Cerpen
singkat yang pendek menjadi primadona dan banyak dicari.
Maka dari itu kita tambah lagi koleksi yang ada dengan sebuah karya berjudul “rindu engkau, ya nabi!”. Jelas bahwa karya kali ini mengambil tema Religi atau bisa
juga disebut sebagai cerpen islami. Jangan kaget ya, karena biasanya
cerita-cerita dengan tema ini akan kental dengan nuansa nasehat untuk hidup
lebih baik.
Sesuai kebutuhan saja, atau
sesuai keinginan, cerpen
religi pendek juga tidak jelek kok, justru banyak hikmah yang bisa
diambil. Seperti pada cerpen kali ini, anda semua akan mendapatkan bahan bacaan
yang menarik dan menghibur. Ceritanya sederhana namun cukup unik karena
mengangkat kisah dari sisi berbeda.
Karya ini akan melengkapi
berbagai cerpen yang sudah kita miliki sebelumnya. Karya ini diharapkan bisa
dijadikan bahan belajar analisis atau analisa karya sastra. Jangan sungkan
untuk menikmati karya tersebut ya. Ini memang dibagikan khusus untuk anda kok,
supaya bisa dijadikan teman santai di akhir pekan.
Seorang rekan pernah meminta
cerpen Religi yang berkaitan dengan sang Nabi, maka dari itu karya ini bisa
dijadikan tambahan. Kalau ceritanya kurang sesuai silahkan lihat cerita yang
lain. Masih ada beberapa karya lagi yang bisa anda baca. Bahkan cukup untuk
dibaca seharian. Silahkan dinikmati ya.
Rindu Engkau, Ya Nabi!
Cerpen
Singkat Pendek
Azan magrib berkumandang itu artinya pertanda bahwa maghrib
sudah tiba dan sudah saatnya umat Islam melakukan kewajibannya. Begitu pula
yang dilakukan oleh Hadi, dia berangkat ke Mushola untuk sholat berjama'ah dan
mengaji kepada pak ustadz.
Dengan baju koko lusuknya dan sendal jepit yang sudah jelek
dia tetap semangat untuk menjalankan kewajibannya beribadah dan mencari ilmu. Hadi
berhenti untuk memperbaiki sandalnya yang lepas.
Dia tidak mengeluh dengan orang tuanya meskipun sendalnya
sudah jelek. Dia mengerti benar kondisi orang tuanya yang serba kekurangan.
Bocah tersebut pun berjalan kembali dengan membawa sebuah
Al-Quran. Tak lama kemudian sampailah dia di mushola. Dia mengikuti sholad
magrib berjamaah dengan ustad, rekan, dan warga sekitar. Setelah sholat, pak
ustad mengajari ngaji anak-anak yang datang di mushola tersebut.
“Anak-anak mari mengaji”, ungkap pak ustad mengajak
anak-anak tersebut..
“Iya pak ustad”, ungkap Hadi dan kawan-kawan.
“Di mulai dari kamu Hadi”.
“Iya pak”.
Hadi pun mengaji dengan pak ustad dan selanjutnya disusul
dengan anak-anak yang lainya. Setelah semua anak-anak selesai mengaji pak ustad
hendak memberikan tausiyah tentang Rasullah.
“Anak-anak, pak ustad mau cerita boleh enggak..?”.
“Iya pak boleh”.
“Bapak ustad mau cerita tentang Rosullullah, anak- anak
sekalian nabi Muhamad SAW, adalah nabi terakhir yang wajib untuk diimani.
Berkat beliaulah kita semua telah berhijrah dari jaman kebodohan hingga jaman
berkemajuan. Anak-anak sekalian tahukah kalian mekah adalah kota yang penuh
dengan kemaksiatan dan kejahatan sebelum
adanya Islam, berkat beliaulah mekah menjadi kota untuk muslim yang kita kenal saat
ini. Muhamad SAW adalah nabi yang pemberani dan semua perkataanya adalah
dijadikan landasan hukum oleh umat Islam. Untuk itu kita sebagai umat Islam
wajib mengimani beliau dan semoga kita semua mendapatkan safaatnya dihari akhir ”.
Hadi pun terpukau dengan ceramah yang disampaikan oleh pak
ustad, dia berkata dalam hati,”Andaikan aku bisa ketemu nabi”.
“Kamu kenapa kok bengong Hadi.?”. Ungkap ustad.
“Enggak pak ustad, mungkin enggak pak, aku bertemu nabi.?”.
“Hemm, kamu pingin ketemu nabi.?”.
“Iya pak Ustad”.
“Bisa Hadi, asalkan kamu perbanyak ngibadah, amal sholeh,
dan yang terakhir salawat nabi”.
“O gitu ya pak, Hadi mau rajin lah pak”.
“Allhamduliillah, yang lain enggak ada yang mau ketemu nabi
apa.? ”
“Mau pak ustad”, ungkap teman-teman Hadi dengan serempak.
“Allhamdulillah”.
Acara mengajipun selesai dan ustad dan anak-anak semuanya
bergegas pulang. Sementara Hadi masih dimushola dan terus terbayang apa yang
disampaikan pak ustad. Dia ingin sekali bertemu dengan nabi. Selanjutnya dia pun
pulang dan sesampainya dia dirumah rasa ingin bertemu dengan nabi masih ada,
dia terus memikirkan nabi.
Malam sudah larut dan Hadi pun tidur dengan terlebih dahulu
membaca doa. Dia tidur dengan lelapnya dan masuk kedunia mimpi dengan tenang.
Di dalam mimpi tersebut dia mendengar suara yang memanggilnya.
“Hadi,... Hadi,... Hadi..,”
“Siapa..?,”, ungkap Hadi dengan sedikit panik.
“Apabila engkau ingin bertemu denganku maka perbanyaklah solawat
kepadaku”.
“Subhanallah, ya nabi..!”.
Hadi terbangun dan penasaran siapakah gerangan suara yang
hadir dalam mimpinya. Hadi pun mengucap salawat dan kemudian tidur kembali.
---
oOo ---
Tingkat iman dan taqwa juga
bisa dilihat dari kecintaannya kepada Nabi. Lalu bagaimana dengan kisah di
atas, apakah bisa mencerminkan taqwa seorang hamba kepada Alloh? Silahkan
lakukan analisa lebih jauh untuk mendapatkan sisi lain dari karya di atas. Ada
tema, ada makna, ada pesan moral yang bisa digali lebih jauh.
Sembari menikmati untaian kata yang indah, pembaca juga bisa merenungi nasehat yang disampaikan. Waktu luang tidak akan terbuang percuma karena dalam cerita yang cerpen dan pendek juga terdapat pembelajaran yang bisa dilakukan. Mudah-mudahan karya di atas berkenan di hati pembaca semua. Itu saja, salam hangat dari kami.
Sembari menikmati untaian kata yang indah, pembaca juga bisa merenungi nasehat yang disampaikan. Waktu luang tidak akan terbuang percuma karena dalam cerita yang cerpen dan pendek juga terdapat pembelajaran yang bisa dilakukan. Mudah-mudahan karya di atas berkenan di hati pembaca semua. Itu saja, salam hangat dari kami.