Dendam Arwah Sang Dukun Santet

Kisah tentang Dendam Arwah Sang Dukun Santet - Pada tanggal 25 mendatang, aku dan teman-teman NSNL berencana untuk melakukan liburan selama beberapa hari di sebuah desa. Selain untuk merefresh otak dan tubuh kami, kami juga mendapatkan sedikit informasi mengenai adanya arwah dukun santet yang sering gentayangan di desa ini.


cerpen horor dukun santet

Memang ada banyak sekali mitos yang beredar disini. Mitosnya pun beragam. Sehingga membuat kami semua semakin tertarik untuk berkunjung di desa ini. 

Hari yang ditentukan pun akhirnya tiba, seperti biasa, aku dan teman-temanku berangkat dengan mobil merahku. Setelah selesai berkemas dan menyiapkan semua barang bawaan, akhirnya kami semua pun berangkat.



Di perjalanan kami saling bercanda dan berdiskusi mengenai adanya arwah si dukun santet ini.
Tidak lama melakukan perjalanan, akhirnya kami mulai masuk juga di area pedesaan ini. Aku melihat para penduduk desa seperti tidak suka dengan kedatangan kami ini.


Sebenarnya memang banyak wisatawan yang sering berkunjung di desa ini, karena selain tempatnya yang masih asri dan terjaga, pemandangan ditempat ini juga sangatlah bagus. 


Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya kami bertemu juga dengan sebuah tempat penginapan yang kami cari. Tempatnya juga sangat bagus. Ada banyak pepohonan, dan air disini juga sangat bersih.

Jauh berbeda dengan kondisi air di rumahku. Begitu sampai, kami pun menaruh barang-barang bawaan kami kedalam vila. Begitu masuk kedalam villa, aku merasa ada keanehan di tempat ini, terutama pada lukisan lukisan di dinding. Ada banyak sekali lukisan di dinding.

Lukisan lukisan itu rata rata adalah gambar wajah seorang gadis yang sedang tersenyum. Namun ketika aku melihat lukisan ini, aku merasa ada kesedihan dibalik lukisan itu. Ketika aku sedang memperhatikan lukisan-lukisan ini, tiba-tiba sarah datang menghampiriku. 

"Rendi, jangan dilihat lama-lama" ucap Sarah.
"Ah, memangnya kenapa?" Tanyaku


"Lukisan-lukisan ini seperti memiliki arwah" jawab sarah. 
"Apa kamu bisa melihat arwah-arwah itu?"


"Saat ini belum. Mereka seperti tidak mau berkomunikasi denganku. Tapi aku bisa merasakan kesedihan dibalik lukisan-lukisan ini". 


Setelah cukup lama ngobrol dengan Sarah, akupun akhirnya pergi menuju kamar yang sudah aku pesan. Aku masih terus saja berpikir mengenai lukisan tadi. Ada apa sebenarnya dengan lukisan itu.


Malam pun tiba, aku dan kelima temanku berkumpul di aula tengah untuk sekedar bercengkerama sembari berdiskusi. Saat sedang asik mengobrol, aku tiba-tiba saja dikagetkan dengan sesuatu yang jatuh dari atas.

Saat kami mencari tahu apa yang terjadi, ternyata sama sekali tidak ada apa-apa. Aneh sekali. Tidak lama kemudian, saat kami sedang kebingungan, tiba-tiba datang bapak penjaga villa.

Dia pun duduk dan ikut bergabung bersama kami. Dia bercerita tentang sebuah kisah horor yang pernah terjadi di villa ini. Dia bilang dulu sekali di desa ini ada seorang dukun santet yang sangat sakti.

Dia sangat dibenci oleh masyarakat. Sampai suatu ketika masyarakat menggrebek dan membakar hidup-hidup si dukun santet.

Setelah itu arwah si dukun santet ini gentayangan dan sering mengganggu warga sekitar. Disaat sedang serius mendengarkan cerita, tiba-tiba saja Susan berteriak. Dia mengaku melihat bayangan hitam sedang membawa senjata melintasi jendela. Kami semua kaget dan sedikit tidak percaya.

Saat kami sedang kebingungan tiba-tiba saja ada dua pria bertubuh besar menggunakan topeng masuk kedalam villa. Mereka berdua membawa senjata kapak yang besar dan mengerikan.

Mereka berniat membunuh kami semua. Saat kami bersiap untuk melarikan diri, namun betapa terkejutnya kami ternyata si penjaga villa malah menutup semua pintu keluar. Dari situ kami yakin sekali kalo si penjaga villa ini bekerja sama dengan dua pria besar ini.

Tidak mau menunggu lama si pria besar pun melayangkan kapaknya ke arahku. Aku yang sedikit lemah pun mengelak sebisa ku. Meskipun kapak itu tidak mengenaiku tapi tetap saja aku sedikit shock.

Pria ini benar-benar ingin membunuhku rupanya. Ketika 2 pria besar ini sedang berusaha melukai kami, tiba-tiba saja ada angin besar yang masuk ke dalam ruangan. Bersamaan dengan datangnya angin itu, sarah dan susan berteriak bersama sama, mereka berdua seperti kesurupan.

Mereka berdua melayang, dan kemudian dengan sangat mengejutkan mereka berdua bisa melumpuhkan si pria besar beserta penjaga villa. Tidak lama setelah itu sarah pergi entah kemana.

Begitu kembali, sarah sudah menggenggam sebuah kamera yang kami semua juga tidak tahu apa isinya. Begitu sarah dan susan kembali, mereka berdua pun tiba-tiba jatuh.

Mereka duduk terkulai lemas tak sadarkan diri. Aku dan Andi pun langsung beranjak menolong mereka berdua. Sementara dimas dan irfan sudah bersiap untuk menahan gerak pria besar dan juga penjaga villa. 

Begitu sarah dan susan sadarkan diri, kami semua melihat isi rekaman yang ada di kamera tadi. Disitu kami melihat sebuah video pembunuhan tragis. Ada banyak sekali pembunuhan yang terjadi. Pelaku pembunuhannya adalah si dua pria besar tadi, sementara si penjaga villa adalah pencari mangsanya.

Setiap selesai membunuh, si penjaga vila selalu mengambil organ-organ penting dari si korban, dan juga memasukkan mayat si korban kedalam sebuah dinding. Sebelum memasukan mayatnya kedalam makam dinding yang dia buat dia selalu melukis wajah si korban.


Lukisan itu ditempelkan di tiap-tiap makam si korban. Sebelum mereka memulai aksinya membunuh korban mereka, si penjaga villa selalu menakut-nakuti si korban dengan adanya mitos arwah si dukun santet. 

Setelah melihat rekaman video itu, kami pun segera menghubungi polisi. Tidak lama kemudian polisi datang. Dengan adanya bukti rekaman video tersebut, kami bisa membawa si penjaga villa dan dua pria besar tadi ke pihak yang berwajib. 

Kami bersyukur karena kami tidak menjadi korban mereka, tapi yang kami herankan adalah. Arwah siapa yang sempat merasuki tubuh sarah dan susan? Dan kenapa mereka mau menolong kami?

---oOo---

Tag : Cerpen, Horor
Back To Top