Contoh Cerita Pendek, Matahari Senja

Mau tahu bagaimana seharusnya kita menghadapi cobaan, kita bisa banyak belajar dari contoh cerita pendek yang berjudul "Matahari Senja" berikut ini. Ya, contoh cerita kali ini masuk dalam kategori cerpen kehidupan yang menggambarkan bagaimana perjuangan hidup seseorang.


Kalau membaca cerita atau kisah hidup seseorang pastilah kita bisa mendapatkan pelajaran dari banyak pengalaman yang dimiliki, bagaimana dengan pengalaman tokoh utama karya sastra tersebut?

Ya, Senja adalah nama seorang pria muda yang memiliki pengalaman pahit dalam hidup namun mampu bertahan dan bangkit dari masalah.

Lelaki bernama Senja tersebut adalah sisa-sisa bencana yang akhirnya bangkit dan menjalani hidup dengan baik.

Seluruh keluarga meninggal karena bencana ketika ia baru satu tahun kuliah, sungguh sebuah cobaan hidup yang begitu berat. Lalu bagaimana tokoh dalam contoh cerita pendek tersebut bisa bangkit?

Tak lain dan tak bukan adalah berkat seorang wanita - sahabat yang setia - yang selalu menemani dan mendampingi dirinya dalam melewati masa sulit tersebut.

Kehadiran sosok teman sejati sekaligus kekasih yang tak patah semangat menemani dan mendukungnya, Senja berhasil melewati masa sulit dan melanjutkan hidupnya yang sudah separuh hancur. Bagaimanakah kisah selengkapnya, kita baca saja cerpen-nya berikut!

Matahari Senja
Oleh Irmajajil

Pemuda itu tampak begitu lusuh, sudah satu jam lebih ia duduk termenung di bibir pantai itu, menatap jauh kearah tenggelam nya mentari. Senja yang temaram seperti menggambarkan bagaimana keadaan hati pemuda itu.

Senja, yang menghabiskan senja dengan penuh kepedihan, adalah seorang pemuda yang sedang mengalami depresi hebat paska bencana yang menimpa keluarganya.

Tiga tahun lalu, keluarganya yang tinggal di area gunung Sinabung hangus terbakar, meninggal dalam keadaan yang sangat mengenaskan.

Senja adalah satu-satunya yang hidup karena kebetulan saat itu ia sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

Tak ada yang tersisa dari bencana itu, Senja yang baru saja setahun memulai kuliah harus menghadapi kenyataan pahit yang sangat berat.

Tak ada satupun yang tersisa kecuali yang ia miliki di rumah kontrakan, kini ia harus berjuang mempertahankan dan melanjutkan hidup. Selain harus berjuang untuk makan, ia juga harus berjuang untuk melanjutkan kuliah-nya. 

Awal cobaan itu begitu berat namun berkat nasehat dan dukungan dari banyak sahabatnya akhirnya Senja bisa bangkit dan melawan keterpurukan.

Ya, tiga tahun sudah berlalu dan hari itu adalah hari dimana kejadian pahit itu terjadi. Di bibir pantai itu Senja merenungkan semuanya, tampak jelas rasa pedih itu masih membekas di hatinya.

Tanpa ia sadari butir-butir bening menetes di kedua belah pipinya yang sedikit tirus.

Sampai saat mentari benar-benar tenggelam, senja masih duduk menahan kepedihan, ia mengingat semua kejadian itu.

Tampak sesekali ia membusungkan dada, mencoba menguatkan hati dan mengokohkan diri…meski begitu ia tak sekalipun menyeka air mata yang keluar dari mata benihnya itu. “Terimalah mereka di sisimu ya Alloh….” Ucapnya dalam seraya beranjak.

“Dari mana saja kamu jam segini baru sampai…”
“Menemani mentari yang tenggelam…”

“Senja…senja…. Dimanapun kau berada pasti matahari akan tenggelam…”
“Ya…sudah garis hidup….”
“Tapi semua orang menantikan bulan dan bintang setelah itu, benar bukan…”

Dewi adalah seorang sahabat yang selama ini menjadi matahari bagi kehidupan Senja. Berkat Dewi, kehidupan Senja bisa tertata kembali, berkat nasehat, dukungan dan arahan dari Dewi lah kini Senja justru menjadi seorang pemuda yang banyak diinginkan para gadis.

Itu bukan karena wajahnya yang tampan atau hartanya yang banyak melainkan karena Senja adalah sosok tegar yang benar-benar memikat banyak wanita.

Di tengah keterpurukan Senja mampu bangkit, bahkan dari uang pinjaman yang diberikan oleh Dewi akhirnya Senja bisa menghidupi dirinya sendiri bahkan bisa mempekerjakan orang lain. 

Ya, setelah kejadian itu Dewi memaksa Senja untuk mau berjualan gorengan di depan kampus. Bahkan bukan hanya memaksa, Dewi pun ikut terjun dalam usaha tersebut dengan membantu promosi dan melayani pembeli.

Berkat demi yang sudah banyak di kenal di kalangan mahasiswa kampus akhirnya usaha Senja bisa berjalan. 

“Wik… terima kasih banyak ya….”
“Untuk apa…..?”

“Tuk semua yang telah engkau berikan padaku…”
“Tak usah berterima kasih, itu adalah hutang yang harus kamu bayar….”

“Dengan apa aku bisa membayar Wik….?”
“Dengan terus berjuang memperbaiki hidup…”

Dengan mesra Dewi memegang kedua tangan Senja, ia ingin benar-benar mengatakan bahwa Senja harus tetap berjuang demi hidup yang lebih baik, Contoh Cerita Pendek. Begitu hangatnya dekapan tangan Dewi, Senja benar-benar merasa nyaman berada di sisi wanita itu, ia pun tahu bahwa Dewi pun demikian. Pada diri mereka tersimpan cinta yang sama sekali tak pernah terucap.

Masing-masing dari mereka tahu dan sadar akan apa yang ada di hatinya. Namun mereka tetap kukuh, tidak ingin mencemari apa yang ada, sampai nanti Senja benar-benar siap menjadi pemimpin bagi rumah tangga idaman Dewi.

--- Tamat ---

Back To Top