Jangan
arahkan anak kecil berbohong, atau jangan biarkan anak kecil menyimpulkan dan
menalar sendiri apa yang akan dilakukannya. Anak-anak tidak mengerti
kebohongan, apalagi mengenal yang namanya harga diri, malu atau gengsi.
Wajar
jika banyak dikatakan bahwa anak kecil adalah ibarat kertas putih bersih. Anak
kecil akan meniru perilaku orang tua. Anak kecil juga akan bertindak sesuai
dengan nalar dan kemampuannya sendiri.
Orang
tua memang wajib memberikan contoh kepada anaknya. Bukan hanya mengajarkan
anaknya baca tulis atau berhitung tetapi juga memberikan contoh tentang ucapan
baik, ikhlas, perasaan kasih terhadap sesama dan seterusnya.
Kisah
di meja makan berikut ini bisa membuka hati kita tentang banyaknya hal buruk
yang dapat diserap dari anak-anak melalui perilaku orang tuanya, bahkan tanpa
orang tua sadari.
Suatu
hari, seorang ibu mengundang beberapa orang tetangga dan keluarganya untuk
makan malam di rumahnya. Setelah menyiapkan segala sesuatunya, malam itu mereka
pun berkumpul di meja makan untuk makan besar.
Di
meja makan, ia mencoba menunjukkan kepada orang-orang tentang betapa pandainya
anak gadisnya yang masih kecil. Ia meminta putrinya itu untuk memimpin doa.
Putrinya yang masih berusia 6 tahun diminta untuk memimpin doa dalam bahasa
Indonesia.
“Sayang,
maukah kamu memimpin doa sebelum kita makan?”, pintanya. “Tapi, aku enggak
tahu doanya seperti apa Bu…”, ucap putrinya.
Dengan
tersenyum manis, sang ibu pun berkata, “ucapkan saja apa yang kamu dengar dari
ibu”, perintahnya.
Putrinya
pun menundukkan kepala dan berdoa, “Oh Tuhan, kenapa tadi aku mengundang
orang-orang ini makan disini, padahal kan mereka semua makannya banyak”.