Contoh Cerpen tentang Alam

Cerpen tentang "Alam Tempat Bermain yang Indah" berikut ini menggambarkan suasana kehidupan yang menyenangkan dan bisa membuat orang iri dan ingin menikmatinya juga. Tentu saja meski disebut cerpen namun ini merupakan salah satu karya yang sangat sederhana yang mungkin jauh dari kesempurnaan.

Cerpen tentang Alam Tempat Bermain yang Indah
Contoh Cerpen Singkat tentang Alam yang Indah

Kalau dilihat dari susunannya, tentu saja ini mungkin sangat tidak cocok jika dikatakan cerita pendek. Namun biarlah, yang terpenting kita belajar membuat sebuah karangan bahasa Indonesia tentang alam yang indah.

Selain itu kita bisa mendapatkan hiburan yang menyenangkan. Berikut ini kita akan mendapatkan suasana yang menarik. Seperti kita tahu, alam akan menjadi sesuatu yang sangat berharga.

Keindahan alam bisa membuat kita lupa akan penat dan keletihan hidup dengan berbagai rutinitasnya. Ah, jadi penasaran bukan dengan cerita tersebut?

Alam Tempat Bermain yang Indah
Cerpen oleh Arif

Musim panas melanda, dedaunan kering tersapu angin jatuh ke tanah, berserakan berantakan menutupi rerumputan kering.

Aku dan kawan-kawanku berjalan menunggangi kuda, kami berpaju di rimbunnya tanaman sayur dan buah.

Bahagia hati, ketika kudaku berpacu lebih cepat dari pada kuda milik temanku, sementara di depan jalan mulai berkelok-kelok.

Aku melambatkan laju kudaku, karena khawatir aku dan kudaku jatuh ataupu terprosok di jurang yang tertutup tanaman.

"Hendak kemana kita..?"Ucap Rendi kepadaku.
"Kita ke tempat pamanku saja di sana dia sedang memanen sayuran" ucapku kepada temanku.

Kami melaju memaju kuda kami lebih cepat, hingga tidak lama kami sampai di kebun milik pamanku.

Di sana ada bibi dan pamanku serta anak gadisnya, aku turun dari kuda dan kedua temanku juga turun dari kuda.

"Hey Lan, luas sekali kebun milik pamanmu" ucap Ucup kepadaku.
"Ya begitulah, pamanku termasuk petani sukses" ucapku kepada Ucup.

"Ayo kita ke pamanku" ucapku kepada teman-temanku.
"Paman..!" ucapku kepada pamanku.

"Sini Lan, bantu paman" ucap pamanku kepadaku. Aku menghampiri paman dan ikut membatunya panen di kebun ikut memanen sayuran.

Hari terus berjalan, sementara itu pekerjaan paman sudah hampir selesai tetapi kami sudah merasa begitu bosan dan lelah membantu paman.

"Paman aku ke curug dulu ya paman" ucapku kepada paman.
"Iya", jawabnya singkat.

Aku dan temanku langsung beranjak ke curuk dan menikmati indahnya dan segarnnya air yang bening.

Di curug ini semua rasa lelahku hilang terlebih air yang jernih ini begitu menyegarkan tubuh hingga kami betah berlama-lama bermain di air.

--- Tamat ---

Meski tidak sempurna, meski sangat sederhana dan pendek sekali tapi hitung-hitung bisa untuk contoh ketika kita ingin belajar mengarang atau membuat cerita fiksi.

Semakin sering kita membaca maka kita akan memiliki lebih banyak kepekaan terhadap bahasa. Kita akan terbiasa dalam menikmati sebuah bahan bacaan.

Dari segi membaca saja kita sudah bisa mendapatkan ilmu. Ingat, membaca juga perlu keahlian kan? Anda mungkin pernah mendengar atau pernah belajar mengenai cara membaca seperti misalnya teknik membaca cepat.

Hal itu menjadi salah satu bukti bahwa membaca juga tidak sembarangan. Coba bayangkan, kita mendapatkan suatu bacaan dan harus mencerna bacaan tersebut dengan baik dan benar. Tentu perlu keahlian bukan?

Itu kalau kita berbicara hal yang sederhana saja. Selain membaca tentu saja kita juga bisa belajar menulis dari cerpen tentang alam di atas.

Kita bisa mempelajari bahasa - bahasa yang biasa digunakan. Kita bisa belajar bagaimana mengungkapkan isi pikiran kita ke dalam sebuah teks atau bahan bacaan.

Belum lagi jika kita mengkaji sebuah kisah atau cerita, kita bisa mendapatkan nilai-nilai luhur serta pesan moral yang akan mengajarkan kita tentang kehidupan.

Makanya tidak perlu malas. Meski hanya sebentar kita bisa menyisihkan sedikit waktu kita untuk membaca. Membaca adalah jendela dunia bukan?

Back To Top