Kapolda Papua Irjen Paulus terus menyiagakan pasukan Brimob untuk membuat keadaan kondusif usai terjadinya bentrok besar-besaran di wilayah Intan Jaya, Papua. Kejadian bentrok sendiri terjadi diakibatkan oleh perhitungan suara calon bupati dan wakil bupati pada pemilihan yang diadakan 23 Februari lalu.
Bentrok langsung terjadi begitu saja setelah para masa pendukung melihat hasil suara yang dilakukan oleh TPU. Dari bentrokan tersebut tercatat ada tiga orang yang meninggal, sedangkan 99 orang luka-luka.
Kapolda terus menyiagakan para anggota Brimob untuk mencegah adanya bentrok susulan dari masa pendukung pasangan calon.
Selain Brimob yang dikirim dari kepolisian Papua, Brimob dari Jakarta dan juga Bali juga turut diturunkan untuk menambah jumlah petugas keamanan yang akan mengamankan adanya bentrok susulan yang mungkin terjadi.
Menurut cerita dari Kapolda Papua sendiri banyak kesulitan ketika dirinya dan beberapa anggota kepolisian yang lain sedang siaga di daerah Intan Jaya.
Kesulitan yang terbesar adalah tidak adanya akses lain selain akses menggunakan pesawat udara yang harus merogoh kocek sangat mahal.
Selain itu di Intan Jaya juga tidak tersedia jaringan seluler, sehingga mengakibatkan para anggota kepolisian tidak bisa melapor.
Kapolda Papua sendiri menyarankan kepada pemimpin daerah agar memajukan daerahnya dengan terlebih dahulu membuka jaringan seluas-luasnya di wilayah Intan Jaya.
Sehingga di jaman keterbukaan dan kebebasan teknologi yang sedang berkembang ini, Intan Jaya juga tidak menjadi wilayah yang tertinggal. (Arif Purwanto)
Tag :
Berita Terkini,
Nasional