Contoh cerpen tentang anak islami ini bisa dikatakan lucu dan menggelikan
tapi bisa dikatakan juga cukup menarik dan pandai. Penulis, dalam cerpen yang
berjudul “Alloh Itu Ada” seolah ingin memberikan pelajaran dan mengingatkan
bahwa untuk memberikan pemahaman kepada seorang anak tidak harus dengan sesuatu
yang serius dan menegangkan.
Apa yang diceritakan dalam cerpen
islami berikut sungguh bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, apalagi selaku
orang tua.
Orang tua, dalam mendidik anak seharusnya tidak lupa akan kasih sayang. Mendampingi anak-anak dengan berbagai hal yang dijumpai di kehidupan sehari-hari akan membantu anak memperoleh pemahaman yang benar bagaimana menjalani hidup.
Orang tua, dalam mendidik anak seharusnya tidak lupa akan kasih sayang. Mendampingi anak-anak dengan berbagai hal yang dijumpai di kehidupan sehari-hari akan membantu anak memperoleh pemahaman yang benar bagaimana menjalani hidup.
Dalam cerita berikut digambarkan
juga bagaimana orang tua hendaknya menanamkan tauhid sedari anak masih kecil.
Harus diusahakan bahwa anak tahu esensi dan arti iman kepada Alloh yang sesungguhnya. Sebisa mungkin harus ditanamkan bahwa didunia ini Alloh melihat segalanya.
Harus diusahakan bahwa anak tahu esensi dan arti iman kepada Alloh yang sesungguhnya. Sebisa mungkin harus ditanamkan bahwa didunia ini Alloh melihat segalanya.
Semoga saja kisah yang akan
dibaca berikut bukan hanya bisa untuk bahan hiburan saja melainkan bisa untuk
bahan pembelajaran bagi kita semua.
Seperti apa sih sebenarnya kisah alam cerpen religi tersebut? Berikut selengkapnya cerpen berjudul “Alloh itu Ada”, untuk anda semua!
Seperti apa sih sebenarnya kisah alam cerpen religi tersebut? Berikut selengkapnya cerpen berjudul “Alloh itu Ada”, untuk anda semua!
Cerpen
Anak Islami
“Enggak lah bu… aku takut!”,
jawab Dirma ketika diminta berangkat ke masjid – yang hanya beberapa meter dari
rumah – sendiri. Sang ibu pun heran melihat anaknya yang tak biasanya mengatakan
takut, “kok takut, memang takut apa?”, jawab ibunya.
“Aku takut ada anak nakal yang
jail”, ucap anaknya polos. Dirma yang baru menganjak masuk ke sma memang masih
benar-benar takut. Terlihat tatap matanya yang serius seolah memohon kepada
ibunya.
Ibunya lalu menasehati dia bahwa
untuk melakukan kebaikan ia tidak boleh takut, “Nak, ke masjid kan baik, untuk
ibadah jadi tidak boleh takut, kan ada Alloh yang akan selalu menjaga kita,
apalagi jika kita berbuat baik”.
“Alloh itu siapa sih bu, kok bapak guru di sekolah Alloh itu yang menciptakan semua ini”, tanya Dirma dengan polos.
“Alloh itu siapa sih bu, kok bapak guru di sekolah Alloh itu yang menciptakan semua ini”, tanya Dirma dengan polos.
Mendengar pertanyaan anaknya,
sang ibu pun tersenyum kecil dan memberikan penjelasan agar anaknya mengerti. “Iya,
bapak guru benar, Alloh itu Pencipta semua hal. Alloh itu baik, kuat dan
penyayang, jadi Alloh akan melindungi kamu terus… tapi kalau kamu berbuat baik.
Makanya gih, sana berangkat ke masjid, sebentar lagi ayah juga kan menyusul”,
ucapnya.
“Jadi, kalau ada Alloh tidak akan
ada yang mengganggu aku ya bu?”
“Iya, kalau pun ada yang
mengganggu, Alloh akan melindungi kamu Nak…”
“Ya sudah, aku ke masjid ya bu…
tapi ayah suruh cepat!”
“Iya, sudah sana berangkat”
Dirma pun berangkat ke masjid
untuk sholat isya. Di sana rupanya sudah banyak orang, ia pun bertemu dengan
beberapa anak lain yang juga ke masjid.
Dirma masih canggung dan kurang begitu percaya diri melihat banyaknya orang yang disana. Ia pun lalu duduk sambil menunggu sang ayah.
Dirma masih canggung dan kurang begitu percaya diri melihat banyaknya orang yang disana. Ia pun lalu duduk sambil menunggu sang ayah.
Beberapa saat pun sang ayah
datang, ketika sudah masuk waktu sholat mereka pun langsung sholat berjamaah.
Setelah selesai kemudian Dirma dipanggil oleh sang ayah. “Nak, sini…”, ucap
sang ayah.
“Iya yah…”
“Em… kamu tahu tempat ini apa?”
“Ini kan masjid yah, memang ayah
tidak tahu ya?”
“Iya… ayah tahu, kamu tahu masjid
itu untuk apa?”
“Benar, masjid itu rumah Alloh,
disini tempatnya untuk melakukan kebaikan, untuk saling mengingatkan, untuk
ibadah…”
“Loh… kok rumah Alloh si yah,
terus Alloh dimana dong, kok enggak kelihatan?”
“Hem… maksud ayah, tempat ini
adalah tempat suci. Alloh ada, bukan hanya disini tapi dimana saja kamu berada,
tapi kamu tidak akan bisa melihat Alloh langsung”
“Terus, bagaimana ayah tahu kalau
Alloh itu ada?, kan enggak kelihatan?”
“Bisa dong, coba deh kalau ayah
kentut kamu menghirup tahu tidak?”
“Tahu, kan bau Yah….”
“Terus, kamu tahu dong kalau ayah
kentut?”
“Ya tahu lah…?”
“Loh… kamu tahu dari mana kalau
ayah kentut?”
“Ya tahu dari bau-nya kok… kan
kentut ayah bau…”
“He he…. Ya begitulah, meski kamu
enggak bisa lihat kentut tapi kamu bisa tahu kalau kentut ada kan, dari
bau-nya”
“La terus apa hubungannya sama
Alloh itu Ada?”
“Kamu kan enggak bisa lihat
Alloh, tapi Alloh ada, karena kamu bisa melihat ciptaannya, ada langit, ada
bumi, ada bulan, binatang, gunung…. Itu semua bukti adanya Alloh Nak…”
Hari itu, Dirma mendapatkan
pelajaran dari sang ayah bahwa tidak semua yang ada itu harus bisa dilihat. Kini,
Dirma yakin bahwa semua perkataan Ayah dan ibu memang benar bahwa ada Alloh
yang menciptakan semua yang ada.
---
oOo ---
Apa yang kita dapat dari kisah di
atas adalah sebuah pembelajaran yang sangat berharga. Ada beberapa pesan yang
bisa direnungkan dari kisah di atas.
Pertama, orang tua bertanggung jawab penuh untuk menanamkan tauhid iman kepada Alloh sejak anak usia dini.
Pertama, orang tua bertanggung jawab penuh untuk menanamkan tauhid iman kepada Alloh sejak anak usia dini.
Kedua, pengajaran atau dalam
mendidik anak hendaknya dilakukan dengan cara yang baik dengan tetap
menunjukkan kasih sayang yang tulus dari orang tua.
Selain itu, hendaknya pembelajaran tidak hanya diberikan dari bangku sekolah saja, dalam ehidupan sehari-hari orang tua pun harus selalu mendampingi anak mereka.
Selain itu, hendaknya pembelajaran tidak hanya diberikan dari bangku sekolah saja, dalam ehidupan sehari-hari orang tua pun harus selalu mendampingi anak mereka.
Ketiga yaitu mulai dari kecil
hendaknya anak laki-laki juga sudah dikenalkan dengan masjid. Orang tua bisa
membimbing, mengarahkan dan mengajak langsung anak untuk akrab dengan masjid.
Itulah sedikit dari cerpen anak islami
kali ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.