Cerpen
singkat tentang tema remaja, yang akan kita baca kali ini
berjudul “rasa ini”. Sepertinya menarik karena judulnya pendek tapi ya entah
juga sih. Yang jelas karya berikut ini merupakan karya terbaru untuk tema
cerpen remaja, jadi wajib dicoba juga dong. Hitung-hitung untuk menambah
koleksi yang sudah ada, benar kan?
Main tebak-tebakan saja dulu, kalau dilihat dari judulnya
sih, cerpen remaja ini mengisahkan seseorang yang berusaha menunjukkan
bagaimana perasaan yang ia miliki. Mungkin, tapi sudut pandang kita sebagai
pembaca bisa saja berbeda dengan penulis cerpen ini. Makanya kita hanya bisa
menebak saja.
Ada satu ciri yang biasanya selalu hadir dalam cerpen kisah
para remaja yaitu suasana suka cita dalam balutan asmara. Masa remaja adalah
masa yang penuh warna, kadang putih kadang abu-abu dan kadang juga bisa merah. Warna
silih berganti seperti perasaan yang ada dalam dada, kadang sedang kadang juga
sedih.
Ada banyak hal yang bisa membuat remaja bahagia, salah
satunya cinta. Ada juga hal lain yang bisa membuat remaja menangis sedih, yaitu
cinta juga.
Bicara tenang remaja maka tidak jauh dengan kehidupan seperti itu, perhatian, kasih sayang, persahabatan, pengakuan, jati diri dan lain-lain.
Bicara tenang remaja maka tidak jauh dengan kehidupan seperti itu, perhatian, kasih sayang, persahabatan, pengakuan, jati diri dan lain-lain.
Itulah mengapa tema remaja menjadi salah satu yang paling menarik
untuk diangkat. Seperti pada cerita pendek (cerpen) yang akan kita baca
berikut.
Kisahnya seputar asmara yang ada di dunia belasan. Kisah yang nantinya akan menjadi kenangan dan hiasan dalam hidup. Bagaimana selengkapnya, simak saja di bawah ini.
Kisahnya seputar asmara yang ada di dunia belasan. Kisah yang nantinya akan menjadi kenangan dan hiasan dalam hidup. Bagaimana selengkapnya, simak saja di bawah ini.
Rasa Ini
Cerpen
Singkat tentang Remaja
Sebut saja namanya Rere, dia
adalah gadis cantik yang merupakan karyawan di perusahaan sepatu. Kesehariannya
memang begitu padat, karena Rene memegang kendali atas berjalannya produksi di
perusahaan tersebut.
Tetapi itu semua tidak dia jalankan sendiri, karena dia pun dibantu oleh pemuda yang merupakan rekan kerja Rere.
Tetapi itu semua tidak dia jalankan sendiri, karena dia pun dibantu oleh pemuda yang merupakan rekan kerja Rere.
Pemuda tersebut seumuran dengan
Rere dan merupakan teman dekat Rere. Di perusahaan tersebut semua pekerjaan Rene
selalu dibantu oleh Rian yang merupakan teman dekat Rere.
Tak jarang karena sering bersama, rasa saling mengaggumi pun timbul. Menurut Rere, Rian adalah sosok pemuda yang bertanggung jawab, baik, asik, dan selalu menghargai perempuan.
Tak jarang karena sering bersama, rasa saling mengaggumi pun timbul. Menurut Rere, Rian adalah sosok pemuda yang bertanggung jawab, baik, asik, dan selalu menghargai perempuan.
Pada pagi yang cerah Rere
sedang menunggu di halte bus dengan para penumpang yang lain. Terlihat raut
wajahnya yang begitu kesal karena sudah siang belum ada satu pun bus yang
datang. Tak lama kemudian datang Rian yang memakai motor, Rian melihat Rere
yang ada di halte dan langsung menghampirinya.
Rian,”Hey bareng yuk, udah
siang gak ada bus gak”.
Rere,”Ayok”, sambil berjalan
hendak naik ke motor.
Rian,”Tumben jam segini masih
di halte, biasanya sudah sampe kantor”.
Rere,”Iya aku kesiangan
bangunnya, gak pasang alarm”.
Rian,”Makanya tidunya jangan
kaya kebo hehe”.
Rere,”Enang aja ngatain aku
kebo”. Sambil pukul pelan Rian.
Rian,”Ya itu tidur nyampek
kesiangan”.
Tak lama kemudian Rian dan Rere
sampai di perusahaan, mereka pun bergegas untuk masuk karena apel pagi sudah
dimulai. Rere dan Rian mengikuti apel pagi dengan para karyawan yang lain.
Apel pun selesai Rere dan Rian pun masuk ke dalam untuk mulai bekerja.
Di perjalanan menuju ke dalam Rere menatap wajah Rian dan berkata dalam hati,”Rian ganteng juga ya”. Sementara Rian tau Rere sedang memandanginya, dia pun berkata,”Ngapain kamu ngelitai aku gitu”.
Di perjalanan menuju ke dalam Rere menatap wajah Rian dan berkata dalam hati,”Rian ganteng juga ya”. Sementara Rian tau Rere sedang memandanginya, dia pun berkata,”Ngapain kamu ngelitai aku gitu”.
Dengan muka merah sedikit
gugub,”Enggak papa kok”.
Rian,”Kamu suka sama aku ya
hehe”.
Rere,”Pede banged si”, sambil
mencubit dan berlari.
Selama itu Rian kesakitan
karena dicubit dan berkata,”Awas kamu ya”.
Rere,”Kejar kalau bisa”.
Rianpun mengejar Rere yang
berlari menuju ruangan kerja. Karena kecapean Rian tidak sanggup untuk mengejar
Rere. Sesampainya Rian di ruangan kerja, Rere tersenyum dengannya. Setelah asik
bercanda Rere dan Rian pun memulai pekerjaannya.
Namun ada yang berbeda dari Rere, selama dia bekerja dia selalu memandangi Rian. Pada saat dia sedang menulis laporan, sampai-sampai laporan tersebut tertuliskan nama Rian. Beruntung ada rekan Rere yang menegurnya.
Namun ada yang berbeda dari Rere, selama dia bekerja dia selalu memandangi Rian. Pada saat dia sedang menulis laporan, sampai-sampai laporan tersebut tertuliskan nama Rian. Beruntung ada rekan Rere yang menegurnya.
Rekannya,”Salah itu kok Rian,
wah ngelamusn rean mulu si”.
Rere,”Heheh iya maaf, salah”.
Rekannya,”Konesn dong, jangan
mikirin Rian aja”.
Setelah rekan Rere menegur Rere
karena kesalahanya, dia pun langsung menghampiri Rian yang tak jauh dari Rere
duduk. Rekan Rere berkata,”Mas Rian, ada gadis yang suka sama mas Rian”.
Rian,”Siapa mbak...?”.
Rekan,”Itu Rere”.
Rian,”Dari mana mbak tau..?”.
Rekan,’Masa dari tadi dia
ngelihatin mas rian terus. Terus bikin laporan kolomnya diisi nama mas Rian
semua kan apa itu kalo gak suka”.
Haripun sudah sore dan waktunya
untuk pulang, sementara Rian tidak memperbolehkan Rere pulang terlebih dahulu.
Rian penasaran dengan apa yang dikatakan oleh rekanya tadi.
Rian,”Apa benar yang dikatakan
ibu tadi, kamu salah bikin laporan dan kolomnya diisi namaku semua”.
Rere,”Iya yan, aku gak konsen
mikirin kamu”.
Rian,”Kenapa mikirin aku..?”.
Rere,”Aku gak tau, akhir-akhir
ini aku sering banged mikirin kamu mungkin aku punya rasa sama kamu”.
Rian,”Aku pun sebenarnya
demikian, namun aku belum dapat waktu yang tepat untuk ungkapkan rasa ini”.
Rere terdiam dan cukup lega
pria yang dia idamkan sudah mengetahui apa yang dirasakannya.
Rian,”Mungkin sekarang waktu
yang tepat untuk ngomong hal tersebut, aku cinta sama kamu. Jadilah pendampingku
untuk sekarang dan dan sampai akhir hayat”.
Rere,”Aku pasti setia
mendapingimu, saat susah, senang dan hingga akhir hayat”.
Rerepun sudah lega dengan
keadaan ini, pria yang dicintainya ternyata juga mencintai Rere. Kini mereka
bisa menyatukan rasa yang sudah lama mereka pendam.
Janji mereka yang akan selalu bersama, mencintai, mendampingi, hingga akhir hayat, menjadi tumpuan utama dipersatukan cinta mereka.
Janji mereka yang akan selalu bersama, mencintai, mendampingi, hingga akhir hayat, menjadi tumpuan utama dipersatukan cinta mereka.
---
oOo ---
Ah, sungguh rasa ini begitu menyiksa, ha ha ha…. Senang
kalau mendapatkan kisah-kisah menarik yang baru dan benar-benar belum pernah di
baca sebelumnya.
Masih ada kisah Contoh Cerpen Singkat tentang Remaja seperti ini? Tentu saja, banyak kisah-kisah cinta romantis, atau kisah cinta berakhir tragis sekalipun. Kalau yang suka dengan motivasi juga ada.
Masih ada kisah Contoh Cerpen Singkat tentang Remaja seperti ini? Tentu saja, banyak kisah-kisah cinta romantis, atau kisah cinta berakhir tragis sekalipun. Kalau yang suka dengan motivasi juga ada.
Di sini memang tempatkan cerpen pendek remaja, jadi jangan
salah masuk situs lain. Kalau anda baru ke situs ini maka pastikan anda
mencatat alamat situs nya.
Setiap hari akan ada cerita baru yang lebih menarik. Ada yang diceritakan dengan sederhana, ada yang sudah dilengkapi analisis dan lain sebagainya. Sudah, bagi yang masih ada waktu silahkan dilanjutkan.
Setiap hari akan ada cerita baru yang lebih menarik. Ada yang diceritakan dengan sederhana, ada yang sudah dilengkapi analisis dan lain sebagainya. Sudah, bagi yang masih ada waktu silahkan dilanjutkan.