Contoh Cerpen Singkat Persahabatan, Teman Maharani

Berikut sebuah contoh cerpen singkat tentang persahabatan. Kisah persahabatan antara Maharani dan Dita, sungguh mengagumkan dan bisa menjadi inspirasi seperti yang diceritakan dalam cerpen berikut. Cerpen ini sangat menarik, dan tentu saja belum pernah dibagikan sebelumnya. Seperti apa cerita tersebut?


Alurnya, dalam karya ini tidak kompleks, sederhana hanya satu alur. Inti ceritanya mengisahkan seorang gadis yang bernama Maharani. Maharani ini gadis miskin tapi banyak sekali yang suka, ia memiliki banyak teman.

Salah satu teman yang sangat dekat adalah Dita. Melalui persahabatan antara Dita dan Maharani ini digambarkan banyak hal. 

Pertama misalnya, digambarkan bahwa Maharani adalah gadis yang sangat baik dan suka menolong. Digambarkan juga bahwa ia semangat dan bekerja keras dan tidak menyerah pada nasib. Beberapa cerpen tema ini lainnya yaitu sebagai berikut:

1) Contoh cerpen singkat pendidikan
2) Kumpulan cerpen persahabatan
3) Contoh cerpen persahabatan sejati
4) Contoh cerpen singkat bergambar
5) Contoh cerpen singkat persahabatan beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
6) Contoh cerpen singkat persahabatan beserta unsur intrinsiknya
7) Contoh cerpen persahabatan dan cinta
8) Contoh cerpen singkat dan unsur intrinsiknya

Pokoknya kisah cerita tentang persahabatan antara mereka ini menggambarkan banyak yang unik dan menarik. Tidak elok dan tidak pas jika diceritakan semua. 

Lebih baik, bagi anda yang kebetulan sedang mencari contoh cerpen khususnya dengan tema sahabat bisa membaca langsung karya tersebut.

Teman Maharani
Cerpen Oleh Irma

Siapa yang tak kenal dengan Maharani, ia adalah sosok yang sangat disegani sekaligus disukai oleh anak-anak sebaya. Tutur kata lembut, prilaku santun dan ramah serta pribadi yang positif membuat ia menjadi sorotan di kalangan remaja.

Di lingkungan, tak ada satu pun yang tidak ingin bersahabat dengan Maharani. Ia yang begitu perhatian dengan orang lain membuat semua orang – bahkan yang pertama kali bertemu sekalipun – kagum.

Di bidang sosial, Maharani memang memiliki kelebihan namun sebenarnya di balik kepribadian yang dia miliki, Maharani memiliki kelemahan dan kekurangan sama seperti manusia lain. 

Maharani lahir di tengah keluarga yang kekurangan, hingga ia setiap hari harus membantu ibunya mencari uang.

Kekurangan itu, yang biasanya akan membuat orang berkecil hati, justru membuat Maharani sangat welas-asih kepada orang lain. Ia tidak pernah melewatkan satu orang pun dalam kesusahan tanpa ia mengulurkan tangan.

“Tidak usah Bu, tidak usah repot, tapi kalau ibu mau memberikan sedikit makanan, saya akan menerimanya”, ucap Maharani menolak uang pemberian dari orang yang baru saja ditolongnya.

Ya, itulah uniknya Maharani, ia sama sekali tak malu dan segan berbicara mengenai makanan. Di benaknya, ia memang hanya berpikir bahwa bagaimanapun makan adalah sebuah keharusan, dan tidak apa-apa jika sesekali ia menerima kebaikan orang lain.

Dari kecil, Maharani telah menanam begitu banyak kebaikan kepada orang lain, tidak terkecuali juga dengan teman-teman sebaya. Ia bak malaikat yang selalu hadir dikala teman kecilnya ada masalah, ia selalu menolong.

“Rani, tolong aku dong!” suara Dita tiba-tiba memecahkan lamunannya. “Kenapa Dit, sini masuk”, jawab Maharani.
“Rambutku rontok Ran, bagaimana ya? Sudah aku coba pakai obat justru tambah parah”, keluh Dita.

“Halah, begitu saja kok repot, pakai yang tradisional saja, nih warisan nenek aku…”, jawab Maharani. Dita yang memang sudah biasa meminta bantuan Maharani pun langsung menerima saran sahabatnya itu.

“Kalau tidak bisa, besok kamu kesini saja aku bantu”, lanjut Maharani .
“Iya, besok aku ke sini lagi. Oh, iya, bagaimana uang sekolah kamu, sudah jadi dibayar belum?” tanya Dita
“Belum Dit, ibu masih belum punya uang, kemarin aku dagang dapat lumayan tapi untuk beli beras dulu”, ucap Maharani.

“Em… ya sudah, begini saja, aku punya uang, kamu bisa pakai untuk bayar sekolah dulu, nanti bisa kamu ganti”, ucap Dita menawarkan bantuan kepada sahabatnya. “Tidak usah Dit, besok saja tidak apa-apa kok”, ucap Maharani menolaknya.

“Sudahlah Ran, tidak apa-apa, lagi pula ini bukan pemberian gratis kok, kamu hutang dan nanti kalau kamu sudah ada bisa dikembalikan lagi”, jawab Dita, “lagi pula besok kan batas akhir pembayaran soalnya lusa kan kita sudah ujian”, lanjut Dita.

Dengan sedikit paksaan, Maharani pun menerima bantuan dari Dita. Dari sekian banyak bantuan yang selalu Dita tawarkan, mungkin ini baru pertama kali Maharani menerima bantuan itu. 

Ia memang sangat tidak suka bergantung dan membuat susah orang lain, bahkan pada sahabat sendiri sekalipun.

“Eh, Ran, tapi jangan lupa ya bantu aku atasi masalah rambutku ini, awas kalau sampai gagal, he ehe e he..”, lanjut Rani. “Dasar kamu ya….”, jawab Maharani sambil tertawa.

Meski memiliki banyak sekali teman yang bersedia membantu masalah, namun Dita adalah satu-satunya teman dan sahabat bagi Maharani. Dita selalu saja menjadi orang pertama yang menemani gundah dan kesedihan Maharani.

Pernah, waktu itu Maharani diganggu oleh cowok nakal, dan tiba-tiba Dita datang menghajar mereka. Bahkan cowok yang memang suka sama Marahani tersebut sampai minta ampun dan berjanji tidak akan menggoda Maharani lagi.

Ya, begitulah, menebar kebaikan akan membuahkan kebaikan seperti yang Maharani lakukan. Dengan adanya Dita yang setia menemaninya, Maharani mampu menjalani hidupnya yang sulit, bahkan perlahan kehidupan Maharani pun mulai lebih baik.

--- Tamat ---

Back To Top