Pengalaman Ternak Ayam Kampung Skala Rumahan

Untuk memulai sebuah bisnis harus difikir dan dikonsep secara matang matang kalau tidak mau rugi besar. Tapi untuk memulai bisnis ternak ayam kampung ini berbeda selain modal yang tidak terlalu besar juga perawatanya mudah.

Pengalaman Ternak Ayam Kampung Skala Rumahan

Kita tinggal atau harus mempunyai ayam kampung pastinya , yang wajib ayam kampung betina dan jantan pastinya.

Untuk pengalaman saya tentang ternak ayam kampung bukan saya ternak sih tapi itu dimulai dari tidak sengaja karena saya membeli satu ekor ayam kampung betina saja, di pasar.

Saya merawatnya hanya dikasih makan tiga kali sehari lalu dibiarkan begitu saja untuk mencari pasangan sendiri. Tak lama kemudian ayam saya bertelur dan menetas lau saya pisah kan dari indukanya.

Dan ayam yang baru menetas itu saya buatkan kandang kotak yang bisa dipindah di mana - mana. Saya sering kasih makan ke anak ayam yang baru menetas sedikit sedikit secara berkala tiap satu jam sekali. Setiap pagi saya jemur di terik marahari sebentar untuk menghangatkan tubuhnya.

Tak lama aku merawat anak ayam yang baru menetas ini indukanya sudah bertelur lagi. Lalu saya membuat kandang yang sama yang bisa dipindah pindah untuk dipakai setelah telur menetas.

Setelah tetasan anak ayam yang pertama sudah cukup besar seitar umur satu bulan lebih  saya lepas liarkan . agar lebih mudah lagi merawatnya cukup saya biarkan begitu saja  dan cuman dikasih makan tiga sehari saja.

Setelah telur itu menetas dan dirawat seperti biasa dan tetasan yang pertama sudah lumayan cukup besar saya jual dan mebeli indukan ayam kampung lagi.

Karena satu peranakan atau satu keturunan, ayam pun bisa tidak akan sehat.bisa terlahir denan cacat dan lainya. Sudah cukup lama memelihara ayam dan ayam saya cukup banyak dan datang penyakit yang biasa menyerang ayam yaitu flu burung .

Susah untuk mengatasi flu burung ini walaupun kandang sering dibersihkan dan pakan yang sehat masih saja ayam terkena flu burung.

Untuk mengantisipasi agar saya dapat untung  yaitu menjual semuanya sewaktu baru mendengar ada flu burung menyerang didesa tetangga dan mulai lagi setelah flu burung itu tidak ada kabar lagi walaupun sewaktu waktu  bisa datang lagi.

Saya memulai ternak ayam kampung lagi dan menjualnya sewaktu - waktu kalau ada kebutuhan mendadak  dan kalau baru terdengar flu burung menyerang lagi.

Perawatan ternak ayam kampung ini sangat mudah dan tidak membutuhkan dana yang besar dan lokasi yang tidak butuh terlalu besar cukup pekarangan yang sempit juga bisa memulai bisnis ternak ayam kampung.

Itulah pengalaman saya waktu berternak ayam kampung dalam sekala rumahan dan cukup untung besar, dan boleh dicoba untuk pebisnis ayam kampung pemula.

---oOo---

Back To Top