Sebuah cerpen singkat terbaru akan kita sajikan untuk anda, cerpen ini merupakan cerpen tentang kehidupan remaja modern dengan gaya yang hanya mementingkan penampilan. Cerita yang diangkat mengambil inspirasi dari kehidupan nyata, pasti seru untuk di baca.
Ya, cerpen singkat berjudul "demam baju korea" ini merupakan cerpen remaja yang cukup menarik. Dikisahkan ada seorang remaja yang salah jalan. Remaja tersebut bernama Dinar - tokoh fiksi saja. Dinar ini awalnya adalah seorang remaja yang baik, bersahaja dan santun.
Namun dalam perjalanan hidupnya akhirnya ia terjerumus dan memiliki kebiasaan yang tidak baik yaitu terlalu memperhatikan penampilan. Nah, cerita ini berpusat pada kehidupan Dinar yang sedang demam dengan berbagai jenis baju ala Korea.
Ada kejadian menegangkan, namun juga ada suasana haru yang bisa membuat kita menangis. Sebenarnya apa saja yang terjadi pada kehidupan sang tokoh tersebut? Dari pada penasaran lebih baik kita baca saja cerita berikut!
Namun dalam perjalanan hidupnya akhirnya ia terjerumus dan memiliki kebiasaan yang tidak baik yaitu terlalu memperhatikan penampilan. Nah, cerita ini berpusat pada kehidupan Dinar yang sedang demam dengan berbagai jenis baju ala Korea.
Ada kejadian menegangkan, namun juga ada suasana haru yang bisa membuat kita menangis. Sebenarnya apa saja yang terjadi pada kehidupan sang tokoh tersebut? Dari pada penasaran lebih baik kita baca saja cerita berikut!
Demam Baju Korea
Cerpen Singkat oleh Mandes
Matahari sudah mulai tenggelam
ketika Dinar masih asyik melihat-lihat berbagai koleksi baju korea di sebuah
pusat perbelanjaan. Satu persatu lampu-lampu mulai menyala, burung-burung pun
mulai pulang ke sarang.
Keadaan yang semakin berganti
warna lampu sama sekali tak disadari oleh Dinar. Ia lupa waktu, sebagai seorang
remaja putri seharusnya ia sudah berada di rumah.
Dinar adalah seorang remaja desa
yang lucu dan menggemaskan. Ia sangat lugu, sopan dan sangat memegang aturan
dan tata krama. Namun semua itu adalah Dinar yang dulu, yang belum mengenal
kata modis dan modernisasi. Dinar yang dulu yang belum bergaul dengan remaja
masa kini yang konsumtif.
Seluruh petuah, nasehat dan
kebiasaan baik yang dulu dimiliki kini tak berguna. Dinar telah menjadi pribadi
yang sangat berbeda. “Loe harus gaul geh,
harus kekinian”, begitulah bahasa yang kini Dinar gunakan dalam
berkomunikasi.
Sebagai seorang perempuan hal
pertama yang selalu ia pikirkan adalah penampilan. “Aku harus tampil cantik dan
mempesona, agar semua cowok naksir aku”, begitulah kalimat yang sering ia
ucapkan.
Pakaian adalah segi penampilan yang selalu ia cermati, kali ini misalnya ia sedang demam dengan trend busana terbaru, bukan busana muslim tetapi baju korea terbaru.
Pakaian adalah segi penampilan yang selalu ia cermati, kali ini misalnya ia sedang demam dengan trend busana terbaru, bukan busana muslim tetapi baju korea terbaru.
Ia sama sekali tak mau
ketinggalan, bagaimanapun keadaan orang tuanya ia selalu tampil modis, seperti
saat ini, yang selalu ia cari adalah baju korea murah. Ya, karena se-modern
apapun, Dinar sebenarnya adalah anak seorang petani.
“Tak usah berlagak deh kamu,
dasar miskin!”, pernah seorang teman memaki Dinar dengan kalimat tersebut. Tak
terima dengan ejekan tersebut Dinar pun membuktikan kepada temannya tersebut
bahwa ia bisa membeli baju korea jepang yang sama seperti yang dipakai
teman-temannya.
“Lihat saja nanti, tidak seperti
kalian, aku akan mencari baju korea online, lebih trendy dan cantik”, ucapnya
sembari meninggalkan temannya yang suka mengejek.
“Aku tidak peduli, pokoknya hari ini aku harus mencari grosir baju korea yang paling lengkap”, tekadnya dalam hati. Itulah sebabnya sampai petang ia masih berada di luar rumah.
“Aku tidak peduli, pokoknya hari ini aku harus mencari grosir baju korea yang paling lengkap”, tekadnya dalam hati. Itulah sebabnya sampai petang ia masih berada di luar rumah.
Di rumah, mengetahui anak
gadisnya tak kunjung pulang ibunya pun sibuk. Dihubungi lewat handphone Dinar
tidak menjawab, ia benar-benar lupa diri. Sampai akhirnya ketika ia sampai di
rumah…
“Jam segini baru pulang, dari
mana saja kamu Din!” ucap ayahnya marah.
“Biasalah Yah, ingin tahu aja
urusan anak muda!”, jawabnya ketus.
“Bilang apa kamu! Anak gadis
seperti itu, mau jadi apa kamu nanti!!”, ucap ayahnya membentak
“Sudahlah Yah, aku lelah, aku mau
tidur!”
Tak ada lagi yang tersisa,
gara-gara demam baju import Dinar menjadi gelap mata. Parahnya lagi hal
tersebut dipengaruhi oleh pergaulannya yang tidak dikontrol oleh orang tuanya. Sekarang
Dinar menjadi salah satu remaja milenium yang lebai dan alai.
“Bunda, besok aku belikan baju
korea anak, yang bagus, seperti gambar ini!”, teriak Dinar sambil menunjukkan
sebuah gambar baju korea.
“Kamu ini setiap hari baju saja,
tak usah, baju apaan ini, seperti orang primitif!” jawab ibunya ketus.
“Itukan fesyen terbaru Bunda,
dasar Bunda nggak gaul!” lanjutnya
“Gaul apaan, kamu ini sudah
keterlaluan Dinar!”
“Pokoknya aku enggak mau tahu,
kalau tidak dibelikan aku akan pergi dari rumah” ancamnya lalu pergi
meninggalkan rumah.
Ibunya pun tak bisa berbuat
banyak, ia hanya bisa pasrah dan berdo’a semoga putrinya bisa sadar dan kembali
ke jalan yang benar.
Memang, semenjak Dinar dan keluarganya pindah ke kota, Dinar menjadi salah jalan. Ia bergaul dengan anak-anak yang berperangai buruk, bahkan kadang ia kedapatan merokok.
Memang, semenjak Dinar dan keluarganya pindah ke kota, Dinar menjadi salah jalan. Ia bergaul dengan anak-anak yang berperangai buruk, bahkan kadang ia kedapatan merokok.
Awalnya sang ibu tetap sabar dan
melidungi putri satu-satunya itu. Namun suatu hari Dinar tidak dapat mengelak
ketika ayahnya mendapati ia sedang merokok. “Plak!”, kemarahan sang ayah telah
memuncak, sebuah tamparan mendarat di pipi Dinar.
“Pergi kau dari rumah, ayah tidak sudi mempunyai anak seperti kamu!”, saat itu juga sang ayah mengusir Dinar dari rumah.
“Pergi kau dari rumah, ayah tidak sudi mempunyai anak seperti kamu!”, saat itu juga sang ayah mengusir Dinar dari rumah.
Karena marah Dinar pun pergi
tanpa membawa apa-apa. Ia langsung pergi ke rumah sahabatnya Dwi. Malang, dwi
tidak ada di rumah hingga akhirnya ia harus mencari rumah temannya yang lain. Sampai
akhirnya ia sampai di rumah wati, salah satu tema Dinar.
“Wat, aku tidur disini ya, aku
diusir dari rumah”
“Ha… tidur disini, tidak bisa
dong Dinar, kami kan tidak memiliki kamar tambahan. Maaf ya…”
Semua teman barunya tidak ada
yang sudi membantu Dinar. Bahkan Tasya yang telah berperan besar dalam
mempengaruhi Dinar pun menolak memberikan bantuan. Hanya tinggal satu nama,
Siti yang baik.
Akhirnya ia pun memberanikan diri
ke rumah Siti, Demam Baju Korea - Cerpen Singkat Terbaru. Beruntung, Dinar masih memiliki teman sejati, Siti
mempersilahkan Dinar untuk tinggal di rumahnya dengan catatan ia mau
meninggalkan semua kebiasaan buruk dan baju korea yang sedang ia kenakan.
--- Tamat ---