Cerpen Horor Singkat Tragedi di Atas Genteng

Cerpen Horor Singkat Tragedi di Atas Genteng - Sangat mendebarkan, melihat film horor atau membaca cerita pendek dengan tema ngeri dan menakutkan. Tak semua orang bisa menikmati cerita seperti itu apalagi yang bentuknya tulisan seperti pada cerpen, perlu hobi dan kegemaran jika ingin menikmatinya. 


Untuk tambahan koleksi dan hiburan bagi yang suka membaca cerpen kali ini ada sebuah cerpen horor namun tidak begitu ngeri, sedikit lucu dan polos namun bagus untuk hiburan.

Sebenarnya, untuk dikatakan dan dikategorikan sebagai cerpen horor untuk yang satu ini tidak begitu tepat, lebih tepat jika disebut cerpen lucu. Sebenarnya bagaimana sih cerita dalam cerpen singkat tersebut, anda bisa membacanya sendiri di bawah ini.

Tragedi di Atas Genteng
Cerpen Singkat

Malam itu suasana langit sedang cerah-cerahnya. Bintang dan bulan menghiasi langit dengan sangat indah. Aku dan temanku duduk menikmati suasana malam itu sambil mendengarkan musik di balkon atas kamar kosan ku.

“Fena…” itu panggilanku untuk teman yang ada di sebelahku. 
:”Iyaa… kenapa meli”, jawabnya.
“Lihat bintang itu, bagus banget kan”
“iyya bagus, tapi bulannya juga nggak kalah bagus”.

Ketika sedang asik-asiknya bercerita dengan Fena tiba-tiba rasa jahil kami pun muncul. 
“Mel…kayanya kalau kita lihat dari atas tambah bagus loh”, ajak Fena.
“Atas mana?” jawabku masih kebingungan. 

“Situ atas genteng” 
“Atas genteng???”
”Iyaa...ayo naik”

Belum ada beberapa detik Fena mengajakku, dengan sangat cepat dia sudah sampai diatas. 
”Wah...disini terlihat lebih indah”, Fena terkagum melihat bulan dan bintang dari atas sana tanpa rasa takut sedikitpun. 

”Fen...kamu gila ya? Kamu nggak takut jatoh pha?” triakku dari bawah. 
”Ayo cepet kesini Mel...! disini bagus bangget, kamu bakalan nyesel kalo nggak naik.”
”Tapi aku takut Fen”
”Ngak usah takut, naik aja”

Fena pun berhasil membujukku untuk naik keatas. Rasa penasaran ku mengalahkan rasa takut ku dan akhirnya pelan-pelan aku naik keatas genteng menyusul Fena. 

”Waw....emang disini keren bangget!” takjubku
“Benarkan apa kataku“ jawab Fena dengan tegas.

Aku dan Fena pun memasang posisi tidur agar lebih nyaman dan tambah enak untuk menikmati pemandangan malam ini. Kami berdua sangat menikmati tidur di atas genteng sambil melihat langit walaupun kadang rasa takut jatuh menghampiri kami.

Di atas sana kami asik bercerita dan asik memagang HP-nya masing-masing, aku yang sedang sms-an dan fena yang sedang fb-an. 

Ketika kami berdua sedang asik dengan kegiatan kami masing-masing tiba-tiba Fenaa...
”mel..mel... lihat itu! Memanggilku sambil ketakutan. 
”apa Fen” jawabku.
”subhanallah... subhanallah... subhanallah...”

Aku dan fena melihat ke arah pintu sambil ketakutan dan aku pun tidak berani melihat kearah sana lagi. 

”kamu lihat juga kan mel?, tanya fena
”iya aku lihat fen” jawabku

Aku dan fena melihat sesosok penampakan aneh di depan pintu kosan depan. Sesosok kepala berambut panjang terlihat menggantung di pintu. Terlihat sedikit baju berwarna putih. 

Fena pun ketakutan dan hampir akan turun tetapi tidak bisa. Kami berdua merasa ketakutan, jantungku serasa berdenyut kencang serasa mau copot. 

Tetapi fena dan aku memberanikan diri untuk melihat kepala gantung itu lagi. Kita pun memperhatikannya baik-baik. 

Tidak lama dari itu kepala gantung itu pun naik memperlihatkan ternyata kepala itu mempunyai tubuh yang agak besar dan memakai baju putih. Semakin lama kepala itu mempunyai tubuh yang lengkap dan ternyata.....?

Ha ahah ahah ha..... kami berdua pun tetawa. Semua rasa takut kami pun hilang dan berubah menjadi rasa geli yang seperti menggelitik perut kami. Kami berdua tidak henti-hentinya tertawa. 

”aduh fen perutku sakit”
”iya perutku juga sampai sakit karena tertawa mulu”
”Emmz..mbak feni disitu terlihat mengerikan ya” 
“iya...aku kira tadi hantu kepala gantung, habis yang kelihatan kepala doang”

“haaha aha...” kami berdua pun kembali tertawa. Ternyata kepala gantung yang dilihat aku dan fena bukanlah kepala gantung sungguhan melainkan kepalanya mbak feni anak kosan depan yang sedang menonton tv tetapi yang kelihatan hanya kepalanya saja. 

Itu semua membuat aku dan fena ketakutan. Kami berdua tersadar kalau itu bukan kepala gantung saat mbak peni berdiri dan berjalan keluar pintu. 

Kami berdua berhenti tertawa ketika melihat sebuah mobil berhenti didepan kosan kami. 
”fen, lihat itu, itu mobilnya siapa?” tanyaku.

Itu mungkin mobil yang mau njemput mbak peni” jawab fena.
”jangan-jangan itu bapak fen?” tanyaku sambil ketakutan
”Bapak siapa?”

”ya bapak kosan kita lah, diakan lagi pergi dua hari yang lalu”
”tapi menurutku bukan loh” jawab fena menyangkal. 
”tidak lama setelah itu, seseorang pun keluar dari dalam mobil itu. 
”bapak..!! teriakku
”iya mel, itu bapak sahut fena
”ayo cepat sembunyi” perintahku

Aku dan fena pun terburu-buru turun. Kita berdua takut kalau ketahuan. Fena pun lompat dan aku pun juga ikut lompat, tapi..ternyata di bawahku ada highhellsnya anggun dan...
”gubrakk”

Pagi hari setelah itu
”aduh fen kakiku sakit” rintihklu
”keseleo ya mel, jawab fena

”haha ahaha...” suara tawa yang melengking dari teman disebelahku. ”makanya ga usah pecicilan, jadi cewe kok pecicilan, rasaiin tuh akibatnya.” ledek indri temen yang ada di sebelah ku.

”hemz...awas kamu in...bukannya nolongin kakiku biar ga sakit, malah ngeledekin” kataku. 
Dan akhirnya aku berangkat ke sekolah dengan kaki yang sedikit pincang. (By: Melfika)

---oOo---

Terkejut dengan cerita yang ada dalam cerpen horor singkat tersebut? Ya, akan lebih menarik jika merasa terkejut dengan ceritanya. 

Semoga sedikit hiburan dari cerpen horor singkat di atas bisa memberikan kesegaran bagi anda yang membacanya. Oh iya, yang lain masih banyak kok. Silahkan baca juga beberapa cerita pendek lainnya di bagian bawah.

Tag : Cerpen, Hantu, Horor
Back To Top