Cerpen Kesetiaan berjudul Cinta, Kita dan Dunia

Cerpen Kesetiaan berjudul Cinta, Kita dan Dunia - Pagi ini sosok itu kembali menghantui ku. Seorang tokoh cerpen tentang kesetiaan yang belum sempat aku selesaikan. "Cinta, Kita dan Dunia", menjadi satu-satunya kalimat yang pas untuk menggambarkan kisah itu.



Kisah yang lahir dari guratan jari yang menari pelan. Sebuah cerpen cinta singkat yang akan menggambarkan betapa bahagianya sang pecinta.

Di daulat sebagai cerpen singkat menjadi bahan bacaan yang bisa habis dibaca sekali waktu, anda bisa menyelesaikan kisah ini dalam beberapa menit. 

Meski sangat sederhana dan sedikit tak jelas maksud yang sebenarnya namun kalimat dan bahasa yang digunakan banyak menggunakan kata-kata indah nan romantis.

Anda yang selalu berkunjung ke sini harus membaca juga karya cerpen terbaru yang satu ini. Anda bisa menikmatinya sebagai teman sebelum tidur. 

Meski ceritanya sedikit ngawur dengan pesan moral yang entah membaur atau tidak namun nyatanya ini sudah ditunggu. Anda salah satu yang beruntung, membaca kisah romantis tentang kesetiaan yang menginspirasi.

Cinta, Kita dan Dunia
Oleh Irma

Aku berjanji, "Saat kau tertidur ku kan mejagamu, memastikan semua kan baik saja." Itu adalah janji yang tak akan pernah aku ucapkan, tapi aku akan mewujudkannya untukmu. 

Engkau adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup, engkau yang akan menjadi pembangkit dari setiap langkah yang ku jalani.

Saat kau terbangun ku kan disisimu, menyertai di semua jejak kaki, bersama dalam duka dan tawa. Janji kedua ini akan ku persembahkan kepada kau - matahari yang tak kan pernah padam menyinariku dalam mendung sekalipun. 

Yang aku inginkan hanyalah kebahagiaan, kebahagiaan melihatmu bahagia. Hal yang menjadi impian dan dambaan bagi semua yang dimabuk asmara seperti kita, bergumul dalam hangat asmara.

Akan kujadikan kamu, kamulah cinta yang takkan layu dalam hidup. Biar, biar semua menjadi bahagia selamanya. 

Engkau mungkin masih ingat senin itu, hari yang begitu panas campur peluh, kita berhadapan mengadu pandang, terdiam dan akhirnya tertawa. 

Itu adalah saat pertama kita dipertemukan. Aku juga sepertinya, sering bertanya dalam hati, "kenapa kita bisa tertawa bersama?".

Pandangan mata yang tajam menjadi penentu kemenangan kita, diikuti sorot ingin tahu yang jelas tak bisa disembunyikan dari bola mata kita. 

Masing-masing dari kita meneteskan penuh, entah karena gugup atau kepanasan. Engkau memandangi letak seolah ingin menelanjangiku. 

Aku menatapmu dalam, mencoba mencari ruang hampa di hatimu. Tiba-tiba tawa renyah itupun pecah, kita dan dunia tertawa bersama-sama untuk sejenak.

Kisah pertemuan paling aneh dan tentunya mengharukan ternyata bukan hanya mempertemukan kita berdua. Dia juga menumbuhkan cinta dirindangnya hati tak berpenghuni. 

Hati kita akhirnya pasrah dan menyerah dalam cinta, "kita, kitakan bersama, bersama hingga nanti, bahkan nanti hingga akhir dunia", ucapmu pelan saat aku mengecup keningmu.
Peluk erat tubuhku genggam tanganku
Bersama hadapi kita semua
ku tahu takkan mudah
Namun bila bersama, kita kan taklukkan dunia
Kau matahariku
Kamulah cinta yang takkan layu
Percintaan kita begitu indah, sampai-sampai aku tak pernah bisa menilai kekuranganmu, keburukanmu. "Kalau cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat", seorang teman mengolok kita berdua seolah ingin mengingatkan kita bahwa hubungan kita juga sama tidak sempurna.

Semakin hari rasa ini tumbuh semakin abadi, tapi rasa takut juga tak henti berdiri mendampingi. "Aku tak ingin kehilanganmu kasih", masih ku ingat kala itu kau bisikkan kata itu sambil mengelus pipiku.

"Tidak, kita tidak akan berpisah, kita akan bersama selamanya", jawabku serius, mencoba meyakinkan dan menghilangkan ketakutan yang dia rasakan.

Memang, semakin besar perasaan memiliki maka semakin besar pula rasa takut yang menghinggapi, meski aku terdiam namun aku merasakan betapa kegelisahan ini menggangguku. 

"Aku tidak mau kehilanganmu, sayang, saat ini dan hingga nanti. Untuk cita cinta dan mimpi kita, selamanya kitakan bersama"

Janji itu tertanam di hati kami, ter-patri tak akan pernah berubah sampai kami jatuh di pelaminan itu. Perasaan bahagia sejuta irama, memadukan semua rasa yang ada. Aku menikahi kekasih yang sangat aku cintai, dia menerima aku menjadi nahkoda mengarungi hidup bersama.

oOo

Andai saja ada cerita yang lebih singkat dari cerpen tentang kesetiaan di atas anda akan langsung bisa menikmatinya jika sudah selesai. Masih mau lagi tidak? 

Tentu saja, semua tidak akan berhenti sampai disini, tak akan pernah bosan, akan dibagikan terus cerita-cerita, kisah-kisah yang tentunya mengharukan. Kami berharap anda akan menjadi salah satu yang setia dan beruntung mendapatkan kisah-kisah ini.

Back To Top