Cerpen pribadi tentang teman yang hilang. Bisa dikatakan cerpen pribadi yang dimaksud disini adalah sebuah yang menggambarkan pengalaman seseorang, dapat dikatakan juga ini merupakan kisah pengalaman hidup yang ditemui oleh sang tokoh cerita.
Judul ceritanya adalah "teman yang hilang", ditulis dengan bahasa yang sederhana dan tidak rumit sehingga mudah dicerna.
Gaya bahasa yang ada di dalamnya pun biasa dan tidak begitu kompleks seperti pada cerpen dari karya penulis profesional.
Cerita pribadi ini lebih menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di kehidupan kita sehari - hari, dalam hal ini kejadian pengalaman remaja di usia muda.
Cerita pribadi ini lebih menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di kehidupan kita sehari - hari, dalam hal ini kejadian pengalaman remaja di usia muda.
Teman yang hilang ini mengisahkan pengalaman pelajar dalam aktivitasnya di sekolah. Seperti terlihat jelas pada judul, cerita ini menggambarkan bahwa tokoh "aku" dalam cerita tersebut kehilangan seorang teman - yang mungkin sangat berarti dalam hidup.
Seperti apa sebenarnya cerita dari cerpen pribadi singkat ini? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab jika kita membaca langsung kisah selengkapnya di bawah ini.
Seperti apa sebenarnya cerita dari cerpen pribadi singkat ini? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab jika kita membaca langsung kisah selengkapnya di bawah ini.
Teman Yang Hilang
Kumpulan Cerpen Singkat Terbaru
Awal masuk sekolah menengah pertama atau yang sering dikenal dengan SMP, aku mulai belajar mengenal sosok teman yang baru, diawal semua berjalan dengan lancar dan baik.
Aku mendapatkan teman yang banyak dan baik - baik laki-laki maupun perempuan. Aku bersekolah di tempat yang mungkin awalnya aku tidak pernah merasa senang bersekolah di situ.
Seperti anak-anak lain, aku tak perlu mempunyai alasan khusus untuk tidak menyukai sekolah tersebut. Gedung yang seperti kadang burung dara, halaman yang gersang, guru yang mayoritas berkumis tebal dan garang, semua itu benar - benar tidak membuatku nyaman.
Seperti anak-anak lain, aku tak perlu mempunyai alasan khusus untuk tidak menyukai sekolah tersebut. Gedung yang seperti kadang burung dara, halaman yang gersang, guru yang mayoritas berkumis tebal dan garang, semua itu benar - benar tidak membuatku nyaman.
Meski berjalan dengan setengah hati aku pun bisa beradaptasi seperti ikan mendapat kolam baru. Akhirnya, dua tahun berjalan semua kenangan dan masa-masa indah pun berlalu.
Di kelas sembilan aku berteman dengan seorang pria yang baik, yaa walaupun tidak terlalu dekat, hanya kenal and tau dia ajaah…
Masa- masa ujian nasional pun aku lewati dan ternyata alhamdulillah aku pun lulus, di acara perpisahan sekolah dia kasih satu penampilan yang baik bangetz, bagus, dll.
Saking bagusnya mungkin tidak akan pernah ada kata-kata yang cocok untuk menggambarkan penampilannya tersebut.
Awal masuk SMA, aku dan dia pun mulai lebih dekat, awal biasa ajah, kita saling melengkapi, selalu ada satu sama lain kalo lagi dibutuhin, semua masalahku, akupun cerita ma dia. Dari aku yang dapet masalah ini ataupun itu, dia tau, sampe- sampe kita dikira pacaran …. Hellow gak mungkin kali yach…..
Kita tuch temen dan sampe kapanpun bakal jadi temen… selamanya….!
Tapi gara-gara masalah itu, pertemanan ku pun ancur, ancur lebur dan kayanya nggak bakal baikan “impossible bangetz”
Aku dah coba buat minta maaf ma dia tapi dia gak mau maafin, aku sadar aku yang salah sifatku masih kaya anak kecil yang belum bisa berfikir dewasa” tapi aku dah coba buat minta maaf dulu., tetep ajah dia gak mau maafin
"Yach sudah lach … mungkin pertemanan, persahabatan ku yang dimulai dari SMP berakhir sampai disini dengan cara yang gak masuk diakal.." ucapku dalam hati.
Nyesel banget! kenapa harus jadi gini ….
Aku gak mau persahabatanku jadi gini, temen terbaikku jadi hilang
oOo
Bisa kita lihat, dari unsur bahasa yang digunakan, cerpen teman yang hilang ini memang sebuah karya yang menggambarkan kehidupan yang terjadi pada seorang remaja.
Terlihat pada pemakaian dan pemilihan kata yang disana-sini banyak kita temui kata-kata slank yang merupakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari remaja sekolah.
Terlepas dari semua itu, kisah yang dihadirkan memang menarik dan juga mengharukan meski dengan unsur ketegangan yang minim.