Kita, Itulah Mimpiku

Kita, Itulah Mimpiku - Tidak berbeda jauh dengan cerpen-cerpen sebelumnya cerpen terbaru kali ini juga bertema tentang cinta. Ceritanya mengisahkan tentang seseorang yang masih mendambakan cintanya yang telah hilang. 

Kita, Itulah Mimpi Besarku

Cerpen berjudul Kita, Itulah Mimpi Besarku ini bahasanya sederhana dan sangat mudah dipahami. Karena disebut cerpen singkat maka kita bisa menghabiskan cerpen tersebut dalam satu kali baca. 

Jika kita membaca cerpen ini, kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah yang ada. Ada pesan moral yang baik untuk direnungkan.

Selain itu, tentu saja, cerpen terbaru ini dapat dijadikan obat tidur, yang pasti akan membuat kita mengantuk saat membacanya. 

Dari pada kata-kata saya semakin melantur lebih baik kita baca langsung cerpen berjudul "Kita, Itulah Mimpi Besarku".

Kita, Itulah Mimpiku
Cerita oleh Irma

Tak terbayangkan, jauh sebelum akhirnya kisah tersebut terjadi, Arif, akhirnya merasakan pahit-nya kisah cinta. Perjalanan yang dulu begitu manis harus ditutup dengan hati penuh luka. 

Ia tak menduga perasaan itu tertanam begitu kuatnya. Ia sungguh tak bisa sedikitpun berpaling, benar-benar tak bisa berpaling dari cinta yang Firda tanamkan.

Bahkan setelah jauh berlalu perasaan itu masih melekat. sesekali, Ia terlihat tak mampu menyembunyikan gundah yang dirasakan. 

Gitar tua adalah satu-satunya teman yang dia miliki sering dia termenung mendekap erat Firda namun hanya dalam angan bagai katak dalam tempurung, ia tak mampu lepas dari kekecewaan.

Pedih, memang dia merasakan pedih namun siapa sangka di hatinya masih ada harapan. "di hening malam, aku masih sering berdoa untuk kita berdua", bisik-nya pagi itu.

Meski hari begitu cerah, Arif rela menjalani harinya yang bak mega mendung. Terkadang ia terlihat begitu kokoh namun terkadang ia juga seperti begitu jelas. Satu yang pasti, perjalanan yang ia lewati tak mampu menukar hatinya yang pedih.

"Tak bisa aku melupakanmu, walau kau bukan milikku lagi", begitulah bisik angan yang selalu terdengar di lirih malam. Ia seolah terjebak dalam lautan asmara yang begitu dalam.

Tak biasa aku hidup tanpamu
Terbiasa kau perhatikan aku
Aku dan kamu, itu dia doaku
Aku dan kamu, itulah mimpi besarku

Ditengah galau hari dan gersang jiwa, ia masih memberanikan diri menanam asa, memupuk harap yang melambai di kejauhan. Ia juga masih menawarkan hati untuk berbagi rindu meski hanya dengan bayang. Alunan tembang yang sesekali dinyanyikan seolah menggambarkan sempurnanya kepedihan yang ada.

"Andai aku mampu, aku akan menjemput-mu dengan rasa yang paling indah, jika merebutmu itu bukan dosa, kan ku pacu kuda waktu untuk menghampiri-mu". 

Selalu saja ada kata indah, dan bait romantis yang tertuang dalam bibirnya yang tipis. Ia menggulung semua lara menjadi balutan-balutan syair yang tak kan pernah bisa ditandingi....

Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih hidup di ragamu
Masih saja ku menganggapmu
Aku pasanganmu seperti dahulu
Lirik By: Rinni

Dari kehidupan yang dijalani, dari duka dan lara yang ia temui, Arif menjadi sosok sekuat batu. Ia juga, se-lembut salju seindah mutiara. Dari kegagalan di rajut-lah ketabahan. 

Dari ketidakpastian dianyam lah doa yang begitu keras. Mewujudkan mimpi besarnya menjadi cita-cita dan tujuan hidup. Kata "tragis" tak layak mengiringi kisah cintanya yang abadi. Ini adalah kisah abadi yang ditempa jutaan air mata.

oOo

Memang sangat sederhana, tapi kadang Cerpen Itulah Mimpiku diatas terkesan membingungkan. Bahkan, kalau kita cermati cerita pendek tersebut seperti ditulis sambil tidur. 

Terlepas dari semua itu kisah diatas tetap layak dijadikan bahan bacaan saat waktu senggang. Selain cerpen singkat tersebut masih akan ada koleksi yang lainnya jadi kita tidak perlu mempermasalahkan kekurangannya.

Back To Top