Menikmati cerpen cinta menarik, pastinya seru untuk mengisi waktu luang. Seperti kisah yang satu ini ya. Sebuah kisah cerpen sederhana yang berhubungan dengan tema date atau kencan online. Hayo, penasaran bukan?
Romantiskah, atau membosankan. Kita bisa buktikan sendiri dengan membaca ceritanya sampai habis. Nanti kalau kurang, teman-teman semua bisa lanjut dengan kisah cinta selanjutnya. Banyak kok, tinggal pilih saja.
Situs Kencan Online
Cerpen Cinta Menarik dan Romantis
Malam semakin gelap. Ada banyak sekali bintang malam ini. Tapi, bintang-bintang itu sama sekali tidak bersinar terang di mataku. Mungkin karena aku sedang duduk bersama Sari. Yah, namanya Sari, Sari Dui Rahawati. Gadis kecil yang baru beberapa detik yang lalu telah resmi menjadi kekasihku.
Dia adalah gadis yang begitu manis. Senyumnya tampak anggun
dengan di sertai lesung di kedua pipinya. Matanya selalu tampak sayu dan
bibirnya begitu sensual. Dia tak bersayap, tapi mirip seperti malaikat. Kurasa
aku benar-benar beruntung telah bertemu dan berhasil memiliki gadis secantik
Sari.
Kulirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku.
Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh lebih lima belas. Tidak terasa aku sudah
duduk bersama Sari selama lebih dari tiga jam. Ternyata memang benar, rasa
nyaman yang ditimbulkan oleh cinta bisa membuat segala sesuatu nya berjalan
lebih ringan dan cepat.
“Udah jam sepuluh nih, belom pengen pulang?” Tanyaku pada
Sari.
“Entar dulu lah. Masih pengen bareng sama kamu.” Jawabnya
sembari mempererat genggamannya di lengan kananku. Dia juga menyandarkan
kepalanya di pundak kananku yang kokoh. Ah, dia benar-benar manis saat bersikap
manja seperti ini.
Malam ini adalah pertemuan kami yang ke empat. Dan hanya
butuh empat kali pertemuan untuk bisa menyatukan hati kami. Meski tak bisa di
pungkiri, kami butuh waktu lebih dari enam bulan untuk melewati masa
pendekatan.
Semuanya bermula saat aku bertemu dengannya lewat salah satu
situs kencan online. Sebenarnya niat awalku bergabung ke situs tersebut
bukanlah untuk mencari jodoh. Niat awalku bergabung dengan situs itu hanya lah
untuk berjualan produk saja.
Tapi, tanpa pernah disangka dan dinyana, aku malah bertemu
dengan Sari disini. Seorang gadis yang semoga saja akan bisa menemaniku sampai
tua nanti.
Saat itu Sari adalah salah satu pelangganku. Kebetulan waktu
itu dia membeli tas yang ku promosikan di situs tersebut. Karena memang di
situs tersebut ada salah satu forum untuk jual-beli online.
Di awal-awal dia memesan produkku, aku sama sekali tidak
mendapatkan kesan yang istimewa. Semuanya masih biasa-biasa saja. Karena memang
saat itu aku belum melihat foto profil di akunnya. Transaksi pertama ku
dengannya berjalan dengan sangat lancar. Dia membayar produk yang dia beli dari
lewat transfer bank.
Setelah beberapa minggu setelah pembelian perdananya,
tiba-tiba saja dia kembali membeli produk dari ku. Kali ini dia kembali membeli
salah satu produk tasku lagi. Dan di sini lah kemistri antara aku dengan Sari
mulai muncul.
Kami mulai berbincang secara intens di transaksi yang ke
dua. Kami mulai saling menanyakan tempat tinggal dan profesi kami
masing-masing. Dari situ aku tau kalau ternyata dia masih kuliah di universitas
yang sama denganku. Hanya saja, kami berbeda fakultas.
Karena sedikit penasaran dengannya, akhirnya aku memutuskan
untuk melihat akun facebook-nya.
Jarang-jarang aku melakukan hal semacam ini pada customer ku
yang lain. Hanya saja kali ini terasa ada yang berbeda.
Dari akun facebook nya itu aku menemukan banyak
sekali foto-fotonya. Mulai dari foto nya yang sedang di kampus, sampai ke
foto-fotonya yang sedang berlibur di taman wisata. Sejak itu aku pun langsung
tertarik dengan Sari.
Akhirnya, di transaksi kali ini aku memutuskan untuk
melakukan pembayaran dengan metode Cash On Deliery (COD) , bukan lewat
transfer bank lagi. Dia pun setuju dan kami segera menentukan tempat untuk
bertemu.
Tempat yang kami pilih saat itu adalah salah satu cafe yang
berjarak tidak jauh dari kampus kami. Di awal pertemuan, aku langsung bisa
mendapatkan kemistri dengannya. Dia adalah gadis yang baik, supel, dan cerdas.
Dengan Sari aku merasa dunia ku lebih hidup.
Berbeda dengan gadis-gadis yang ku kenal sebelumnya, Sari
benar-benar berwawasan luas. Di pertemuan pertama kami ada banyak sekali hal
yang kami bincangkan. Mulai dari politik, hukum, sains, sampai segala fenomena
yang terjadi di kampus kami.
Sejak pertemuan pertama itu, aku dan Sari jadi lebih sering
mengobrol lewat BBM dan Line. Aku benar-benar mulai merasa nyaman dengannya.
Semakin hari obrolan kami pun semakin intens.
Sampai akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pertemuan
yang ketiga.
Pertemuan ke dua kami langsungkan di café yang sama dengan
sebelumnya. Semuanya masih terasa hangat dan menyenangkan. Obrolan kami terasa
semakin hidup setiap harinya.
Dia banyak bercerita
tentang keluarga, teman, dan juga kehidupannya, begitu pun denganku. Aku juga
bercerita banyak padanya tentang kehidupanku. Dan aku benar-benar merasa nyaman
ketika bercerita dengannya.
Setelah pertemuan kami yang ke dua, hubungan kami pun
semakin akrab. Di kampus kami sering berpapasan, tapi kami tidak saling
mengobrol. Aku bisa merasakan kalau dia mulai merasa malu-malu padaku.
Ah, dia benar-benar menggemaskan saat bersikap malu-malu.
Kurasa cinta sudah mulai tumbuh di hatiku. Dan Sari, adalah gadis yang telah
menumbuhkan cinta ini.
Saat aku merasa sudah mulai jatuh cinta pada Sari, aku pun
memutuskan untuk kembali bertemu dengannya. Di pertemuan kami yang ke tiga ini
aku bertekad untuk mengutarakan perasaanku padanya.
Aku benar-benar sudah tidak tahan, aku ingin segera mendapatkan
dia seutuhnya. Tapi sayang, di saat aku mengutarakan perasaanku padanya, dia
hanya tersenyum dan tidak mau menjawab. Saat itu dia bilang dia masih belum
bisa memberi jawabannya.
Dia mengaku masih butuh waktu untuk memikirkan masalah ini.
Kegagalannya dalam menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya membuat dia
sedikit trauma. Aku pun berusaha tegar dan berusaha bersikap bijak
menanggapinya.
Setelah pertemuan ketiga itu aku mulai merasa pesimis.
Teman-temanku bilang jika seorang gadis mengulur waktu untuk memberi jawaban
pada seorang pria, biasanya gadis itu akan menolak si pria.
Tentu saja aku merasa khawatir saat itu. Terlebih, saat itu
hubunganku dengan Sari mulai sedikit merenggang. Aku mulai jarang chatingan
dengan dia karena kesibukanku di kampus dan juga kesibukanku mengurus toko
online.
Tapi, rasa khawatirku itu hilang saat Sari mengajakku
kembali bertemu di cafe yang sama dengan sebelumnya. Ini adalah pertemuan kami
yang ke empat. Dan di pertemuan ini lah semuanya terasa begitu jelas dan indah.
Bunga-bunga di hatiku bermekaran saat dia bilang dia juga
mencintaiku sama seperti aku mencintainya. Ah, aku benar-benar bahagia. Status
jomblo ku telah hilang sekarang. Dan berkat Sari, hidupku kini akan terasa
semakin berwarna.
Terimakasih situs kencan online yang fenomenal, kau telah
membawaku bertemu dengan kebahagiaan yang begitu indah.
“Aku sayang kamu, semoga hubungan ini bisa tahan sampai kita
tua nanti.” Bisiknya di telingaku. Aku pun membalasnya dengan senyuman tertulus
yang ku miliki.
Lalu aku mendongak ke atas. Dan, ada bintang jatuh. Hah,
kurasa aku akan benar-benar bisa menjaga hubungan ini sampai aku dan Sari tua
nanti.
---oOo---