Bisa dikatakan, cerita yang akan kita baca kali ini adalah cerita cerpen tentang patah hati. Ya, kisah cinta memang banyak juga yang mengakibatkan air mata berlinang, bahkan terkuras. Tapi banyak juga yang merasakan indahnya cinta.
Anda juga mungkin pernah merasakan yang namanya sakit hati karena cinta, tapi mudah-mudahan tidak. Karena meski kecil dan meski terjadi sudah lama, kadang rasa sakit karena cinta bisa membekas seumur hidup, terpendam dalam jiwa. Lalu, apakah kisah dalam cerpen ini seperti itu?
Cerita yang diangkat dari inspirasi kisah nyata ini memang menggambarkan sisi lain rasa cinta. Meski begitu, selama anda belum membaca kisah tersebut anda tidak akan bisa menebak dan menyimpulkan apa sebenarnya yang menyebabkan rasa sakit yang dialami sang tokoh utama.
Untuk melengkapi kisah-kisah cinta yang sudah ada silahkan baca kisah cinta tragis tersebut. Semoga bisa menjadi renungan, bahan introspeksi diri, nasehat sekaligus hiburan bagi kita semua. Jangan lupa siapkan tisu, siapa tahu kisah tersebut bisa membuat anda menangis.
Inikah yang Namanya Patah Hati
Cerita Cerpen Cinta Sedih
Jatuh cinta itu sesuatu yang sangat wajar di kalangan remaja sekolah jaman sekarang. Itu lah yang sedang saya rasakan saat ini, jatuh cinta kepada salah satu teman sekolahku.
Suatu hari, saya bertemu dengan si dia di depan gerbang sekolah waktu sedang terburu - buru karena telat, dia berlari begitupun dengan saya. Waktu berlari dengan susah payah karena pakai rok panjang jadi di tengah perjalanan dia terjatuh dan aku yang ada dibelakangnya mencoba menbantunya.
Dengan refleks, saya mengulurkan tangan ke arahnya, dan dia meresponya dengan baik tapi, ”terima kasih“ katanya dengan nada sedikit malu malu. Lalu ia bergegas berlari lagi .
“Hai tunggu sebentar…”, kataku, “ini sapu tanganmu terjatuh”. Tapi dia tidak mendengarkanya dan terus berlari.
Entah apa yang terjadi kepadaku aku selalu terbayang bayang wajah dia di otak ku. “Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama”, pikirku, dan menyesalnya lagi saya kenalan lagi dengan si dia.
Lalu aku mencoba mencari informasi tentang dia. Dan waktu berlalu walaupun satu sekolah kami jarang bertemu, setelah sedikit tahu tenteng informasi itu . ternyata dia anak kelas satu ipa.
Beberapa hari kemudian akhirnya saya bertemu si dia dan mengembalikan sapu tangan yang terjatuh itu. Saya berbincang dan kanalan dengan dia ternyata namanya anggun yang se-anggun wajahya.
Waktu berlalu, kami jadi sering bertemu dan berkomunikasi dengannya. Kami sering sekedar bertegur sapa. Kadang, kami juga sempat menghabiskan waktu duduk berdua sekedar ngobrol masalah pelajaran.
Kadang tak sengaja kami juga bertemu di sela-sela waktu sekolah. Ketika jam sekolah usai, ketika salah satu dari kami melaksanakan kegiatan ekskul di sekolah, sering juga kami berpapasan.
Waktu berjalan dengan cepat setelah beberapa lama aku akhirnya mengungkapkan isi hatiku kepadanya.
“Aku mencintaimu, maukah kamu jadi pacarku…?”, kataku dengan nada gugup.
“Maaf aku sudah punya kekasih, jadi kita berteman saja ya?”, katanya.
“Iya tidak papa…”, kataku dengan hati yang kecewa karena penolakan cinta. Inikah yang Namanya Patah Hati, Aku mencoba menjadi lebih dewasa.
Setelah beberapa lama aku memergoki dia sedang jalan dengan kekasihnya. Sakit hati ini melihat orang yang aku cintai bersama orang lain. Apakah ini yang namanya sakit hati, ternyata rasanya sangat sakit.
Masih banyak orang lain yang mau berkenalan dengan anda, bahkan mungkin untuk menjadi kekasih anda, kenapa tidak mulai mencari lebih banyak kenalan?
---oOo---