Cerita Lucu Pedagang Baju dan Celana Dalam - kalau diperhatikan dengan seksama, kadang disekitar kita banyak kejadian yang sebenarnya lucu dan mengundang tawa. Salah satu contohnya adalah yang kadang terjadi pada seorang pedagang pakaian.
Kali ini cerita kita akan membahas tentang proses seorang pedagang menawarkan dagangannya yang ternyata kalau dicermati bisa membuat kita tertawa geli. Anda pernah pergi ke pasar tradisional? Anda tentu pernah mendengar dan melihat pedagang yang menawarkan dagangannya kepada orang yang melintas bukan?
Nah, cerita berikut ini pun menggambarkan kejadian yang membuat geli dan bisa membuat gigi kita menyembul dari mulut. Seperti apa sebenarnya kisah atau cerita yang terjadi pada pedagang baju dan celana dalam tersebut? Begini ceritanya!
Di sebuah negeri antah berantah, hiduplah dua orang sahabat yang bekerja sebagai pedagang. Mereka berdua adalah Tono dan Toni. Tono adalah pedagang baju sedangkan Toni adalah pedagang khusus celana dalam.
Mereka berdua biasa berdagang di pasar tradisional. Suatu hari yang cerah, seperti biasa Tono dan Toni berjualan di pasar. Menjelang tengah hari mereka mulai bosan menunggu pembeli. Mereka kemudian bercakap-cakap sambil menunggu pembeli yang datang. Tono pun membuka percakapan.
Tono: "Duh, udah mulai siang nih, sudah jarang yang mampir..."
Toni: "Namanya juga usaha bro, kadang ramai kadang sepi"
Tono: "Mulai ngantuk nih..."
Toni: "Udah, enggak usah ngantuk. Aku punya kabar menggemparkan nih"
Tono: "Kabar apaan bro?"
Toni: "Kamu tahu enggak kalau hampir 99% wanita di negeri ini tidak memakai celana dalam?"
Tono: "Ah masak sih. Enggak mungkin lah!"
Toni: "Eh enggak percaya. Mau bukti?"
Melihat sahabatnya yang seperti benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakannya, Toni pun kemudian membuktikan perkataanya.
Toni: "Nih aku buktiin ya!", ucap toni pada sahabatnya
Wanita 2: "Enggak mas..." jawabnya sambil berlalu
Toni: "Pakai celana dalam enggak bu?"
Wanita 3: Enggak mas, lain kali aja", jawab wanita tadi sambil memalingkan muka
Toni: "Benar kan bro, emang di sini rata-rata wanitanya enggak pakai celana dalam", ucap Toni
Tono: "Benar juga ya, mereka semua jawab enggak", jawab Tono dengan agak bingung
He... he... he... ada-ada saja ya. Kalau itumah karena penggunaan bahasa saja, benar tidak? Sebenarnya hal itu bisa terjadi karena yang bertanya dengan yang menjawab menggunakan sudut pandang yang berbeda.
Si pedagang dalam hal ini bertanya untuk mengetahui apakah wanita yang ditanya memakai celana dalam atau tidak. Sebaliknya yang ditanya berpikir bahwa pegadang tadi bertanya untuk menawarkan celana dalam yang ia jual.
Jadi, wanita-wanita yang ditanya tersebut menjawab tidak karena maksudnya tidak mau membeli celana dalam si pedagang tadi. Terjadi mis-komunikasi sepertinya, benar tidak? Ya begitulah tadi cerita lucu tentang pedagang di atas. Cukup lucu bukan?
Nah, cerita berikut ini pun menggambarkan kejadian yang membuat geli dan bisa membuat gigi kita menyembul dari mulut. Seperti apa sebenarnya kisah atau cerita yang terjadi pada pedagang baju dan celana dalam tersebut? Begini ceritanya!
Di sebuah negeri antah berantah, hiduplah dua orang sahabat yang bekerja sebagai pedagang. Mereka berdua adalah Tono dan Toni. Tono adalah pedagang baju sedangkan Toni adalah pedagang khusus celana dalam.
Mereka berdua biasa berdagang di pasar tradisional. Suatu hari yang cerah, seperti biasa Tono dan Toni berjualan di pasar. Menjelang tengah hari mereka mulai bosan menunggu pembeli. Mereka kemudian bercakap-cakap sambil menunggu pembeli yang datang. Tono pun membuka percakapan.
Tono: "Duh, udah mulai siang nih, sudah jarang yang mampir..."
Toni: "Namanya juga usaha bro, kadang ramai kadang sepi"
Tono: "Mulai ngantuk nih..."
Toni: "Udah, enggak usah ngantuk. Aku punya kabar menggemparkan nih"
Tono: "Kabar apaan bro?"
Toni: "Kamu tahu enggak kalau hampir 99% wanita di negeri ini tidak memakai celana dalam?"
Tono: "Ah masak sih. Enggak mungkin lah!"
Toni: "Eh enggak percaya. Mau bukti?"
Melihat sahabatnya yang seperti benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakannya, Toni pun kemudian membuktikan perkataanya.
Toni: "Nih aku buktiin ya!", ucap toni pada sahabatnya
Tono: "Mana...!", jawab Tono dengan penasaran
Toni: "Mbak... mbak, pakai celana dalam enggak?" tanya Toni kepada seorang wanita yang melintas sambil mengacungkan celana dalam
Toni: "Mbak... mbak, pakai celana dalam enggak?" tanya Toni kepada seorang wanita yang melintas sambil mengacungkan celana dalam
Wanita 1: "Enggak mas, enggak, kemarin kan sudah", jawab wanita itu sambil berlalu
Toni: "Mbak... mbak... celana dalam, pakai celana dalam kan?", tanya Toni kepada wanita lainnyaWanita 2: "Enggak mas..." jawabnya sambil berlalu
Toni: "Pakai celana dalam enggak bu?"
Wanita 3: Enggak mas, lain kali aja", jawab wanita tadi sambil memalingkan muka
Toni: "Benar kan bro, emang di sini rata-rata wanitanya enggak pakai celana dalam", ucap Toni
Tono: "Benar juga ya, mereka semua jawab enggak", jawab Tono dengan agak bingung
---oOo---
He... he... he... ada-ada saja ya. Kalau itumah karena penggunaan bahasa saja, benar tidak? Sebenarnya hal itu bisa terjadi karena yang bertanya dengan yang menjawab menggunakan sudut pandang yang berbeda.
Si pedagang dalam hal ini bertanya untuk mengetahui apakah wanita yang ditanya memakai celana dalam atau tidak. Sebaliknya yang ditanya berpikir bahwa pegadang tadi bertanya untuk menawarkan celana dalam yang ia jual.
Jadi, wanita-wanita yang ditanya tersebut menjawab tidak karena maksudnya tidak mau membeli celana dalam si pedagang tadi. Terjadi mis-komunikasi sepertinya, benar tidak? Ya begitulah tadi cerita lucu tentang pedagang di atas. Cukup lucu bukan?