Supaya lebih lengkap maka kita tambah lagi contoh cerpen tema pendidikan singkat yang sudah ada di situs ini. Kali ini ceritanya tentang jam kosong, bagaimana menurut anda, apakah kira-kira cerpen ini cukup menarik? Jangan berpaling dulu, cerpen ini sangat cocok untuk dibaca oleh para pelajar karena ada pesan baik yang bisa direnungkan.
Cerpen berjudul "jam kosong" berikut ini menggambarkan bagaimana suasana dan situasi para pelajar ketika mendapatkan jam kosong dan tidak ada guru.
Senang deh kalau anda membaca kisahnya karena suasana begitu kondusif untuk menuntut ilmu. Tapi sebelum itu baca juga judul berikut!
1) 20 cerpen hantu terbaik
2) Cerpen pelajar tentang ekskul dan kerajinan
3) 20 cerita pengalaman pelajar paling menarik
4) 100 cerpen tentang belajar usaha
5) Koleksi cerita bahasa inggris dan artinya
Ternyata, dalam cerpen ini diceritakan beberapa siswa menghadapi jam kosong dengan sangat bijaksana dan pintar. Ternyata mereka tidak menyia-nyiakan waktu dan tidak senang ketika mendapatkan jam kosong.
Pokoknya menarik deh bagaimana ceritanya. Makanya kami sengaja membagikan cerita itu untuk rekan pelajar semua.
Dengan tambahan satu judul lagi maka cerpen dengan tema pelajar atau pendidikan menjadi lebih banyak dan lebih lengkap lagi.
Jadi sewaktu-waktu membutuhkan cerpen seperti ini rekan semua lebih mudah mencarinya, benar begitu bukan? Ya maka dari itu lebih baik dibaca saja cerita selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: cerpen anak sekolah akibat buruk tawuran
Cerpen berjudul "jam kosong" berikut ini menggambarkan bagaimana suasana dan situasi para pelajar ketika mendapatkan jam kosong dan tidak ada guru.
Senang deh kalau anda membaca kisahnya karena suasana begitu kondusif untuk menuntut ilmu. Tapi sebelum itu baca juga judul berikut!
1) 20 cerpen hantu terbaik
2) Cerpen pelajar tentang ekskul dan kerajinan
3) 20 cerita pengalaman pelajar paling menarik
4) 100 cerpen tentang belajar usaha
5) Koleksi cerita bahasa inggris dan artinya
Ternyata, dalam cerpen ini diceritakan beberapa siswa menghadapi jam kosong dengan sangat bijaksana dan pintar. Ternyata mereka tidak menyia-nyiakan waktu dan tidak senang ketika mendapatkan jam kosong.
Pokoknya menarik deh bagaimana ceritanya. Makanya kami sengaja membagikan cerita itu untuk rekan pelajar semua.
Dengan tambahan satu judul lagi maka cerpen dengan tema pelajar atau pendidikan menjadi lebih banyak dan lebih lengkap lagi.
Jadi sewaktu-waktu membutuhkan cerpen seperti ini rekan semua lebih mudah mencarinya, benar begitu bukan? Ya maka dari itu lebih baik dibaca saja cerita selengkapnya di bawah ini.
Jam Kosong Lagi
Cerpen Singkat Pendidikan Oleh Irma
Pagi buta Camil sudah bangun, ia membereskan tempat tidur,
mempersiapkan buku-buku pelajaran dan tugas lalu beranjak menuju kamar mandi.
Setelah membersihkan diri tak lupa ia sholat subuh kemudian menuju dapur untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan.
Setelah membersihkan diri tak lupa ia sholat subuh kemudian menuju dapur untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan.
“Kamu sudah bangun Nak…”
“Sudah bu, ibu mau masak apa?”
“Tumis kangkung sama ikan asin goreng”
“Ya sudah sini aku bantuin bu”
Pagi itu seperti biasa Camil membantu ibunya menyiapkan
sarapan pagi. Jam 5 pagi sarapan sudah siap dan ibunya lalu mulai menyiapkan
dagangan. Ibu Camil memiliki warung soto, jadi sehari-hari ia selalu sibuk
dengan dagangannya.
Setelah menyelesaikan urusan dapur Camil pun masih sempat
membantu ibunya mempersiapkan dagangan. Jam 6 mereka satu keluarga sudah
sarapan dan memulai aktivitas sehari-hari. Ayah Camil pergi ke sawah, sementara
ibunya berdagang.
Camil sendiri masih duduk di bangku SMA kelas 3. Ia selalu
rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah. Ia juga sering membantu ibunya
berdagang karena memang rumah mereka di depan sekolah Camil.
Sejak kakaknya meninggal satu tahun lalu karena sakit Camil
selalu rajin membantu ibunya. Ia menggantikan sang kakak untuk membantu ibu
mendapatkan uang untuk tambahan kebutuhan sehari-hari.
Dulu waktu kakaknya masih hidup mereka bisa mengandalkan
hasil sawah ayahnya karena selalu dibantu sang kakak. Namun sekarang sang ayah
bekerja sendiri sehingga seringkali hasil panen kurang memuaskan.
Meski dari keluarga kurang mampu, Camil adalah anak yang
pandai dan ia sangat rajin di sekolah. Ia selalu mendapatkan peringkat, bahkan
tahun ini ia mendapatkan beasiswa untuk anak berprestasi.
Namun belakangan ini sedang ada masalah di sekolahnya.
Beberapa guru yang sudah tua meninggal dunia, kebetulan sudah ada 3 guru yang
meninggal bulan itu.
Karena itu proses belajar mengajar di sekolah sedikit terganggu karena kekurangan guru. Camil dan teman-teman terpaksa sering belajar sendiri di sekolah karena jam kosong.
Karena itu proses belajar mengajar di sekolah sedikit terganggu karena kekurangan guru. Camil dan teman-teman terpaksa sering belajar sendiri di sekolah karena jam kosong.
“Hari ini sepertinya kita jam kosong lagi nih”, ucap Camil
kepada Niko.
“Iya nih, padahal sebentar lagi ujian”, jawab Niko.
“Bagaimana jika kita belajar bersama, kita coba latihan soal
saja, setelah itu kita saling tukar jawaban kita”
Akhirnya Niko dan Camil belajar mengerjakan soal-soal yang
ada di buku. Setelah selesai mereka saling menukar hasil jawaban yang
diperoleh. Jika ada yang tidak sependapat dan memiliki jawaban berbeda maka
mereka pun mendiskusikannya bersama-sama.
Melihat mereka berdua belajar sendiri, beberapa tema lain
pun ikut bergabung, suasana belajar menjadi lebih ramai dan menarik. Di
sela-sela itu mereka juga masih sempat bercanda-ria.
“Coba kalau setiap hari seperti ini ya, kita belajarnya jadi
lebih santai”, celetuk salah seorang dari mereka.
“Benar juga ya, tapi kalau ada yang mentok dan tidak tahu ya
kita juga yang susah, coba soal nomor 5 ini siapa yang tahu?”, ucap Niko
“Iya, aku tidak tahu jawaban pastinya”, tambah Camil
“Ya sudah, kita catat saja yang tidak kita tahu, setelah itu
nanti kita berikan ke kepala sekolah agar kita dibantu…”
Mereka pun melanjutkan diskusi sampai tidak menyadari waktu
istirahat telah tiba. Mendengar anak lain ramai di luar kelas mereka pun
akhirnya mengakhiri diskusi dan istirahat.
“Bagaimana ini, jam berikutnya kita juga kosong, apa kita
lanjutkan seperti tadi?”
“Ya bisa saja, tapi apa tidak sebaiknya kita bilang kepada
kepala sekolah?”
“Bilang bagaimana?”
“Ya ini kan sudah dua minggu kita seperti ini, padahal
sebentar lagi kita ujian, apa tidak ada guru lain?”
“Iya kamu benar”
Akhirnya beberapa murid memutuskan untuk musyawarah terlebih
dahulu di kelas. Akhirnya mereka bermusyawarah membahas jam kosong yang sering
terjadi.
Akhirnya, keputusan diambil, dengan berbagai pertimbangan mereka memutuskan untuk mencoba bicara dengan para guru. Niko, Camil dan Tia pun akhirnya menuju ke kantor.
Akhirnya, keputusan diambil, dengan berbagai pertimbangan mereka memutuskan untuk mencoba bicara dengan para guru. Niko, Camil dan Tia pun akhirnya menuju ke kantor.
“Ada apa anak-anak, kalian tidak belajar?”
“Tidak pak, pelajaran kimia…”
“Ow… jadi kalian mau apa?”,
“Kami ingin bertemu bapak kepala sekolah pak”
“Ada perlu apa kalian ingin bertemu pak kepala sekolah”
“Ini pak, kami ingin membicarakan masalah jam kosong di
kelas kami”
“Oh… ya sudah, di ruangannya, kalian bisa kesana langsung”
Akhirnya mereka menemui kepala sekolah dan mengatakan
masalah jam kosong tersebut. Tidak ada solusi yang memuaskan.
Bapak kepala sekolah mengatakan bahwa di sekolah sudah tidak ada guru lain yang bisa membantu, mereka mau tidak mau harus belajar sendiri sampai guru baru didapatkan.
Bapak kepala sekolah mengatakan bahwa di sekolah sudah tidak ada guru lain yang bisa membantu, mereka mau tidak mau harus belajar sendiri sampai guru baru didapatkan.
“Ya sudah, kita harus belajar sendiri kalau begitu”, ucap Niko
“Tidak apa-apa, yang penting kita sudah bicara dengan bapak
kepala sekolah”, jawab Camil
“Iya benar, lagi pula bapak kepala sekolah sudah janji akan membantu kita jika ada pertanyaan seputar pelajaran”, lanjut Tia
Mereka pun akhirnya kembali ke kelas dan menyampaikan apa
yang mereka bicarakan dengan kepala sekolah.
Terlihat, para murid sebenarnya sedikit kecewa namun mereka mengerti dan mau berusaha sekuat tenaga untuk belajar sendiri. Apalagi sebentar lagi ujian, mereka tidak mau kalau sampai tidak lulus.
Terlihat, para murid sebenarnya sedikit kecewa namun mereka mengerti dan mau berusaha sekuat tenaga untuk belajar sendiri. Apalagi sebentar lagi ujian, mereka tidak mau kalau sampai tidak lulus.
--- Tamat ---