Pesan Moral Dongeng Phoenix Berkepala
Dua
– Ini edisi terbaru dimana kita akan mengupas tuntas berbagai makna dan pesan
dari cerita dongeng. Dongeng pertama yang beruntung adalah sebuah dongeng
tentang persahabatan. Kok tentang persahabatan? Iya, tokoh hewan dalam cerita
ini memang mewakili persahabatan dua manusia.
Dalam
cerita dongeng dan pesan moralnya
ini kita akan berbicara mengenai persahabatan. Bicara persahabatan pasti tak
lepas dari sahabat sejati.
Sahabat sejati adalah orang yang mau diajak susah dan senang bersama. Susah dalam berbagai masalah yang ada dan tidak akan meninggalkan sahabatnya ketika sahabatnya sedang dalam masa kesulitan.
Sahabat sejati adalah orang yang mau diajak susah dan senang bersama. Susah dalam berbagai masalah yang ada dan tidak akan meninggalkan sahabatnya ketika sahabatnya sedang dalam masa kesulitan.
Sebaliknya seorang sahabat sejati juga harus ingat kepada
sahabatnya bila sedang dalam merasakan kebahagiaan atau mendapatkan rejeki. Itulah arti sahabat sejati yang sebenarnya, yaitu sahabat yang selalu ingat ketika susah maupun
senang.
Di dalam cerita ini anda akan melihat persahabatan sejati
yang hingga akhirnya pecah hanya karena diadu domba.
Sebelum terjadi perpecahan diantara mereka, dulu mereka adalah seorang sahabat yang saling setia dalam susah maupun senang.
Sebelum terjadi perpecahan diantara mereka, dulu mereka adalah seorang sahabat yang saling setia dalam susah maupun senang.
Pelajaran di dalam cerita ini tentang persahabatan yang hancur karena diadu domba. Mudah-mudahan
bisa menjadi sebuah pembelajaran untuk kita semua. Cerita dongeng ini berjudul ”Burung Phoenix Berkepala Dua”.
Dongeng
tersebut merupakan sebuah cerita yang akan
membuat terharu para pembacanya. Bagaimana
tidak, sebuah
persahabatan begitu erat, bahkan hubungan persahabatan
mereka lebih erat dari pada hubungan saudara. Namun karena pengaruh adu domba
dari penasehat akhirnya persahabatan mereka pecah.
Kisah
ini tentang dua orang sahabat yang
begitu dekat yang mati akibat terserang penyakit. Awalnya kematian itu dialami
oleh salah satu dari sahabat tersebut lalu tidak lama kemudian sahabat yang
satunya juga meninggal.
Setelah datang kematian yang melanda mereka berdua akhirnya
mereka dilahirkan kembali
lagi dengan sebuah wujud burung Phonik
berkepala dua.
Namanya juga dongeng, dalam kehidupan nyata kan memang tidak ada hewan yang
kepala-nya dua, benar tidak?
Pada suatu ketika ada pemburu yang melihat burung
tersebut, dan pemburu itu menceritakan apa yang dilihatnya kepada banyak orang.
Hingga apa yang diceritakannya sampai kepada raja. Atas perintah raja para perajuritnya ditugaskan untuk menangkap burung itu. Dan perajurit berhasil menangkap burung itu dengan selamat.
Hingga apa yang diceritakannya sampai kepada raja. Atas perintah raja para perajuritnya ditugaskan untuk menangkap burung itu. Dan perajurit berhasil menangkap burung itu dengan selamat.
Ketika sang raja sedang memberi makan burung dua kepala
itu, raja marah karena burung tidak menurut dengan printahnya. Raja kemudian
menyuruh penasehat untuk memisahkan kepala yang dimiliki oleh burung tersebut.
Penasehat menyanggupinya setelah diiming-imingi sebuah hadiah, dia membawa
pulang burung tersebut.
Sesampainya dia di rumah dia mulai mengadu domba burung
berkepala 2 itu hingga membuat keduanya saling membenci. Dari kebencian yang
timbul dari masing-masing kepala itu terpisahlah burung itu dan mempunyai badan
masing-masing.
Penasehat membawa burung yang
sudah terpisah itu kepada raja, dan raja begitu bahagia dengan pekerjaan
penasehat yang berhasil memisahkan burung tersebut.
Tetapi tidak sebagai mana yang diharapkan penasehat karena raja lupa dengan janjinya sendiri untuk memberikan hadiah kepada penasehat setelah dia berhasil melakukan tugasnya. Akhirnya penasehat pergi dengan rasa kecewa setelah disuruh pergi oleh raja.
Tetapi tidak sebagai mana yang diharapkan penasehat karena raja lupa dengan janjinya sendiri untuk memberikan hadiah kepada penasehat setelah dia berhasil melakukan tugasnya. Akhirnya penasehat pergi dengan rasa kecewa setelah disuruh pergi oleh raja.
Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini adalah
tentang pentingnya rasa percaya yang harus ditanamkan dalam menjalani
persahabatan. Karena bila rasa percaya dari masing-masing sahabat tidak ada
lagi tentu persahabatan tersebut akan sangat mudah hancur.
Selain itu rasa kepercayaan juga akan lebih menguatkan
hubungan persahabatan dari bentuk berbagai macam adu domba. Bagaimana
menurut anda? Ceritanya bagus bukan, makanya mari kita baca dulu kisah
tersebut.
Adapun pesan moral yang selanjutnya adalah sudah
seharusnya kita tidak meniru apa yang dilakukan oleh penasehat raja dengan
menghancurkan persahabatan karena hanya ingin mendapatkan imbalan. Segala
perbuatan jahat maka akan mendapatkan balasan yang jahat pula.
Bisa
dilihat dari kisah di atas, penasehat raja yang
memisahkan persahabatan burung kepala dua tersebut akhirnya mendapat imbasnya karena tidak jadi mendapatkan hadiah dari sang
raja.
Ia
mendapatkan karma dari perbuatan jahat yang dilakukan.
Cerita di atas sebagai pembelajaran saja kita ambil inti
sari dan hikmahnya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.
Pembelajaran yang terkandung dalam cerita itu jelas kita tiak boleh meniru sikap dari penasehat raja. Karena itu adalah perbuatan yang begitu jahat. Untuk itu jadikan kisah ini sebagai pembelajaran agar kita tidak meniru sikap dari penasehat raja.
Pembelajaran yang terkandung dalam cerita itu jelas kita tiak boleh meniru sikap dari penasehat raja. Karena itu adalah perbuatan yang begitu jahat. Untuk itu jadikan kisah ini sebagai pembelajaran agar kita tidak meniru sikap dari penasehat raja.
Ada banyak dongeng dan pesan moral yang terkandung didalamnya di situs contohcerita.com ini. Cerita-cerita
tersebut mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada pembaca sekalian.
Kebaikan-kebaikan yang tersedia di dalam cerita yang ada di situ ini tidak lain untuk membuat atau merubah menset pikir para pembaca sekalian agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan berguna bagi bangsa dan negara.
Kebaikan-kebaikan yang tersedia di dalam cerita yang ada di situ ini tidak lain untuk membuat atau merubah menset pikir para pembaca sekalian agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan berguna bagi bangsa dan negara.