hijau berkilauan diterpa cahaya. Tak disangka langit pun berduka atas apa yang terjadi pada Masya. 

Tapi ia hanya mampu pandangi rinai hujan itu yang mulai ditemani oleh kilatan cahaya mematikan. Angin pun berhembus, membuatnya tersadar bahwa hujan akan datang.

"Hai hujan, apakah kau juga akan menambah lara ini, atau kau ingin menertawaiku juga?? ,teriaknya sambil menengadah menantang langit, ooh....atau mungkin kau ingin ikut mencoba meringankan bebanku, menghilangkan kesedihanku, coba saja kalau kau bisa!!!"

Hujan kali ini terasa berbeda untuknya. Rinainya mengajaknya untuk menari bersama dalam kesunyian nyata. Menari dalam duka. 

Dan Masya tergoda untuk bergabung. Dia langkahkan kaki menuju rerumputan yang mulai basah. Angin menyambutnya dengan lembut namun menusuk sendi tulangnya hingga Masya gemetar. Masya tak peduli. 

Dia hentikan langkahnya ketika hujan deras mulai turun. Masya diam, termangu sendiri. Masya ingin berteriak. Masya ingin menangis. Masya ingin menumpahkan semua kekesalannya pada hujan kali ini. 

Lama Masya termengu, menangis, dalam guyuran air hujan yang dingin. Tanpa dia sadari jemari tangannya mulai keriput, bibirnya mulai kelabu. Rahangnya bergemelatak. Masya tak peduli. Masya masih ingin merasakan guyuran hujan ini menghapuskan deritMasya kali ini. 

Biar saja air hujan yang menghapus air matMasya, membawa hanyut kesedihannya dalam derasnya air hujan. Mengalir bersama air hujan yang membasahi tubuhnya... Hingga hujan reda. Masya mulai menyadari apa yang dia rasakan. Bodoh. Inikah yang rasakan seorang perempuan muda?? Putus asa??

"Tidak. Masya tak putus asa. Masya hanya bertanya pada hujan, mengapa akhir yang bahagia tak kunjung datang pada hidupnya??" teriaknya begitu keras seolah ingin menyamai gelegar petir itu.

Di tengah guyuran air hujan ia benar-benar melampiaskan segala amarah, kekecewaan, dan semua rasa yang ada dalam dirinya. Seolah ia benar-benar berharap hujan kali ini menghapus segala duka dan kekesalan yang merenggut kebahagiaannya..

--- Tamat ---

Semoga Cerpen Cinta, Bersama Hujan ini bisa menambah koleksi karya cerpen untuk bahan bacaan kita semua. Seperti biasa silahkan langsung lanjut untuk membaca beberapa cerita pendek lain yang sudah di pilihkan di bagian bawah. Mudah-mudahan berkenan di hati!

Back To Top