Cerpen horor singkat kali ini akan memberikan sensasi berbeda dalam belajar. Khususnya ketika kita belajar bahasa Indonesia, yaitu mengarang. Eh, menulis itu penting loh, sama pentingnya dengan kemampuan membaca.
Tahu tidak, konon katanya kemampuan menulis ini juga menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang loh. Makanya, tidak salah juga melalui hobi membaca kita belajar menulis. Dari yang sederhana saja. Misalnya dari karangan cerita pendek.
Nah, kebetulan kali ini yang kita angkat adalah tema horor atau tema yang menyeramkan. Tentang hantu, atau makhluk yang tidak bisa dilihat langsung oleh mata kita. Kira-kira mengerikan tidak ya, kira-kira bagus tidak ya? Berikut cerpen tersebut!
Lewat Tengah Malam
Contoh Cerpen Singkat
Terdengar suara langkah “srek srek srek” di tengah jalan yang sepi tanpa lalu lalang kendaraan. Rintik air mulai berjatuhan menambahkan rasa seram dalam gelapnya malam.
Hawa dingin melewati celah – celah ventilasi, membawa suara langkah kaki tanpa alas. Semua pintu dan jendela tertutup hanya lubang – lubang kecil untuk lewat angin.
Aku saat itu di rumah sendiri ayah dan ibu ku pergi ketempat nenek di sana. Rumah terasa sepi, sunyi dan ngeri, suara detek jarum jam pun sampai berbunyi “tek… tek… tek…”.
Aku hanya menghidupkan sebagian lampu dalam ruangan, ada beberapa ruangan yang gelap seperti terlihat bayangan sekejap menyelinap.
Masuklah aku kedalam ruangan yang aku rasa aman. Disitu aku biasa tertidur bermimpi senang atau pun seram.
Berselimut kain warna coklat keputihan aku terbaring, mencoba memejamkan mata tanpa ragu. Pikiran yang gelisah, detak jantung yang berdebar membuatku sulit untuk tertidur.
Tiba – tiba terdengar suara “teng teng teng” bunyi yang menandakan pukul dua belas pas.
Pikirannku semakin tidak karuan, apa lagi tadi pagi ada anak yang mati terlindas mobil truk sampai pecah kepalanya.
Matanya keluar, isi dalam otaknya berpencaran tanpa arah. Semua orang ngeri melihatnya tak ada yang mendekat hanya untuk sekedar menutup dengan dedaunan.
Semakin terbayang aku dengannya membuat badanku merinding takut dia datang menemaniku. Tiba – tiba terdengar suara “glonteeng” seperti alat penggorengan jatuh dari tempatnya. Tak ada kebranian dariku untuk melihatnya keluar, hanya terdiam aku berselimut kain itu.
Setelah suara itu sekarang ada yang seperti mengetuk pintu kamar ku “tok tok tok”, aku mencoba memberanikan diri untuk membukanya. Dengan kaki yang gemetar aku buka pintu “cekreeek” tidak ada mahluk lain selain aku.
Saat aku menutup pintu dan berbalik aku terkejut sampai melompat. Seperti ada orang tidur dikeranjang ku, karena lampu kamarku mati saat aku mau tidur tadi.
Melangkah pelan – pelan aku mendekati, ku beranikan diri untuk membuka selimut tadi, lega rasanya setelah apa yang aku lihat tidak seperti yang aku bayangkan. Ternyata itu bantal guling yang tertutup selimut. Aku tidak bisa membayangkan kalau itu adalah anak yang mati terlindas mobil truk.
Kemudian aku naik keatas keranjang dan menutup muka dengan selimut ku peluk batal guling tersebut.
Tapi aku tidak tahan dengan rasa panasnya, aku buka sedikit selimut dikepalaku. Pada saat aku membuka selimut mata ku terbelalak melihat kepala terbang diatas kamar dengan mata keluar.
Spontan aku berteriak tanpa suara. Aku lari keruang tapi alih – alih mau sembunyi aku malah meihat anak yang terlindas truk tadi pagi.
Dengan kepala gepeng matanya keluar sambil berkata “tolong aku, mataku hilang satu, tolong carikan mataku”. Tanpa bisa bergerak ataupun berbicara aku hanya berdiri melihat anak itu.
Kemudian anak itu menghilang tanpa berpamitan. Aku langsung menuju tempat tidurku dan terbangun dari tidurku.
Ternyata yang aku alami tadi hanya mimpi tanpa arti. Tapi aku terus berpikir, apakah anak tadi mau menyampaikan pesan kepadaku atau orang tuanya.
Keesokan harinya aku mendatangi keluarganya dan menceritakan mimpiku yang semalam. Aku bertanya “apakah mata anak bapak hilang satu”.
Bapaknya menjawab “Tidak ada yang hilang ko dek, lengkap semua”. Aku berpikir “apakah itu hanya mimpi biasa”. Begitulah, cerpen horor singkat lewat tengah malam ini.
---oOo---