Kuntilanak Penghuni Kamar Mayat - Aku adalah seorang mahasiswa di
salah satu perguruan tinggi negeri di daerah. Aku memiliki ketertarikan yang
besar terhadap segala sesuatu yang berbau mistis. Atas ketertarikan ku inilah,
akhirnya aku membentuk sebuah kelompok pemburu hantu yang ku beri nama No Satan No Life.
Aku membentuk kelompok ini
bersama kelima teman kuliahku. Mereka adalah Dimas, Andi, Irfan, Sarah, dan
juga Susan. Berkat NSNL, kami berenam menjadi sangat akrab.
Sudah banyak sekali penelusuran
mistis yang kami lakukan. Terakhir, kami melakukan penelusuran disebuah gedung
bekas rumah sakit. Kali ini kami berenam sedang berdiskusi mengenai tempat yang
akan kami telusuri selanjutnya.
Saat sedang berdiskusi, Irfan
bercerita tentang kejadian yang pernah dialaminya. Dia mengaku pernah mendengar
suara tangisan seorang wanita di kamar mayat sebuah rumah sakit.
Dia mengaku ketakutan sekali
mendengar suara tangisan itu, namun begitu ia pulang kerumah. Ia malah
penasaran dengan suara tangisan itu. Berdasarkan cerita dari Irfan, akhirnya
kami memutuskan untuk menjadikan kamar mayat dirumah sakit yang irfan sebutkan
sebagai tempat penelusuran selanjutnya.
Dengan memperhitungkan berbagai
hal, akhirnya kami semua menentukan waktu untuk memulai penelusuran ini.
Keesokan harinya, kami pun
berangkat menuju rumah sakit yang irfan ceritakan. Begitu sampai disana, kami
langsung menghubungi pihak rumah sakit. Kami meminta izin untuk berkeliling
melihat-lihat kondisi rumah sakit ini.
Beruntung, kami mendapatkan
izin dari pihak rumah sakit. Setelah mendapatkan izin, kami pun langsung
berangkat menelusuri setiap sudut rumah sakit. Saat hendak memulai penelusuran,
kami sempat mengobrol dengan salah satu penjaga rumah sakit.
Dia menyarankan agar
berhati-hati ketika melintasi salah satu kamar mayat. Berdasarkan pengalaman,
banyak pengunjung rumah sakit yang sering mendengar tangisan suara perempuan.
Selain itu, banyak juga
pengunjung yang sering melihat penampakan sesosok wanita. Bukannya takut, kami
semua malah tertarik dengan hal ini.
Dengan menggunakan peralatan
yang memadai, kami pun berangkat menuju salah satu kamar mayat yang diceritakan
pak satpam tadi. Belum sampai kamar mayat yang kami tuju, tiba-tiba irfan sudah
mulai mencium aroma yang sangat wangi.
Tidak terhenti sampai disitu,
tiba-tiba kamera dimas merekam sesosok bocah kecil yang sedang berlari.
Perlahan tapi pasti, kami mulai merasakan banyak keanehan yang terjadi.
Sampai diujung kamar mayat
terakhir, kami berhenti. Kami terus mengamati setiap kejadian yang terjadi.
Disaat kami sedang mengamati lingkungan disekitar, kali ini Dimas tiba-tiba
berteriak.
Aneh sekali, biasanya setiap
kami melakukan penelusuran Susan lah yang paling sering menjadi mediator, namun
kali ini justru Dimas lah yang menjadi mediator. Begitu dimas berteriak,
tiba-tiba suara dimas berubah menjadi suara seorang perempuan.
Aneh sekali, dia menangis dan
menjerit. Aku bisa merasakan kesedihan yang amat mendalam dari jeritan dan
tangisannya. Begitu Dimas kesurupan, seperti biasa Sarah langsung menghampiri
Dimas. Dia mulai mengajak hantu didalam tubuh dimas untuk berkomunikasi.
“Siapa kamu? Kenapa kamu masuk
ke tubuh teman ku?”Tanya sarah
“Hiks..hiks..hiks.. tolong
aku.. tolong aku..” jawab sihantu
“tolong apa? Apa yang bisakami
bantu?” Tanya andi menimpali.
Kemudian setan tubuh Dimas
bercerita mengenai masalalunya. Dia bilang dia dulu adalah salah satu pasien
dirumah sakit ini. Waktu itu dia sedang hamil tanpa suami. Dia melahirkan di rumah
sakit ini.
Namun, karena tidak memiliki
biaya, dia tidak bisa menebus biaya rumah sakit dan kemudian pihak rumah sakit
tidak mau mengurusnya. Karena takut berita ini muncul ke media, akhirnya pihak
rumah sakit membuang tubuhnya yang sedang mengandung. Tubuhnya hanya dibuang
begitu saja dan sama sekali tidak di pedulikan.
“Tolong kuburkan tubuhku dan
tubuh bayiku secara layak” ucap si hantu
“Memang dimana tubuhmu berada
sekarang?” Tanya Sarah.
Akhirnya dengan menggunakan
tubuh Dimas, hantu ini membawa kami menuju tempat pembuangan tubuhnya. Tidak
jauh dari rumah sakit, kami menemukan sebuah bungkusan yang sudah beraroma
tidak sedap.
Dimas menunjuk ke arah
bungkusan itu, kemudian tiba-tiba saja dia jatuh lemas dan tidak sadarkan diri.
Aku pun langsung menuju Dimas dan mencoba untuk menyadarkannya.
Begitu Dimas sadar, kami semua
langsung membuka isi bungkusan itu. Ternyata di dalam bungkusan itu ada mayat
seorang perempuan dan juga mayat seorang bayi yang mulai membusuk.
Mengetahui hal ini, kami pun
langsung menghubungi pihak yang berwajib berharap mereka bisa menuntaskan kasus
ini.
---oOo---