Pesan Moral Cerita Dongeng Phoenix Berkepala Dua

Pesan Moral Dongeng Phoenix Berkepala Dua – Ini edisi terbaru dimana kita akan mengupas tuntas berbagai makna dan pesan dari cerita dongeng. Dongeng pertama yang beruntung adalah sebuah dongeng tentang persahabatan. Kok tentang persahabatan? Iya, tokoh hewan dalam cerita ini memang mewakili persahabatan dua manusia.

pesan moral cerita dongeng

Dalam cerita dongeng dan pesan moralnya ini kita akan berbicara mengenai persahabatan. Bicara persahabatan pasti tak lepas dari sahabat sejati.

Sahabat sejati adalah orang yang mau diajak susah dan senang bersama. Susah dalam berbagai masalah yang ada dan tidak akan meninggalkan sahabatnya ketika sahabatnya sedang dalam masa kesulitan.

Sebaliknya seorang sahabat sejati juga harus ingat kepada sahabatnya bila sedang dalam merasakan kebahagiaan atau mendapatkan rejeki. Itulah arti sahabat sejati yang sebenarnya, yaitu sahabat yang selalu ingat ketika susah maupun senang.

Di dalam cerita ini anda akan melihat persahabatan sejati yang hingga akhirnya pecah hanya karena diadu domba. 

Sebelum terjadi perpecahan diantara mereka, dulu mereka adalah seorang sahabat yang saling setia dalam susah maupun senang.

Pelajaran di dalam cerita ini tentang persahabatan yang hancur karena diadu domba. Mudah-mudahan bisa menjadi sebuah pembelajaran untuk kita semua. Cerita dongeng ini berjudul ”Burung Phoenix Berkepala Dua”.

Dongeng tersebut merupakan sebuah cerita yang akan membuat terharu para pembacanya. Bagaimana tidak, sebuah persahabatan begitu erat, bahkan hubungan persahabatan mereka lebih erat dari pada hubungan saudara. Namun karena pengaruh adu domba dari penasehat akhirnya persahabatan mereka pecah.

Kisah ini tentang dua orang sahabat yang begitu dekat yang mati akibat terserang penyakit. Awalnya kematian itu dialami oleh salah satu dari sahabat tersebut lalu tidak lama kemudian sahabat yang satunya juga meninggal.

Setelah datang kematian yang melanda mereka berdua akhirnya mereka dilahirkan kembali lagi dengan sebuah wujud burung Phonik berkepala dua. Namanya juga dongeng, dalam kehidupan nyata kan memang tidak ada hewan yang kepala-nya dua, benar tidak?

Pada suatu ketika ada pemburu yang melihat burung tersebut, dan pemburu itu menceritakan apa yang dilihatnya kepada banyak orang. 

Hingga apa yang diceritakannya sampai kepada raja. Atas perintah raja para perajuritnya ditugaskan untuk menangkap burung itu. Dan perajurit berhasil menangkap burung itu dengan selamat.

Ketika sang raja sedang memberi makan burung dua kepala itu, raja marah karena burung tidak menurut dengan printahnya. Raja kemudian menyuruh penasehat untuk memisahkan kepala yang dimiliki oleh burung tersebut. Penasehat menyanggupinya setelah diiming-imingi sebuah hadiah, dia membawa pulang burung tersebut.

Sesampainya dia di rumah dia mulai mengadu domba burung berkepala 2 itu hingga membuat keduanya saling membenci. Dari kebencian yang timbul dari masing-masing kepala itu terpisahlah burung itu dan mempunyai badan masing-masing. 

Penasehat membawa burung yang sudah terpisah itu kepada raja, dan raja begitu bahagia dengan pekerjaan penasehat yang berhasil memisahkan burung tersebut. 

Tetapi tidak sebagai mana yang diharapkan penasehat karena raja lupa dengan janjinya sendiri untuk memberikan hadiah kepada penasehat setelah dia berhasil melakukan tugasnya. Akhirnya penasehat pergi dengan rasa kecewa setelah disuruh pergi oleh raja.

Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini adalah tentang pentingnya rasa percaya yang harus ditanamkan dalam menjalani persahabatan. Karena bila rasa percaya dari masing-masing sahabat tidak ada lagi tentu persahabatan tersebut akan sangat mudah hancur.

Selain itu rasa kepercayaan juga akan lebih menguatkan hubungan persahabatan dari bentuk berbagai macam adu domba. Bagaimana menurut anda? Ceritanya bagus bukan, makanya mari kita baca dulu kisah tersebut.
cerita dongeng burung kepala dua dan pesan moral
Adapun pesan moral yang selanjutnya adalah sudah seharusnya kita tidak meniru apa yang dilakukan oleh penasehat raja dengan menghancurkan persahabatan karena hanya ingin mendapatkan imbalan. Segala perbuatan jahat maka akan mendapatkan balasan yang jahat pula.

Bisa dilihat dari kisah di atas, penasehat raja yang memisahkan persahabatan burung kepala dua tersebut akhirnya mendapat imbasnya karena tidak jadi mendapatkan hadiah dari sang raja. Ia mendapatkan karma dari perbuatan jahat yang dilakukan.

Cerita di atas sebagai pembelajaran saja kita ambil inti sari dan hikmahnya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita. 

Pembelajaran yang terkandung dalam cerita itu jelas kita tiak boleh meniru sikap dari penasehat raja. Karena itu adalah perbuatan yang begitu jahat. Untuk itu jadikan kisah ini sebagai pembelajaran agar kita tidak meniru sikap dari penasehat raja.

Ada banyak dongeng dan pesan moral yang terkandung didalamnya di situs contohcerita.com ini. Cerita-cerita tersebut mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada pembaca sekalian. 

Kebaikan-kebaikan yang tersedia di dalam cerita yang ada di situ ini tidak lain untuk membuat atau merubah menset pikir para pembaca sekalian agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan berguna bagi bangsa dan negara.

Back To Top