Contohcerita.com, Awas Disini Ternyata Ada yang Mati - Sinar rembulan tampak remang-remang menyinari jalanan
setapak yang aku lewati. Dengan menggunakan motor kesayanganku, aku hendak
pergi ke rumah Irwan temanku.
Entah kenapa sejak dari rumah tadi aku sudah merasakan
sesuatu yang agak aneh. Aku merasa gelisah, sepertinya ada sesuatu yang akan
terjadi. Selain itu sejak dari rumah tadi mataku sudah kedutan.
Mungkin ini pertanda aku akan melihat sesuatu yang mengerikan.
Saat sedang fokus mengendarai motot, ada motor yang mendahaluiku dengan
kecepatan tinggi, dia hampir saja menyenggolku.
Sialan pikirku, dalam hati aku bergumam kecelakaan mampus
lo. Saat tenggelam dalam lamunan dan kejengkelanku, tiba-tiba motor yang
ada didepan ku tadi tertabrak mobil truk yang datang dari arah berlwanan.
Banyak orang bilang di tikungan ini memang sering sekali terjadi kecelakaan.
Melihat kejadian itu, sontak aku langsung menghentikan
motorku dan berjalan menuju lokasi kecelakaan. Kondisi motornya begitu
mengerikan. Bahkan sudah tidak bisa disebut motor lagi.
Setang motornya bengkong, body motornya hancur, dan bahkan
motornya sudah susah untuk di dorong. Kondisi si korban pun tidak kalah
memperihatinkan. Bagian belakang kepalanya pecah dan darah terus mengalir dari
kepalanya.
Tak hanya itu saja, wajahnya juga hancur dan darah terus
keluar melumuri sekujur tubuhnya. Masyarakat sekitar yang mengetahui kejadian
ini juga sedikit digegerkan. Masyarakat datang berkerumun dan menghentikan laju
mobil truck yang menabrak tadi.
Dalam hati aku ingin membawa si korban ke rumah sakit. Namun
banyaknya darah yang keluar dari tubuh si korban membuatku merinding. Jangankan
untuk mengangkat tubuhnya, mendekatinya saja aku sudah ketakutan. Karena saking
kerasnya tabrakan yang terjadi si korbanpun seketika meninggal di tempat.
Aku benar-benar merinding. Sebenarnya aku ingin ikut
membantu, namun banyaknya masyarakat yang berkerumun kurasa sudah cukup untuk
mengurusnya. Akhirnya aku putuskan untuk mengambil motorku dan melanjutkan
perjalanan.
Selama di perjalanan aku benar-benar tidak bisa tenang. Aku
terus memikirkan korban kecelakaan tadi. Wajahnya yang hancur it uterus
membayang-bayangi ku. Terlebih sebelum kecelakaan itu terjadi aku sempat
mengumpat ke dia.
Tak hanya itu saja, mungkin jika dia tidak mendahuluiku tadi
aku lah yang akan tertabrak truk dan akulah yang akan mati. Meskipun takut, aku
terus berusaha fokus mengendarai motorku.
Akhirnya sampai lah aku dirumah Irwan. Sesampainya disana
aku langsung menceritakan kejadian yang barusan saja aku lihat.
“Eh, wan, loe tau nggak? Barusan gue ngeliat kecelakaan
ditikungan sebelah sana”
“Kecelakaan gimana? Tanya Irwan
“Serem banget wan kecelakaannya. Tabrakan motor sama truck”
“Gila…, serius loe? Terus motornya sama orangnya gimana?”
“Motornya ya remek. Orangnya juga seketika mati
ditempat.” Ujarku. “sudah gitu ya
parahnya lagi sebelum motor itu ketabrak dia itu nyalip gue, hampir aja gue
kesenggol motornya. Mungkin kalau dia nggak nyalip gue, Truck itu bakal nabrak
gue.” Lanjutku.
“Ah ya nggak gitu juga lah. Mungkin kebetulan saja itu Ren,
lagian mungkin dia juga emang urakan bawa motornya.” Ucap Irwan mencoba
menenangkan.
“Iya si wan, tapi tetep aja merinding gue wan. Gue keinget terus sama wajah
ancurnya orang itu”.
“Udah, santai aja. Emang di tikungan itu katanya si sering
ada kecelakaan. Udh gitu korbannya pasti mati lagi.”
“wah lo jangan nakut-nakutin gue dong wan. Entar gue balik
lewat jalan itu lagi nih”
“Haha santai aja lagi. Kalo lo bawa motornya fokus pasti
bakalan aman kok.” Ucap Irwan kembali menenangkan.
Malam pun semakin larut. Cerita topik obrolan ku dengan Irwan pun
satu persatu mulai habis. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang. Selama dalam
perjalanan pulang aku tetap tak bisa menghilangkan bayangan wajah si korban
kecelakaan tadi.
Aku sudah bersaha untuk menghilangkan baying wajah itu namun
tetap saja bayangan itu selalu muncul. Sampai akhirnya tibalah aku di tikungan
dimana kecelakaan tadi terjadi.
Aku berusaha untuk tetap tenang. Namun tiba-tiba aku melihat
si korban kecelakaan tadi sedang berdiri di pinggir jalan. Aku benar-benar
kaget dan shock. Pandanganku tak bisa kualihkan dari si korban itu. Sampai
akhirya terdengar suara klakcson yang sangat keras dari arah depan.
Suara klackson yang datang dari mobil truck itu
menyadarkanku. Namun sudah terlambat aku menyadarinya. Tabrakan sudah tidak
bisa terelakan lagi dan “Brak…!”, Hening…!
---oOo---