Cerita Suku yang Mengerikan, Laki - Laki Hanya Dijadikan Pejantan Sedang Perempuan yang Berkuasa

Banyak suku suku di dunia ini yang masih hidup dengan akar kebudayaan yang sangat kental dan tidak mau merubahnya. Di Indonesia sebut saja suku Baduy di tanah lebak provinsi Banten. Menurut tradisi mereka, kendaraan tidak boleh masuk.


Pun di Kalimantan dan Papua, banyak suku suku yang masih memiliki corak yang sangat tradisional. Kebudayaan mereka pun sangat belum berkembang apalagi mengarah kepada akomodasi budaya luar yang sangat merusak.

Ada sebuah suku dinegara china dimana suku ini merupakan suku yang belum maju peradabanya dibandingkan dengan suku suku lain dinegara itu.

Di sebuah lembah Yunan, China, tepatnya dibawah lembah pegunungan Himalaya hidup sebuah suku purba bernama Mosuo.

Meski kolot suku ini hidup dalam keadaan yang menurut masyarakat modern disebut sebagai cara hidup yang progresif.

Masyarakat Mosuo hidup dalam tradisi matriarki yang sangat ekstrem. Anak anak di suku ini tidak memiliki konsep keluarga yang jelas, mereka tidak memiliki ayah dan ibu.

Namun bagi suku ini perempuan adalah yang paling berkuasa. Saat santap makan malam nenek atau perempuan tertua dalam satu rumah akan duduk di kepala meja.

Di sekelilingnya hanya ada anak anaknya, dan cucu cucunya. Anehnya saat makan malam ayah dan ibu anak anak itu dilarang makan bersama.

Kemudian dalam hal berpasangan, suku ini tidak mengenal pernikahan. Wanita yang ingin berhubungan harus menunggu laki laki siap untuk melakukan hubungan.

Ketika laki laki masuk kedalam kamar maka laki laki itu menggantungkan topinya didepan pintu kamar agar laki laki yang lain tidak masuk kedalam kamar itu.

Mereka mengenal tradisi pernikahan berjalan. Dimana kalau di Indonesia dikenal dengan istilah kumpul kebo tetapi mereka belum menikah. (Gunarto)

Back To Top