Contoh Cerpen Lucu dan Menarik, Belajar Berpuasa - Sesekali tidak ada salahnya kita bercanda, mencari hiburan
dari cerita cerpen lucu yang menarik, benar tidak? Ya, sesekali sembari
menyelam minum air, selain mencari hiburan kita bisa juga mendapatkan wejangan, nasehat yang terkandung dalam
sebuah cerita lucu.
Di cerpen ada, tentu saja ada dong, bahkan banyak yang lucu. Salah satu contoh cerpen dengan tema ringan atau joke adalah cerpen berjudul “belajar berpuasa” yang akan segera kita baca.
Disebut lucu karena materi ceritanya memang tentang humor, disebut menarik karena cerita yang diangkat adalah menggabungkan antara kisah cinta dan peristiwa jenaka.
Disebut lucu karena materi ceritanya memang tentang humor, disebut menarik karena cerita yang diangkat adalah menggabungkan antara kisah cinta dan peristiwa jenaka.
Anda pasti penasaran, apalagi kisah cinta pada sebuah cerpen
dengan judul seperti itu, benar tidak? Cerpen ini meski lucu memang memiliki
nuansa religi atau agama.
Cerpen ini bisa juga mencari hiburan sekaligus bahan renungan bagi kita semua. Pasalnya dalam kejadian yang digambarkan ada hal yang lebih mendalam.
Cerpen ini bisa juga mencari hiburan sekaligus bahan renungan bagi kita semua. Pasalnya dalam kejadian yang digambarkan ada hal yang lebih mendalam.
Contoh cerpen ini berisi kisah cinta antara Rojiman dan
Rojiah. Kisah cinta unik dengan kejadian lucu dan menarik.
Seperti anda tahu, dalam Islam tidak ada kata pacaran, nah ini berhubungan dengan hal itu tetapi di kemas dengan suasana yang santai dan menggelikan. Penasaran, silahkan baca saja langsung ceritanya berikut.
Seperti anda tahu, dalam Islam tidak ada kata pacaran, nah ini berhubungan dengan hal itu tetapi di kemas dengan suasana yang santai dan menggelikan. Penasaran, silahkan baca saja langsung ceritanya berikut.
Belajar Berpuasa
Cerpen Lucu dan Menarik Oleh Irma
Rojiman dan Rojiah adalah sepasang pemuda yang sangat
bahagia. Bagaimana tidak, selama menjadi sepasang kekasih tiga bulan ini mereka
selalu kompak dan saling memberi satu sama lain. Rojiman – yang sering
dipanggil Roy – adalah seorang pemuda kaya yang sangat tampan rupawan.
Sebagai lelaki ia begitu pengertian, lemah lembut dan juga
berwibawa. Sekilas, Roy merupakan pemuda yang sempurna, kecuali masalah agama. Sebagai
seorang muslim, Roy tidak begitu taat, ia jarang sholat di bulan puasa pun ia
jarang berpuasa.
Rojiah yang lebih dikenal dengan nama Ojie adalah seorang
remaja yang cantik dan soleh. Ia begitu taat agama. Ia pun sangat menyayangi
Roy kekasihnya itu. Karena besarnya rasa sayang Ojie kepada Roy maka ia pun
selalu mengajak Roy untuk taat beribadah, apalagi dibulan ketiga mereka pacaran
itu sudah memasuki ramadhan.
“Roy, kamu kan sudah besar, sholat geh”, ucap Ojie melalui
telepon. “Eh, anu, iyaa sayang”, jawab Roy sedikit gugup.
“Sudah, tidak usah malu, aku tahu semua kok, yang lalu biar
berlalu yang penting mulai sekarang kamu belajar jadi lebih baik ya, apalagi
besok sudah ramadhan”, ucap Ojie merayu.
“Iya deh kalau begitu”, jawab Roy pasrah.
Dalam lima hari, Roy menjadi lebih rajin, ia sholat bahkan
ikut berpuasa. Tetapi dasar Roy, ia tidak memiliki banyak ilmu agama hingga
akhirnya ia melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Roy begitu bersemangat menjalani ibadah, apalagi Rojiah
kekasihnya terlihat senang mengetahui ia berubah. “Hallo, Roy, bangun kamu
sudah sahur belum?”, tanya Ojie lewat telepon.
“Iya sayang, sudah, ini baru saja selesai”, jawab Roy
sembari menuju ke kamar mandi.
“Bagus deh, terus sekarang lagi apa?”, tanya Ojie. “Mau
ambil mudlu”, jawabnya singkat.
Ojie pun tampak begitu gembira melihat kekasihnya sudah
benar-benar berubah. Setelah itu ia pun menutup telepon.
Hari itu, Roy tampak begitu semangat dan gembira menjalani
puasa. Sampai pada waktu berbuka puasa Roy menelpon kekasihnya dan berbuka
sambil ngobrol. Sore itu ia tampak begitu puas dengan apa yang sudah ia
kerjakan, “sahur nanti aku akan berikan kejutan untuk Ojie”, pikirnya dalam
hati.
Selesai berbuka ia pun langsung menuju ke masjid untuk
sholat tarawih, setelah selesai ia langsung tidur karena nanti waktu sahur ia
akan mengunjung Ojie dan mengajaknya makan sahur bersama, “ia pasti akan sangat
senang” pikirnya dengan semangat.
Ke esokan harinya, masih jam 3 dia sudah bangun. Ia lalu
membersihkan diri dan langsung berkemas. Setelah selesai ia langsung meluncur
ke tempat kost Ojie.
Hari menjelang subuh, Roy datang ke kost Ojie pacarnya untuk
mengajaknya pergi ke warung mencari makan sahur. “Hai, sayang, makan sahur
bareng yuk?”, Roy menelpon Ojie. “Eh, tapi….”, ucap Ojie kaget.
“Sudah, tidak usah lama-lama, aku sudah di depan kost kamu
ini”, ucap Roy setelah itu. Tidak ada pilihan, Ojie langsung keluar menemui
Roy. Ia tidak ingin membuat kekasihnya kecewa. Dengan dandanan seadanya ia pun
keluar sambil memegang handphone miliknya. “Kok kamu enggak nelpon dulu sih”,
ucap Ojie.
Belum sempat Roy menjawab ia segera masuk lagi ke kamar,
“eh, tunggu sebentar ada yang ketinggalan. Ojie meletakkan ponselnya di meja
dan masuk ke dalam.
Dengan santai Roy menunggu Ojie, sambil menunggu ia pun
iseng mengambil HP milik kekasihnya yang diletakkan di meja. Sesaat kemudian, tiba-tiba
datang sebuah SMS. Roy membuka dan membaca pesan tersebut, “Bagaimana keadaan
di kost sana, Sayang.. Jangan lupa sahur ya..”
Membaca pesan tersebut tentu saja Roy tiba-tiba naik pitam –
darahnya bergejolak, emosi pun memuncak dibakar cemburu – ia pun lalu membalas
SMS dengan menggunakan HP pacarnya itu. “Saya Roy, pacar Ojie! Jangan berani
rayu pacar saya atau kamu nanti tahu akibatnya!”, tulis Roy di pesan singkat tersebut.
Puas telah membalas pesan tersebut ia pun meletakkan ponsel
milik Ojie. Tidak berapa lama berselang, muncul SMS balasan, “Ini ayahnya Ojie!
Kamu siapa dan ngapain jam segini ke kost anak saya!”
Sungguh tidak diduga, muka Roy langsung berubah merah dan
memucat. Sesaat kemudian Ojie pun muncul, di saat itulah ayah Ojie menelpon
Ojie dan terdengar marah-marah.
Acara sahur bersama Ojie pun gagal. Bukan hanya itu, Ojie yang dimarah oleh ayahnya pun tidak bisa berbuat apa-apa, ia juga sebenarnya tidak setuju rencana kekasihnya itu.
Acara sahur bersama Ojie pun gagal. Bukan hanya itu, Ojie yang dimarah oleh ayahnya pun tidak bisa berbuat apa-apa, ia juga sebenarnya tidak setuju rencana kekasihnya itu.
Akhirnya, dengan berat hati ia pun mengatakan bahwa pacaran
dalam Islam tidaklah ada, hukumnya dilarang. Maka, hari itu juga Roy
mendapatkan balasan telak atas kesalahannya. Hari itu, berakhirlah kisah cinta Roy
dan Ojie.
Dengan hati yang kalut dan begitu kecewa, Roy berlalu dari
hadapan kekasihnya. Ia pun menyusuri jalan dengan perasaan hampa. “Kenapa
engkau tidak mengatakan sebelumnya!”, ucap Roy kesal sambil menendang batu yang
menghalanginya di jalan.
Waktu berlalu, Roy pun tak ingat lagi dengan ibadah. Ibadah
yang beberapa hari ini ia jalankan memang belum sepenuhnya karena keyakinan.
Roy – yang sedang berduka – pun tidak sahur dan tidak berpuasa.
Dari pagi ia hanya minum air putih, menjelang siang ia pun
mulai merasakan perutnya yang lapar. Tanpa ragu, dengan hati yang masih panas,
ia menuju ke sebuah warteg yang buka.
Dengan tampangnya yang seram dan garang ia pun berteriak
kepada pemilik warteg “Woi! Pemilik warteg ini mana!”, ucapnya. Pemilik warteg yang
sedang berada di dalam pun kaget mendengar teriakan tersebut, “Aa.. ada apa,
Pak?”, ia bertanya dengan sangat gugup.
Roy yang memang sedang tidak enak hati pun lantas membentak
orang itu, “Bapak yang punya warteg ini!”, ucap Roy keras. “Ii..iya”, jawab
pemilik warteg itu sambil gemetar.
“Ini kan bulan pasa, bulan yang suci! Hormati dong orang
yang lagi puasa, kalau jualan boleh saja tapi pakai penutup tirai, supaya enggak
keliatan!”, ucap Roy dengan pandangan mata yang tajam.
Tak mau ada masalah sang pemilik warung tegal itu pun
buru-buru berlari kedalam. Beberapa menit kemudian, ia memasang penutup di
warung makan itu.
Melihat warteg yang sudah tertutup itu Roy pun segera masuk,
ia sudah tidak tahan dan sangat haus, “Nah begitu dong, pesen es tehnya satu
ya... sama nasi ayam sekalian”, ucap Roy kemudian dengan wajah datar.
“Sial!” gumam pemilik warteg itu merasa tertipu dengan ulah
Roy. Meski sedikit kesal dengan tingkah Roy, ia pun tetap menyiapkan pesanan
yang diminta. Dalam hatinya ia tertawa sendiri melihat Roy yang begitu lahap
menyantap makanan yang dipesannya.
Begitulah, Roy akhirnya kembali ke jalan yang kelam. Ia
kembali jauh dari Tuhan dan menjalani hidupnya dengan hati yang hampa, tanpa
Ojie kekasih yang pernah menjadi inspirasi hidupnya beberapa bulan terakhir.
--- Tamat ---